23. penenang 🌿

615 76 8
                                    

*happy reading*
.
.
.
.
.
.

Ceklekk (anggap suara pintu terbuka)

Gibran pulang jam 7 malam Gibran masih mampir-mampir kerumah temannya. Padahal rumah Lisa dekat dengan rumah Gibran

Namun Gibran putar balik. Melihat mobil. Montor tertata dengan rapi di bagasi namun rumah tampak sepi

"Ini kuburan apa rumah sih. Kok gak ada orang" ucap Gibran

"BUNDA PAPA. KALIAN UDAH PULANG KAHH" teriak Gibran sambil menunu kamar orang tuanya

"ABANGGG" menuju kamar Rakha

"Kok gak ada orang. Padahal pakiran penuh"

"Loo Aden dirumah" bibi

"Iya bi baru aja pulang" Gibran bersalaman

"Ini orang-orang dimana ya bi. Kok sepi tapi parkiran penuh" Gibran

"Papa bunda den Rakha tadi keluar, Bibi kira den Gibran ikut"

"Keluar kemana bi"

"Hemm untuk itu bibi gak tau den. Nyonya cuma pesen gak usah masak untuk makan malam gitu aja"

"Mereka makan malam ya"

"Duh den bibi bener gak tau den. Aden udah makan belum. Biar bibi siapin"

"Gak usah bi. Nanti kalau Gibran laper Gibran bikin mie aja. Bibi pasti capekkan. Bibi istirahat aja" ucap Gibran

"Ya udah den. Bibi pergi dulu ya"

Gibran langsung masuk kekamarnya. Membuang tasnya asal, Melihat telvonnya tidak ada notifikasi disana

"Semua orang meninggalkan ku. Apakah mereka tidak mengingatku" guman Gibran

Gibran langsung membuang telvonnya dikasur mengambil handuknya untuk mandi


Sekitar 30 menitan Gibran selesai dari kamar mandi mengeringkan rambut nya dengan handuk

Melihat ponsel nya kembali ada story Rakha disana. Rakha memposting vidio pendek

"Makasih papa bunda udah ngajak Rakha kesini" mereka seperti ada di restoran Rakha memvidio Salma dan Fatir

"Sama-sama sayang. Sukses terusss tambh pinter ya" Salma

"Hadiah untuk anak papa" Fatir memberikan bungkusan

"Ha apa ini pa" Rakha membukanya vidio itu hanya memperhatikan tangan Rakha

"Haaa jam tangan ini kan mahal pa"

"Gapapa apa sih yang gak buat anak papa"

"AKHSSSSSSS" teriak Gibran dengan kencang. Vidio itu belum sepenuhnya dia nonton. Namun dia sudah kesal

"Kenapa Rakha Rakha Rakha terusss. Gua kapan anjing"

PLAKK (suara kaca pecah)

Gibran melempar kan pas bunga kecil itu ditembok

Setelah melempar itu Gibran mencari sesuatu yang ada dijaketnya

Meminum nya dengan sekali cegukan dan air

Merebahkan badannya diatas kasaurnya

"Cuma elo yang bisa bikin gua tenang. Cuma elo yang gua butuhin" melihat klip berisi pil itu

Jam 10 malam

Gibran ada dibalkon nya memainkan gitarnya

"Gibran" Rakha masuk kekamar Gibran melihat ada beling dilantai

"Ada apa ini" Rakha panik namun dia mendengar ketikan gitar bukan lantunan nada

Bukan itu saja Rakha juga melihat becak darah walau tak jelas

"Gibran" panggil Rakha tapi Gibran hanya menatap kedepan dengan tatapan kosong

"Gibrannn" Rakha langsung menggoyangkan  tubuh Gibran sontak Gibran terkejut

"Abang"

"Udah pulang bang" dengan nada tenang

"Barusan" Rakha yang bernampilan rapi duduk disamping Gibran

"Itu kok ada beling di lantai kenapa" tanya Rakha tanpa bersalah

"Oh itu tadi pasnya jatuh. Karena Gibran malas bersihin jadi Gibran biarin saja"

"Tapi gib bahaya. Coba lihat kaki mu. Sepertinya kaki mu terkena"

"Ah masak kaki Gibran kena" Gibran memeriksa kakinya

"Tadi abang lihat becak darah walaupun gak keliatan"

"Oh iya bener. Ini kena" Gibran menemukan kakinya ada darah

"Lo gak ngerasa Gib"

"Enggak" Gibran berbicara jujur

Rakha seperti nya heran kenapa Gibran tidak merasakan jika kakinya terkena pecahan kaca

"Nanti gua obati tenang aja" sebelum Rakha menasihati Gibran terlebih dahulu bicara

"Oh iya tapi abang bungkusin makanan untuk mu. Ada didapur kalau mau makan" ujar Rakha

"Iya makasih ya" ucap Gibran

"Kenapa Gibran setenang ini" ucap Rakha setelah itu meninggal kamar adeknya

Gibran turun dari tangg menuju dapur

"Gibran sayang. Bunda mau kekamar kamu. Ternyata kamu sudah disini" Salma

"Mau makan laper" Gibran duduk dimeja makan

"Nih udah bunda siapin khusus untuk kamu. Bunda ingat kamu tadi, pasti kamu suka" Salma memberikan piring itu

"Enakk" gumam Gibran satu sendok yang masuk ke mulutnya

"Tuhkan pasti enak. Dihabisin dong" Salma mengelus rambut Gibran

"Gimana sekolah nya. Senang gak" ucap Salma

Gibran seperti disentuh itu Gibran tersenyum bahagia

"Gibran menang lagi lo bund. Juara basketnya" ucap Gibran.

"Wehhh hebat banget anak papa satu ini bangga deh papa" Fatir yang mengacak rambut Gibran

Gibran tersenyum lebar pertama kali Fatir bangga dengan keberhasilan nya

"Gibran kenapa senyum-senyum gitu" gumam seseorang itu

"Kenapa bun"

"Itu pa Gibran senyum-senyum dari tadi. Gila kali ya" Salma dari tadi dia melihat Gibran senyum sendiri

"His kamu ini anak sendiri dibilang gila. Mungkin Gibran mengingat sesuatu yang lucu" Fatir

"Tapii....." Salma

"Udah. Papa udah capek banget yuk tidur" Fatir mengajak istri nya masuk kekamar mereka

____🌹🌹🌹____

Gibran GILAAA ????

Yang gak vote mimin doain cacaran 😁

Komen vote nya

waktu tak samaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang