8. misteri 🪪

672 67 11
                                    

*Happy reading*
.
.
.
.
.
.

Tok tok tok (ketuk pintu)

Fatir masuk karena tidak ada suara dikamar Gibran

Gibran ada di balkon menggunakan headset bluetooth dan lagi bermain gitar

Fatir tersenyum tipis

"Gib" Fatir menyentuh Gibran

Gibran sontak kaget dan langsung menoleh kesumber suara. Melipas headset dan menaruh gitarnya

"Kenapa" tanya datar Gibran

"Boleh papa bicara sebentar" Fatir

"Duduk aja" Gibran mempersilahkan Fatir duduk itu

"Gibran kecewa dengan papa sama bunda?"

"Tidak hanya saja aku kecewa dengan diriku sendiri. Kenapa aku tidak bisa memenuhi keinginan ayah"

"Gib....." Fatir yang hendak bicara namun dipotong oleh Gibran

"Aku tidak bisa bersanding dengan bang Rakha. Nilaiku selalu dibawah rata-rata. Aku tidak mampu untuk itu semua pa"

"Tapi kenapa papa selalu memaksa ku untuk semua itu."

"Gibran dengerin papa dulu" Gibran terdiam

"Papa melakukan ini semua karena tidak ingin Gibran seperti papa dulu nak"

"Maksud papa"

"Papa dulu juga seperti mu, suka dengan dunia bola. Dulu papa pemain sepak bola. Namun kaki papa cedera dan mereka tidak mau menggunakan papa kembali" memperlihatkan bekas lukanya itu

"Papa sampai tidak punya pekerjaan sama sekali. Untung saja kakek membantu papa, papa mulai dari nol pelan-pelan bisnis papa naik"

"Papa tau rasanya kesulitan. Mangkanya itu papa tidak ingin kamu merasakan seperti papa"

"Dan papa tidak mau jika kamu tidak mempunyai masa depan. Jangan berharap kepada bola Gib. Karena itu sangat menyakitkan"

"Papa tidak mau jika cuma abangmu saja yang memegang bisnis papa"

"Anak papa ada dua. Rakha dan kamu" memegang kepala Gibran

Hati Gibran sedikit tersetuh

"Jadi papa mohon. Sebelum semua terjadi tinggalkan bolamu itu. Dan berusaha keras untuk nilaimu"

"Gibran tidak akan bisa" ucap Gibran

"Papa nyakin pasti kamu bisa"

"Jika kamu siap, kamu pergi ketempat ini. Dan jika kamu berhasil ayah tidak akan bandingkan kamu dengan abangmu lagi" Gibran menerima kartu itu

Melihat nama tempat disana. Gibran sedikit asing dengan hal tersebut

Fatir langsung keluar dari kamar itu meninggal Gibran

F

atir juga meninggal sebuah kotak. Gibran membuka kotak itu

Ada sebuah baru Disana. Dan ada tanda pengenal. Tertulis
"Gibran putra Narendra"

waktu tak samaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang