"Aku mencintaimu, Chanie."
.
.
.
Haechan menghempas tangan Eric kasar, lalu menatap pemuda itu dengan tajam. Eric yang mendapatkan tatapan benci itu hanya tersenyum, lalu kembali mencoba menggenggam tangan Haechan yang lagi-lagi di tolak oleh sang empu.
"Ada apa Chanie? kenapa kau sepertinya tidak ingin bertemu denganku?" tanya Eric.
Haechan sama sekali tak berniat menjawab pertanyaan itu, ia membuang wajah, lalu melangkah pergi dari sana. Namun Eric seperti tak ingin membiarkan pemuda itu pergi. Dengan langkah cepat Eric berdiri di hadapan Haechan mencoba menahannya untuk pergi dari sana. Namun lagi-lagi Haechan menolak dan menghempaskan tangan Eric. "Apa yang kau lakukan disini? kenapa kau kembali?" tanya Haechan.
"Tentu saja untuk menemuimu sayang, apalagi."
Haechan melempar tatapan jijik pada pemuda itu, lalu ia mengatakan jika hubungan mereka sudah berakhir dari tiga tahun yang lalu, dan Eric bukanlah siapa-siapa lagi baginya. "Jadi, aku bukan siapa-siapa lagi setelah kau berkencan dengan Jeno?" Haechan terdiam mendengar itu. Eric yang mendapati respon itu terkekeh.
"Setelah putus dariku, sekarang kau berkencan dengan kakakku."
"Aku berkencan dengan siapa, itu bukan urusanmu."
"Tentu saja urusanku."
Eric menarik paksa Haechan untuk lebih dekat dengannya. Haechan mencoba menjauhkan Eric darinya, karena jujur saja ia tak nyaman berada di jarak yang sedekah itu dengan pemuda itu. Meskipun Haechan berusaha memberontak, namun Eric sama sekali tak ingin Haechan pergi darinya. Ia menarik pinggang Haechan lalu membuat tubuh keduanya tak memiliki jarak sama sekali.
Tanpa keduanya sedari, Jaemin berada di sana dan memperhatikan keduanya. Jaemin awalnya ingin menemui Renjun, namun ia tak sengaja melihat kedua orang itu. Jaemin meminta Eric untuk melepaskan Haechan, karena ia bisa melihat wajah tak nyaman dari Haechan yang terus berusaha melepaskan diri.
"Apa kau tak tenang jika tak mengurusi urusan orang Na Jaemin?" kesal Eric. Jaemin menarik tangan Haechan untuk menjauhkannya dari Eric. "Jangan keterlaluan, ini masih di sekolah," ucap Jaemin, bahkan Haechan baru pertama kalinya mendengar Jaemin berbicara sedingin itu pada orang lain.
Kemudian Jaemin membawa Haechan pergi dari sana, dan tak memperdulikan tatapan kesal dari Eric.
Keduanya berhentilah tepat di depan kelas Haechan. "Jaemin kau tahu di mana Jeno?" tanya Haechan. Jaemin menatap Haechan diam, ia sudah berjanji pada Jeno untuk tidak memberitahukan keberadaan pada Haechan, namun melihat wajah Haechan yang begitu putus asa ia tak tega untuk membiarkannya.
"Tapi kau harus berjanji, untuk mengembalikan Jeno seperti dulu."
ʕっ•ᴥ•ʔっ
Jeno yang sedang berlatih basket tiba-tiba di hampiri oleh salah satu anggotanya, ia mengatakan jika Haechan mencarinya juga ia menunjuk tempat di mana Haechan berdiri. Jeno hanya melihat sekilas, setelah itu ia pergi dari sana. Jeno sama sekali tak ingin menemui pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si cantik milik si tampan (Jaemren, Nohyuck)
Fanfickisah empat pemuda dengan kisah cinta yang penuh drama. "Injunie ayo menikah dengan Nana." "Tidak mau, Nana jelek." "Jeno apa aku jelek?" "Tidak, kau tampan." "Kau berbohong?" "Iya." "Nono calangeee~" "😳" NCT DREAM Jaemren Nohyuck Renjun,Jeno,Ha...