ciuman pertama

4 2 2
                                    

"ada apa dad?" Tanya bara dan menjatuhkan pantatnya kesofa yang terdapat diruang kerja Bobi.

"Sejujurnya aku masih kecewa sama kamu, bisa-bisanya kamu dan Steva menyembunyikannya pernikahanmu dengan Tania" ucap Bobi.

"Maaf dad" tebak bara benar. Bobi akan mengintrogasinya tentang hubungannya dengan Tania.

"Seandainya saja tania bukan anak kandung saya, kamu dan Tania sudah mati ditanganku" ucap Bobi

"Maaf dad" ucap bara. Entah sudah beberapa kali bara meminta maaf tapi itu kata yang tepat untuk situasi yang seperti ini, dari pada banyak bicara tapi mala membuat Bobi marah.

"Dua hari lagi saya akan kembali ke London, saya titip steva disini, jaga dia. Kalau hal yang kemarin terulang lagi saya akan bersumpah akan melenyapkanmu bara" ucap Bobi.

Bara merasa legah mendengar Bobi akan kembali Londo itu artinya ia tidak akan dalam tekanan batin lagi tinggal serumah dengan mertua seperti Bobi.

"Saya akan jaga steva disini dad"

"Johan akan selalu berada Disini memantau kalian selama saya berada di London" Ucap bobi.

*

Pukul 7 pagi steva mengedipkan matanya, sedikit menatap kearah bara yang memeluk guling berada disampingnya, ia mengamati wajah tampan bara sembari tersenyum tipis, matanya menatap bibir seksi bara hingga membuatnya menggit bibirnya sendiri "Ini pertama kalinya aku melihat wajah Bara ketika tidur, ternyata begitu damai Selalu melihat wajahnya" guman steva. Pandangannya teralih ketika mendengar suara kecil aksara menangis didalam boks bayi yang tak jauh dari ranjangnya.

"Kenapa sayang, kamu haus ya? Aku bikinin susu untuk Kamu ya" ucap steva.

Steva sedikit bingung dot ditangan kirinya sedangkan susu formula ditangan kanannya "cara buatnya bagaimana? Apa aku bangunin bara aja? Ah tidak! Kasian bara semalam bara sampai harus bangun beberapa kali karena aksara menangis" ucapnya.

Steva memberanikan diri untuk membuat susu itu dengan membaca panduan yang tertera dikemasan "dua sendok cukup, kemudian ditambahkan air secukupnya, ternyata tidak mudah membuatnya" ucapnya kemudian memberikannya kepada aksara kecil.

"Kamu bisa?" Tanya bara dengan suara seraknya membuat Steva menoleh.

"Bisa dong. Nih aksara suka" balasnya.

"Sepertinya kita tidak membutuhkan baby sister lagi" ucap bara. Dan berjalan kekemar mandi.

"Baraaaa" balas Steva. Tidak! Mereka harus tetap butuh bantuan baby sister. Steva belum bisa sepenuhnya untuk mengurus aksara. Ini hanya membuat susu yang lainnya bagaimana?.

Tak butuh waktu lama bara keluar dan segera melangkah kearah kasur, kalau biasanya bara keluar hanya bertelanjang Tampa selesai benangpun tapi sekarang tidak bisa, karena steva sudah melihat, bara tak mau Steva melihatnya bertelanjang seperti ini, bara belum mencintai steva." tak begitu buruk" gumannya ketika melihat setelan jas yang Steva pilihkan untuknya.

"Bar. Aku ke bawah dulu mau cek sarapan untuk kamu, kalau sudah siap segera turun dan bawah akasara juga" jelas steva dan melangkah keluar kamar.

Setelah selesai memakai setelan jas tak lupa jam tangan yang selalu melingkar dipergelangan tangan bara menambah kharisma tersendiri untuknya.

Bara turun kelantai satu menuju meja makan sambil menggendong aksara Yang sedang tertidur, terlihat Bobi yang ikut melahap roti untuk sarapan.

Steva mengambil aksara dari gendongan bara dan membiarkan bara sarapan terlebih dahulu.

"Stev. Selama Daddy pergi kamu baik-baik Disini, nurut kata suami kamu" ucap Bobi.

"Maksud Daddy? Daddy mau kemana?" Balas steva heran.

Istri Sang Penguasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang