58. kembali 💊

761 100 8
                                    

*happy reading*
.
.
.
.
.
.
.

Gibran ada dibalkon hanya menatap kosong

"Gib-gibran" Rakha yang baru masuk kekamar Gibran melihat kamar kosong dan mencari Gibran ada di balkon

Gibran hanya menoleh kerakha tanpa menyapanya

"Gibran kenapa. Dibawah ada temenmu yang berkunjung. Mereka ingin bertemu dengan mu" ujar Rakha

"Bang. Aku kenapa sih sebenernya?"

Rakha tau Gibran pasti memikirkan penyakitnya namun Rakha tidak ingin membicarakan hal itu dia takut Gibran pingsan kembali

"Apa yang Gibran lupain. Terus siapa wanita kemarin yang bertemu Gibran dibandara siapa dia ?"

"Kenapa Gibran tidak mengingat apapun" pertanyaan Gibran dengan bertubi-tubi

Rakha yang terdiam membisu.

"Bang bicara lah. Gibran harus tau apa yang terjadi pada Gibran".

"Abang cerita kan Gibran diculik dan ginjal Gibran rusak. Beberapa bulan Gibran koma sampai ada pendonor"

"Tapi kenapa Gibran gak ingat apapun. Kok bisa Gibran diculik, terus sekarang sikap bunda dan papa jauh berbeda?"

Ucapan Gibran membuat Rakha kebingungan entah harus menjawab apa

"Abangg. Ngomong bangg"

"Gib, sekarang kamu harus sembuh dulu, agar pertanyaan itu bisa terjawab. Abang menjawabpun kamu pasti bingung" Ujar Rakha membuat Gibran tergetun

"Gua cuma pengen tau bang, apa yang Gibran lupakan"

"Iya Gib. Kalau kamu mengingat pasti kamu tau kok"

"Sekarang Abang mau bertanya"

"Apa?"

"Kenapa kamu bisa dibandara"

Sekarang Gibran terdiam

"Gib-gibrannn" Rakha menunggu jawaban dari Gibran

"GIBRANNNNN" Irsyad, Soni, Al, Kevin, Devi, dan beberapa temen lainnya langsung ada dikamar Gibran

Gibran terkejut melihat mereka semua. Masih mengenakan seragam sekolah SMA

Gibran memandangi mereka semua hanya beberapa yang Gibran kenal. Selebihnya Gibran melupakan nya

"Maaf bang. Tapi kata tante langsung masuk aja karena Abang manggil Gibran kelamaan" soni

"Iya gapapa. Maaf jika tadi lama"

"Gua kangennn bangett sama elo gib" Irsyad langsung memeluk Gibran

Dan teman-teman nya juga langsung memeluk nya

Gibran hanya terdiam. Melihat respon Gibran mereka melepaskan pelukan itu

"Gib lo kok diam aja ?" Al

"Gua hanya taku Irsyad Soni dan Devi dan kalian berdua temen abang Rakha. Selebihnya gua maaf gak ingat sama sekali

Semua terdiam

"Iya gapapa. Nanti juga lo pasti ingat sama kita-kita kok" ucap teman sekelasnya

"Sebenarnya gua udah kelas berapa sih"

"Kelas 2 SMA Gib" Soni

"Gua lupa berapa tahun sih" Gibran mencoba mengingat

"Udah gib lebih baik loo sekarang fokus dengan kesembuhan dulu. Pelan-pelan aja pasti bisa"

Mereka berbincang-bincang sampai sore. Gibran tertawa senang ternyata Gibran mempunyai teman-teman yang menyenangkan

Mereka sudah pulang dan Gibran sekarang merasakan gelisah tanpa tau kenapa

Gibran kandung berlari kekamarnya tadi dia ada di luar mengantar teman nya untuk pulang

"GIBRANNN KENAPA" teriak Rakha karena Gibran langsung berlari kedalam

Rakha mencoba menyusul Gibran namun pintunya sudah tertutup dan terkunci

Rakha menggedor-gedor kamar Gibran tapi tidak ada jawaban dan Gibran pun tidak membukanya

Rakha panik apa sebenarnya ternyata pada adiknya itu. Dirumah hanya ada dia karena papa nya masih kerja sedangkan bundanya ada dirumah sakit obat Gibran sudah habis

DiGibran tidak mempedulikannya Rakha yang ada dibalik pintu itu. Gibran langsung mengambil pil yang dia sembunyikan

"Untung gua udah simpan. Dan untung bunda tidak curiga sama sekali"

Gibran meminum 3 pil sekaligus karena Gibran udah 2 minggu lebih tidak meminum itu

Gibran merasa berisik karena Rakha terus memanggil nya. Gibran membuka pintu itu

"Apa sih bang"

"Gib lo gapapa kan" karena Rakha langsung langsung mengecek Gibran

"Lebay dah. Gua mau tidur ngantuk"

"Ya lo tadi kenapa lari-lari gitu gua kan panik"

"Ngantuk bang. Budeg ya lo"

Tanpa rasa curiga sama sekali

Gibran sudah merasakan tidak enak. Dan rasa kuatir karens jika Gibran tidak meminum itu emosi Gibran tidak akan terkontrol dan rada kuatir berlebihan

"Udah bang sekarang lo mandi sana gua mau tidur"

"Masih sore Gib masak tidur"

Tanpa menjawabnya Gibran menutup pintu tersebut karena kepala Gibran terasa berat

Rakha hendak bicara kembali namun dia terdiam saja.

"Gua harap lo baik-baik sana gib" gumam Rakha dibalik pintu

_____🌹🌹🌹_____

Yang kemarin komen sampai chat mimin. Kok gak up minggu ini ?

Katanya up seminggu sekali?
Kok minggu ini gak up?

Gak follow tiktok mimin ya ?

Seperti biasa nya komen dan vote nya

Maaf kalau gak panjang 😁

waktu tak samaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang