The Maid Seduces (21+)

11.4K 45 3
                                    

"Jangan gila, Cassie!"

Cassandra Elizabeth baru saja pulang dari sebuah desa ke Ibu kota, dia menjelma sebagai petani perkebunan anggur di sana. Sekarang, dia berubah pikiran, mengatakan pada asistennya jika dia ingin menjadi pelayan di sebuah kediaman mewah. Apakah cara orang kaya selain dirinya memperlakukan pelayan itu sama ramahnya atau berbeda?

Ini tentang Cassie nama panggilannya, perempuan cantik dari keluarga kaya raya berusia 23 tahun. Dia menyelesaikan pendidikannya dalam waktu singkat, di suruh meneruskan bisnis keluarga, Cassie malah melalang buana menjadi apa pun yang dia inginkan.

Cassie pernah jadi petani, Cassie pernah jadi penjaga toko, Cassie pernah jadi sapu jalanan, dan hampir semua profesi pernah dicobanya kecuali yang dia inginkan hari ini. Menjadi seorang pelayan dan asistennya yang diberi kepercayaan oleh orang tuanya untuk menemani kemana pun Cassie pergi, tampak lelah dengan tingkah anak majikannya.

"Ayolah, Kak. Aku ingin menjadi pelayan, tolong cari kan seseorang yang akan menjadi majikan ku."

"Jika Tuan tahu, kau akan di hukum, Cassie."

"Tidak mungkin, Papa pantang menghukum aku. Cepatlah, cari kan majikan yang membutuhkan pelayan di kediamannya."

Jika Cassie sudah sangat keras kepala, Kak Nesie sudah tidak ada pilihan lain. Dia pun menghubungi temannya yang memiliki tempat penyalur tenaga kerja wanita ke rumah-rumah orang kaya di Ibu kota. Beruntung, ada seseorang yang memang sedang mencari pelayan untuk bagian memasak.

Kak Nesie menatap Cassie yang menunggu sambil menopang dagu, tatapannya juga sangat berbinar penuh semangat. Sejenak Kak Nesie mematikan suara, "Ada tapi pelayan di bagian masak. Kau tidak bisa memasak, Cassie."

"Aku bisa membelinya! Tenang saja, Kak. Otak jenius ku ini memiliki banyak ide brilian!"

Kak Nesie menatap malas anak majikannya, "Saya tahu bagaimana kamu ini, Cassie. Masak air saja sampai kering!"

"Makanya, nanti aku akan beli. Cepatlah, Kak. Aku sangat ingin bekerja, aku bosan jadi pengangguran."

"Jika ada masalah, saya tidak akan ikut campur ya."

"Ish, sangat tidak adil! Sudahlah, cepat, Kak."

Kak Nesie akhirnya merekomendasikan Cassie yang belum dipublikasikan keluarganya sebagai putri tunggal keluarga terpandang. Membuat Cassie masih bebas berkeliaran sesuka hatinya menjadi siapa pun dan apa pun, betapa senangnya hati Cassie.

***

"Sayang, maafkan aku. Sepertinya tanggal pernikahan kita harus di ubah lagi, aku ada jadwal pemotretan di tanggal itu."

Galvin menatap dingin pada tunangannya yang malam ini datang ke kediamannya, dia kira akan membahas lebih jauh tentang rencana pernikahan mereka bulan depan namun nyatanya, dia datang untuk mengubah tanggal. Secara sadar, Galvin mengingat sudah 7 kali tanggal pernikahannya di ganti.

Semua itu hanya karena tanggal pernikahan yang mereka sepakati bentrok dengan jadwal pemotretan Stephanie, Galvin benar-benar muak menghadapi Stephanie. Ibunya terus mendesak dirinya agar cepat menikah, Neneknya menuntut untuknya cepat memberikan cicit, kepala Galvin ingin meledak saja rasanya.

"Kau tahu, Stephanie. Ibuku ingin aku cepat-cepat menikah dan Grandma ingin aku cepat memberikannya cucu,"

Stephanie menatap Galvin sang tunangan, "Kalau begitu, kita turuti saja kemauan Grandma lebih dulu."

Ranjang Panas Kakak Ipar (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang