Within The Sound of Swallows/ Yan Zi Sheng Sheng Li (燕子声声里)

Chapter 13 - 14

Chapter 13 : Pentingnya Mengetahui Malu

Karena kepandaiannya berbicara dan mengerti situasi, Tuan Besar Shen biasanya membawa Shen Guiyan saat mengunjungi kediaman para pejabat lainnya. Oleh karena itu, Shen Guiyan mengenal banyak istri dari keluarga lain. Di antara mereka, istri dari Wakil Menteri Li, Nyonya Wu, sangat memperhatikannya, bahkan telah mengunjungi Selir Qin dua kali, sehingga mereka memiliki hubungan yang cukup baik.

Kini, setelah Selir Qin meninggal, Shen Guiyan mengirimkan undangan putih ke kediaman Wakil Menteri Gao, yang merupakan hal yang wajar dan tidak bisa dipermasalahkan.

Namun, Nyonya Wu ini berbeda dari istri-istri lainnya; dia memiliki sifat yang langsung dan tidak suka melihat ketidakadilan. Meminta dia datang pada saat-saat seperti ini tentu bukanlah kesalahan.

Anak baik, semua orang bilang kau beruntung, mengapa kali ini begitu banyak rintangan?

Nyonya Wu mengenakan gaun panjang putih bersih, dengan jubah berwarna biru tua yang memiliki tepi putih, tanpa perhiasan emas atau perak di kepalanya, hanya mengenakan jepit rambut dari jade. Begitu dia datang, dia langsung menggenggam tangan Shen Guiyan: "Aku masih berpikir untuk menyiapkan hadiah untuk dikirim ke kediaman Perdana Menteri, tidak menyangka pengantin wanita malah berganti orang, dan Ruo Shui juga mengalami masalah."

Mata Shen Guiyan sedikit merah, merasakan kehangatan telapak tangan Nyonya Wu, suaranya tercekik: "Selir Qin pergi dengan tiba-tiba, Guiyan juga tidak tahu harus berbuat apa. Beberapa hari lagi, aku akan menikah dengan putra keempat dari kediaman Perdana Menteri, pernikahan ini mengganggu suasana duka, aku tidak tahu apakah Selir Qin di alam baka akan marah padaku."

"Dia tidak akan marah padamu." Nyonya Wu menghela napas: "Dia selalu sangat menyayangimu. Tahun ini, dia hanya bertemu dua kali, dan setiap kali dia berharap kamu segera menikah. Sekarang kau tidak bisa menikah dengan Tuan Gu, meskipun sedikit disayangkan, tetapi urusan pernikahanmu, aku tidak bisa terlalu ikut campur."

Guiyan mengerti, kehadiran Nyonya sudah menunjukkan perhatian. Shen Guiyan tersenyum, mengajaknya menuju ruang depan: "Nyonya sudah datang, sebaiknya kita bertemu dengan ibuku, dia sedang mempersiapkan mas kawin untukku."

Nyonya Wu mengangguk, tetapi dalam hati sedikit tidak senang. Nyonya Shen dan dia tidak pernah akur, lebih baik hanya bertemu dan saling memberi salam lalu pergi.

Di ruang depan, Nyonya Shen sedang meminta orang untuk menghitung mas kawin Shen Guiyan. Daftar hadiah terlihat penuh, tetapi ketika dimasukkan ke dalam peti, tidak ada bobotnya sama sekali. Lima belas peti besar, setiap peti bisa terdengar bunyi bergetar.

Nyonya Wu melangkah masuk dan melihat sebuah peti terbuka, dengan alas sutra merah, di dalamnya hanya ada tiga piring besar dari keramik resmi, barang yang tidak berat, tetapi harus menggunakan satu peti untuk menyimpannya.

"Oh, apakah aku datang pada waktu yang tidak tepat?" Nyonya Wu segera menarik kakinya, melihat pemandangan di dalam ruangan, dan tersenyum kepada orang yang duduk di posisi utama: "Aku datang untuk menanyakan kabar, tidak menyangka Nyonya Shen sedang sibuk."

Nyonya Shen mengerutkan kening, melihat orang di luar, dengan senyum sopan di wajahnya, dia berdiri: "Ternyata Nyonya Gao, mengapa tidak ada yang memberitahuku saat kau datang?"

Dia melambaikan tangan agar pelayan mengangkat barang-barang itu ke samping, Nyonya Shen melihat Shen Guiyan sejenak, berpura-pura tersenyum: "Nyonya Gao, silakan masuk dan duduk."

Nyonya Wu tidak bertele-tele, benar-benar masuk dan duduk. Melihat mas kawin yang ditumpuk di sudut ruangan, dia mengangkat alis: "Ini barang milik Nona Ketiga?"

"Ya, dia akan segera menikah." Nyonya Shen juga duduk, hari ini dia mengenakan gaun panjang berwarna putih dengan jubah berwarna merah berbunga, membuat penampilan Nyonya Wu yang bersih tampak lebih redup, saat berbicara dia tidak bisa menahan untuk mengangkat dagunya.