Hari ini ulangan harian biologi tengah berlangsung, semua siswa tertib mengerjakan di kursinya.
Dalam keheningan yang ngengat itu, ada Hyunjin yang sibuk memandangi Lino dari belakang. Entah ada dendam kesumat apa, hari ini guru biologi memisahkan dua chairmate itu dengan alasan menganggu ketenangan ulangan.
Beruntung hanya berjarak dua kursi kedepan, jadi sosok Lino masih dapat terjangkau oleh matanya.
Orang yang tengah diamatinya melenggang ke depan, membawa kertas ujian yang baru dikerjakan lima belas menit lalu. Entah mengapa pria itu larut dalam obrolan yang cukup lama dengan guru, seakan ada yang ingin dikerjakannya setelah ini.
Setelah berbalik untuk pergi ke pintu, wajah Lino yang sekilas terlihat pucat buat Hyunjin tak bisa memalingkan wajahnya dari punggung pria itu. Hyunjin pun tak bisa diam saja setelah ini, demi bisa mengejar Lino, ia kerjakan asal soal yang tersisa, tak banyak, hanya dari nomor satu sampai dua puluh alias semua soal.
"Pak, udah selesai." Hyunjin sudah tiba di meja guru setelah melesat dengan cepat dari kursinya.
Guru biologi menyambut bingung. "Selesai?!" Kepalanya geleng-geleng saat memindai kertas ulangannya. "Kamu nggak ngasal, kan?" Saat memandang ke depan, Hyunjin sudah tak ada di tempatnya.
Lenguhan kasar berhembus. "Hyunjin, awas kamu, ya!" monolog guru laki-laki itu mengancam.
Di sisi lain, dengan kaki jenjangnya ia berlari menuju UKS. Beruntung koridor sepi, kalau ramai mungkin orang-orang sudah berjatuhan karena ditabrak Hyunjin yang larinya asal.
Sampai di sana, ia lihat siluet dari balik tirai yang menjadi sekap tiap ranjang. Pria itu tidak langsung menghampiri, ia tunggu dulu hingga waktu bergulir ke menis berikutnya. Setidaknya melebihkan waktu datangnya, karena Lino pasti akan marah kalau tahu ulangannya hanya dijawab pakai feeling.
Dari pintu, muncul anak ips bername tag 'Kim Seungmin' melewatinya, membawa papan kecil serta selembar kertas medis dan pulpen.
Tanpa niat berkenalan maupun basa-basi, Hyunjin langsung merebut benda-benda tersebut dari tangannya. "Udah, siswa yang itu biar jadi tanggung jawab ku. Kamu kembali aja ke kelas."
Saat Hyunjin selesai berbisik dan ingin melengos melewatinya, Seungmin sigap menarik lengan seragamnya. "Kelasku lagi jamkos, apa urusanmu mengaturku?"
Hyunjin panik karena nada bicara Seungmin mampu sadarkan Lino akan keberadaan mereka, jadi ia hanya beri isyarat untuk jangan teriak-teriak.
"Aku yang duluan di sini, jadi Lino tanggung jawabku."
"Lino?" Seungmin melirik ke satu-satunya siluet di sana, ia berdehem sembari tersenyum. Entah apa yang buat pria super jutek itu tiba-tiba tersenyum, Hyunjin rasa pria itu sakit jiwa.
"Kelas IPA bukannya lagi ada ulangan harian biologi serentak? Pergi atau mau ku laporkan kepala sekolah?" ancam Seungmin sudah ancang-ancang mengambil ponsel dari balik sakunya.
Bibir lawan bicaranya mengejek ke bawah tanggapi keangkuhannya. "Silahkan, aku kenal dengan ketua PMR di sini. Tunggu saja dia memarahimu," ungkap Hyunjin meninggi.
"Tapi aku ketua PMRnya."
Seketika pria jangkung itu terdiam, malu karena perkataan nyelenehnya jadi boomerang bagi dirinya sendiri. Didorong rasa ingin yang besar, akhirnya ia terpaksa merendahkan diri. "Baiklah, ketua yang terhormat, mulai hari ini aku masuk organisasimu, ya. Serahkan ini semua padaku." Hyunjin tarik paksa papannya, meski awalnya susah sekali lepas dari tangan Seungmin namun akhirnya bisa didapatkan tanpa ada yang tertinggal. Ia kemudian melesat pergi ke tirai Lino.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Summer Ends; Hyunho
FanfictionHyunjin itu aneh. Kadang nyebelin, kadang ngangenin. Jametnya gak ketolongan pula, tapi Lino suka. Warning! • Prequel of "REPLAY" • Bxb *dom! Hyunjin Rank: #4 in Hyunknow Start: 10/08/24 End: - - Book 6 - ©thkiev, 2024