𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈
•
•
•
•
•Keesokan harinya, suasana di sekolah terasa agak tegang antara Michelle dan Juan. Michelle merasa bersalah atas sikapnya kemarin dan bertekad untuk meminta maaf.
Michelle melangkah mendekat dengan wajah cemas, berbicara dengan pelan,"Juan, bisa ngomong sebentar?"
Juan melihat Michelle dengan tatapan tenang sambil mengingat nasihat Ayyara, menjawab dengan santai, "Tentu, Michelle. Ada apa?"
Michelle mengambil napas dalam-dalam sebelum berkata, "Aku mau minta maaf karena kemarin. Aku tahu aku udah bersikap aneh dan kayaknya bikin kamu bingung. Aku cuma... bingung dengan perasaanku sendiri"
Juan mengangguk, mencoba menjaga sikapnya seperti yang disarankan kakaknya."Nggak apa-apa, Michelle. Aku juga ngerasa kalau ada yang nggak beres. Tapi aku ngerti kalau kamu mungkin butuh waktu. Yang penting sekarang kita bisa ngobrol dan saling ngerti"
"Makasih, Juan. Aku senang kamu bisa ngerti. Aku memang perlu waktu untuk sendiri, tapi aku juga nggak mau kamu berpikir kalau aku menjauh karena sesuatu yang kamu lakuin" ucap Michelle sambil tersenyum lega
"Aku paham. Aku juga mau pastikan kalau kita tetap bisa jadi teman, dan kalau ada apa-apa, aku akan selalu di sini buat dengerin" kata Juan sambil tersenyum
Juan mencoba memperlakukan Michelle dengan sikap yang lebih terbuka dan tidak memaksakan perasaan, seperti yang disarankan Ayyara. Dia merasa lebih nyaman dengan pendekatan ini dan melihat Michelle juga tampak lebih rileks.
Michelle rasa lega, michelle mengatakan dengan tulus. "Terima kasih, Juan. Aku benar-benar menghargai itu. Aku juga pengen kita tetap bisa ngobrol seperti biasanya"
Juan mengangguk lalu menjawab. "Tentu. Kita bisa mulai dari awal lagi, sebagai teman dekat. Aku senang kalau kita bisa saling mendukung"
Dengan saling memahami dan menghargai batasan masing-masing, Juan dan Michelle bisa melanjutkan hari dengan perasaan yang lebih tenang. Juan merasa lega bisa mengikuti nasihat kakaknya dan Michelle merasa puas bisa menjelaskan perasaannya.
Saat istirahat di kantin, teman-teman Michelle, Angelina, Gracia, dan Karel, berkumpul di meja yang sama. Mereka semua merasa bingung melihat Michelle dan Juan yang semakin dekat belakangan ini. Setelah berbincang, Angelina memutuskan untuk bertanya langsung kepada Michelle.
"Michelle, ada yang mau kita tanya. Kamu sama Juan kayaknya makin dekat. Ada apa nih?" tanya Angelina dengan rasa penasaran
Michelle merasa gugup lalu menjawab, "Eh, sebenarnya... iya, aku mulai ngerasa kalau aku... suka sama Juan"
Teman-teman Michelle terkejut mendengar pengakuan itu. Mereka saling berpandangan, terkejut dengan kejujuran Michelle.
"Seriusan, Michelle? Kenapa baru sekarang kamu bilang?" tanya Gracia heran
Michelle mengangguk lalu berkata, "Iya. Aku tahu ini mungkin tiba-tiba, tapi aku emang ngerasa gitu. Aku udah coba memahami perasaan aku sendiri"
"Jadi, kamu bener-bener suka sama Juan?" tanya Karel penasaran
"Iya, aku emang suka sama dia. Tapi, aku juga belum tau pasti gimana kita ke depannya" jawab Michelle
Di sisi lain kantin, Devano yang sedang makan dengan David secara tidak sengaja mendengar percakapan Michelle dan teman-temannya. Rasa cemburu dan kemarahan meluap di dalam dirinya setelah mendengar Michelle mengaku kasmaran dengan Juan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Through Forever | 𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠
Teen FictionTakdir bekerja dengan cara yang tak terduga. Michelle tak pernah menyangka bahwa pertemuannya dengan seorang pria bernama Juandra Mahesa di sekolah akan mengubah hidupnya. Juandra, dengan senyum manis yang selalu ia tampilkan. Di balik sikapnya yang...