Bab 4 [Antagonis sebenarnya?]

1K 87 0
                                    

𝐏𝐄𝐑𝐇𝐀𝐓𝐈𝐀𝐍!!⚠️

𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢, 𝐦𝐮𝐫𝐧𝐢 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐦𝐚𝐣𝐢𝐧𝐚𝐬𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢!. 𝐁𝐢𝐥𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧 𝐭𝐨𝐤𝐨𝐡, 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭, 𝐥𝐚𝐭𝐚𝐫, 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐦𝐚, 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐊𝐄𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊𝐒𝐄𝐍𝐆𝐀𝐉𝐀𝐀𝐍!!.

𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓!!

🌿🌿🌿

Sekarang adalah waktu istirahat. Vano kini tengah melangkahkan kakinya keluar dari toilet dan menuju kantin. Namun, seorang siswi tak sengaja menabraknya.

"Sorry, gue gak sengaja" ucap siswi tersebut.

"Hmmm. It's okay, "

Saat ingin kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti, tiba-tiba saja lengannya dicekal oleh siswi tadi. Vano menaikan sebelah alisnya, tanda bertanya ada apa.

"Lo... Ada hubungan apa sama Nathan?, " ucap siswi tersebut.

"Gak ada sih. Cuman, tadi dia tiba-tiba aja maksa gue buat berangkat bareng, " kata Vano.

"Lo gak ke kantin, Ra? " lanjutnya.

Clara terlihat mengangguk. "Ya udah. Bareng aja" Clara lagi-lagi hanya menangguk dan melangkahkan kakinya bersama Vano ke arah kantin.

Sesampainya di sana, meja kantin tampak sangat penuh. Namun, ia melihat Haikal yang sedang melambaikan tangannya. Vano menarik lengan Clara untuk mengikutinya.

"Lo pada mau pesan apa? Biar gue pesenin? " ucap Haikal.

"Bukannya lo udah makan? " tanya Vano heran.

"Emang. Gue mau beli minum, haus nih gue. Jadi lo pada mau pesan apa? Biar gue yang pesenin. Kurang baik apa lagi gue, " ucap Haikal dengan dramatis.

Vano terkekeh, lalu memberikannya uang berwarna merah dua lembar. "Gue batagor sama es jeruk. Lo ra, mau apa? Gue yang traktir, " kata Vano.

"Emm. Samain aja, "

Setelah mendengarkan pesanan mereka, Haikal langsung melangkahkan kakinya untuk memerankan pesanan mereka.

Suasana di meja mereka hening. Vano sibuk dengan ponselnya, sedangkan Clara, seperti ingin mengatakan sesuatu tapi ragu. Vano yang melihat hal itu pun menanyakannya.

"Kenapa?, "

"Gue─"

𝐁RAKK

Clara tak melanjutkan perkataannya kala suara gebrakan pada mejanya terdengar. Ia menatap orang yang menggebrak mejanya itu dengan tatapan penuh tanya.

"LO ITU GAK ADA CAPEK-CAPEKNYA, YA NGEBULLY RISSA?! UDAH BERAPA KALI GUE BILANG, JANGAN BULLY RISSA. LO NGERTI BAHASA MANUSIA GAK SIH?!! " Teriak Candra, 𝐂𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚 𝐀𝐥𝐞𝐱𝐢𝐨 𝐀. Kakak dari Clara.

"Maksud lo apaan bangsat?! Gak usah main nuduh deh lo! " ucap Clara.

"Cih, lo gak liat kondisi Rissa sekarang? Ini semua gara-gara lo! " sentak Dimas, 𝐃𝐢𝐦𝐚𝐬 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚.

Transmigrasi ke dunia novel [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang