37. Salma 🌺

698 102 21
                                    

*happy reading*
.
.
.
.
.

Setelah mengetahui hal itu Gibran semakin menjadi orang pendiam. Dia semakin banyak pikiran

Antara takut mati dan takut tidak mendapatkan kasih sayang.

Bangun pagi namun dia tidak langsung beranjak dari kasurnya. Melihat langit-langit kamarnya

"Bisa gak nya nanti sebelum mati peluk bunda. Dicium papa. Makan masakan bunda"

"Tapikan masih parahan Rakha ya kenapa gua mikirnha terlalu jauh banget. Penyakit gua karena ulah gua sendiri"

"Tuhan kok dikabulin permintaan ku sih. Sekarang aku sendiri yang bingung"

"Antara sembuh atau menemui mu" gumam Gibran dikamarnya

Ceklek (suara pintu terbuka)

"Ehh den Gibran udah bangun mbok (tukang masak) pikir sebelum. Mau mbok bangunin"

"Udah kok mbok"

"Aden sekarang berangkat siangnya msu camping nih yeee" gurau mbok itu sambil membuka gorden kamar Gibran agar cahaya masuk

"Mbok mah bisa aja"

"Mau dimasakin apa biar mbok bikinin"

"Mau dimasakin bunda"

"Kalau itu mbok gak bisa bantu"

"Hehehhe bercanda mbok. Bunda sekarang dimana mbok"

"Lagi didapur"

"Masakin Rakha ya pastinya"

Mbok tau jika Gibran juga ingin sekali merasakan seperti rakha. Dimasakin disayang sampai Salma meninggal dunia artis hanya untuk merawat Rakha

Mbok hanya tersenyum ke Gibran menandakan ucapan Gibran betul

"Gibran mau dimasakin ayam kecap boleh mbok"

"Boleh mbok bikinin Aden mandi dulu ya. Nanti turun kebawah" ucap mbok

Gibran bersemangat dia tau jika tidak akan bisa menggantikan posisi Rakha sekeras apapun dia usaha

20 menit Gibran selesai dia mau menuju dapur yang dijanjikan oleh mbok

Sebelum kedapur dia melihat Rakha sarapan yang disuapin oleh Bunda dikamar nya

GIBRAN hanya tersenyum "sesayang itu bunda sama elo" batin Gibran

Gibran tak mau berlama-lama disana

"Mbokkkk. Udah selesai" teriak Gibran yang bersemangat

"Nihhh udah selesai untuk aden yang paling ganteng ini" mbok langsung menaroh ayah kecap itu dimeja makan

"Nih nasinya masih anget tadi mbok siapin. Biar gak panas juga gak dingin" mbok yang perhatian dengan Gibran

"Mbok suapin" minta Gibran

waktu tak samaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang