Hola!
Ini bukan cerita panjang yaa!
Mungkin akan tamat di bab 20-an (bisa juga lebih, sesuai akunya nanti dan gimana antusiasme kalian membaca)
Ingat guys!
Harus bijak yaa!!
Bukan area bocil, mwhehe.
21 ke atassss!!!
⚠️⚠️
Selamat membaca❤️🔥
***
Terdengar derap langkah kaki memasuki kamar yang redup penerangan mendekati gelap gulita, aroma khas yang maskulin ikut menguar, membuat kerutan kening menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman samar. Dia merasakan guncangan ranjang, seseorang menimpa lembut tubuhnya dengan tetap memberikan jarak agar tak membuatnya terbebani.
Seseorang yang tak asing.
Dia ingin membuka mata, tapi rasanya lebih seru bermain-main dengannya.
Alih-alih menunjukkan jika dia sudah terbangun dari tidurnya di tengah malam ini, dia malah tetap mempertahankan matanya yang terpejam dengan erat. Dapat dia rasakan, lidah hangat yang basah menyapu lehernya yang jenjang, menghisap dengan meninggalkan bercak keunguan yang mati-matian dia menahan suara.
Kecupan lembut penuh perasaan di leher jenjangnya berubah lumatan lembut pada bibirnya yang bisa dihitung hanya beberapa detik, sekedar membasahi bibirnya lalu perlahan-lahan, dia menaikkan gaun tidurnya sebatas perut. Mengusap tertata perut ratanya, turun, meraba pahanya yang putih bersih seperti porselen.
Tubuhnya kian meremang, merasakan kecupan pada kedua pahanya. Kecupan kecupan kecil yang semakin naik, naik dan turut menaikkan birahi dalam dirinya. Dia merasakan sesuatu yang membuncah, ketika jari-jarinya yang terasa besar meloloskan satu-satunya penghalang bagian tubuh paling sensitifnya di antara paha.
Dia menekuk jemari kaki, ingin sekali menekuk lututnya alih-alih meluruskan kaki dengan monoton saja seperti ini. Tapi kepura-puraan yang tampak tengah tidur, membuat segala geraknya terbatas. Dia menggigit bibir bawahnya, keningnya berkerut kian samar merasakan desakan yang lebih besar dari biasanya di bawah sana.
Kenapa rasanya berbeda?
Tapi tenggelamnya tepat ke dalam dirinya, membuat Mirea melupakan sejenak segala kemungkinan. Dia menahan suaranya yang sangat menikmati guncangan penuh ritme di bawah sana, menarik, membawanya ke cakrawala yang begitu indah penuh akan kenikmatan. Ini gila! Sensasi yang tak pernah Mirea rasakan dari suaminya─ Edgar.
Apa penerbangan selama dua Minggu penuh membuat suaminya menjadi lebih perkasa? Apa bisa juga karena dua Minggu berjarak, milik suaminya bisa berubah ukuran? Mirea tak paham, tapi sensasi ini membuatnya ingin sekali membuka mata. Tapi saat membuka mata, suasana kamar yang gelap gulita membuat Mirea tak mampu melihat jelas wajah suaminya yang kini tengah memompa dirinya semakin maha dahsyat.
"Umph, M-Mas ...."
Mirea merasakan gerakan di bawah sana terhenti, miliknya tenggelam sempurna, ada ketegangan yang Mirea rasakan. Dia semakin mengerutkan kening, "Mas? Kenapa berhenti?"
Barulah, guncangan penuh ritme yang membuat gila kembali menghantui. Mirea tak bisa lagi pura-pura tidur, dia menyuarakan segala kenikmatan yang dihantarkan suaminya dengan keras, tak peduli jika ada yang mendengar, lagi pula kamarnya kedap suara. Jelas hanya dirinya dan sang suami yang hanyut dalam erangan juga desahan sama, sama-sama terseret dalam kenikmatan surga dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ranjang Panas Kakak Ipar (21+)
Roman d'amourWarning!! Area dewasa!! 21+ *** Kakak iparnya adalah mantan kekasihnya. Sampai kapan pun, Elgar tak akan melepaskan mantan kekasihnya sekaligus Kakak iparnya sedikit pun. Dia menginginkannya, menginginkan Mirea─ Istri dari Kakaknya sendiri. *** ...