WIDOWER'S PASSION
─ Gairah Duda ─***
"Jackpot enggak sih? Duda nikahnya sama perawan,"
"Haha!"
Teman-teman Devan yang baru datang menyambut pengantin baru dengan meledek, membuat Devan geleng-geleng kepala sedangkan Aleya menunduk malu.
"Hati-hati, Van. Yang kelihatan lugu di luar biasanya udah liar,"
Ucapan satu-satunya wanita yang berada di antara semua pria membuat Devan meliriknya dengan sinis, pula Aleya yang mendongak ke arahnya. "Jaga ucapanmu," tekan Devan pada wanita lancang itu.
Wanita itu mengangkat bahunya tak acuh, "Cuma bicara fakta, kenapa di permasalahin?"
Dulu, dia suka Devan tapi Mia selaku sahabatnya, menikung yang akhirnya Mia lah yang dinikahi Devan. Lalu tak lama setelah kematian Mia, Devan menjalin hubungan dengan Bianca. Dia semakin kesal dan cemburu! Kenapa bukan dirinya?! Kenapa yang akhirnya dinikahi Devan malah bocah tengil ini?!
"Sudah larut, kalian lebih baik pulang."
Devan berdiri dari duduknya, diikuti Aleya di sisinya.
"Siap deh yang enggak sabar mau belah duren," teman pria Devan mengubah situasi agar mencair, di sambut gelak tawa agar tidak kaku.
Devan mengabaikan ejekan teman-temannya, dia membawa Aleya untuk istirahat yang hanya istirahat karena Devan tahu, istrinya ini pasti lelah meladeni para tamu yang datang di pernikahan mereka.
Keesokan harinya, sekeluarga besar dari pihak Devan dan Aleya sudah berdiri di lobi untuk berpamitan satu sama lain. Aleya akan ikut ke rumah Devan bersama kedua bocah tampan dan cantik yang tidak lain anak kandung Devan sendiri.
"Hati-hati ya, sayang. Jadilah istri yang patuh pada suami," Mirea memberi wejangan pada anak perempuannya yang tidak dia sangka akan menikah dengan Devan.
Aleya pun mengangguk, "Nanti aku mau sering-sering main ke rumah Mommy pokoknya!"
"Iya sayangnya Mommy, datang terus tapi ingat jika tidak diizinkan, jangan memberontak!"
"Siap Mommyku sayang!"
Devan membukakan pintu untuk istrinya, dia juga membantu kedua anaknya masuk di kursi tengah. Mereka pun langsung pulang ke rumah setelah kemarin sibuk dengan acara pernikahan.
***
Di bantu pelayan yang barusan pergi, Aleya baru saja menyelesaikan beberes pakaian yang dia bawa dan dia tata di dalam lemari yang ada di kamarnya dengan Devan. Ini bukan kamar Devan dengan mendiang Mia, kamar berbeda yang Devan siapkan memang khusus untuk menjadi kamarnya dan kamar Aleya.
Saat berdiri dari duduk untuk merenggangkan otot kakinya yang kaku, dia tiba-tiba merasakan pelukan erat dari belakang. Devan semakin bertindak tanpa canggung, seakan sebelum menikah, mereka memang sudah saling mencintai padahal kebalikannya. Tapi Aleya ingin mengimbangi, dia pun mengusap punggung tangan Devan yang ada di depan perutnya.
"Mau sekarang, hm?"
"Sekarang apa?"
"Pagi pertama,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ranjang Panas Kakak Ipar (21+)
RomanceWarning!! Area dewasa!! 21+ *** Kakak iparnya adalah mantan kekasihnya. Sampai kapan pun, Elgar tak akan melepaskan mantan kekasihnya sekaligus Kakak iparnya sedikit pun. Dia menginginkannya, menginginkan Mirea─ Istri dari Kakaknya sendiri. *** ...