• Bagian satu
#Oneshoot***
"Sudah berapa kali Papa bilang, Kayna? Jangan bolos les!"
Duduk di sofa panjang dengan seorang wanita baya merangkul bahunya, Kayna cemberut ke arah sang Papa. "Aku bosan, Papa. Aku tidak mau les setiap hari,"
"Terus kamu maunya apa?! Kamu yang merengek pengen masuk universitas besar di luar negeri, di tuntut untuk les saja kamu ogah-ogahan!"
"Kan aku bisa belajar mandiri,"
"Sulit dipercaya! Orang seperti kamu mau belajar mandiri? Apa yang akan kamu pelajari? Cara menyusun Lego?"
"Ih Papa!" Tatapan Kayna beralih pada wanita baya di sisinya, "Mama lihat Papa! Papa menyebalkan," Adunya dengan langsung memeluk sang Mama.
Bukan, Arini bukan Ibu kandung dari Kayna melainkan Ibu sambung. Kayna sudah di tinggal meninggal Ibu kandungnya sejak dia baru lahir, Papa Andra bertahan sendirian mengasuh Kayna sampai di usia Kayna yang ke 10 tahun, Papa Andra akhirnya menikahi Mama Arini yaitu HRD di perusahaannya sendiri.
Di satu sisi, Papa Andra gemas dengan tingkah anak satu-satunya yang selalu memberontak tapi ketika curhat, keinginannya setinggi langit. Sekarang, dia mengadu pada Mama Arini, membuat hati Andra merasa hangat melihat kedekatan mereka. Di antara Mama Arini dan Kayna, tidak ada yang namanya Mama tiri itu penyihir, malah layaknya Ibu peri.
Cara Papa Andra ini menjadi batu sambungan agar impian tinggi sang anak bisa tercapai, tapi anaknya yang diberi pengertian malah terus memberontak. "Sudah, sayang. Nanti Papa biar Mama jitak,"
Kayna tersenyum lebar, "Harus ya, Ma! Jitaknya jangan sekali, tapi seratus sekali!"
"Habis dong kening Papa,"
Yang tadi marah, Andra jadi tertawa melihat kelakuan anaknya, Arini ikut tertawa beda dengan Kayna yang mendengus. "Terus! Terus saja kompak menertawakan aku! Aku ngambek!"
"Ulu ulu anak Papa, sini peluk, sayang."
Tentu saja Kayna tak menolak, dipeluknya sang Papa dengan menyembunyikan wajah di depan dada Papanya. "Jangan les ya Pa ya Pa, please."
"Terus gimana sama nilai kamu nanti, Nak?"
"Aku pasti belajar sendiri kok, janji!"
Mencoba mencari celah di antara perdebatan anak dengan Ayah itu, Arini pun mendapatkan secetus ide di kepalanya. "Pa, sayangnya Mama." Keduanya yang di panggil langsung menoleh menatap ke arah Arini.
"Kenapa Mamaku sayang?"
"Bagaimana kalau kamu belajar privat saja sama Abang Arga?"
Kening Kayna berkerut, "Bukannya Abang Arga kuliah di Inggris?"
"Sebentar lagi libur musim dingin, sayang. Abang Arga akan Mama suruh pulang ke sini biar bisa ajarin kamu belajar, kamu mau?"
"Abang galak tidak kalau mengajari?"
Dengan gemas, Andra menoyor kepala anaknya. "Kamu itu harusnya memang di galakin, biar enggak banyak tingkah."
"Ih Papa mah! Aku bicara sama Mama ya, bukan sama Papa jelek!"
"Kurang ajar ya, Papa potong nih uang jajan kamu!"
"Aku cari nih sugar Daddy baru!"
"Heh mulutnya!"
Kayna cengengesan, dia mengabaikan Papanya beralih menatap sang Mama. Arga yang di maksud Arini itu anak kandung dari Arini dengan suami sebelumnya, yang kebetulan, Arini dengan mantan suaminya bukan pisah karena meninggal tapi karena perceraian. Arini punya 4 anak semuanya laki-laki, karena itu Arini sangat menyayangi Kayna, sebab dia sangat menginginkan anak perempuan tapi tidak kunjung memilikinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ranjang Panas Kakak Ipar (21+)
RomansaWarning!! Area dewasa!! 21+ *** Kakak iparnya adalah mantan kekasihnya. Sampai kapan pun, Elgar tak akan melepaskan mantan kekasihnya sekaligus Kakak iparnya sedikit pun. Dia menginginkannya, menginginkan Mirea─ Istri dari Kakaknya sendiri. *** ...