Bab 6 [Mansion Atmajaya]

20 3 0
                                    

Di sinilah Vano berada, di mansion keluarga Atmajaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di sinilah Vano berada, di mansion keluarga Atmajaya. Sebenarnya, mansion ini milik kakeknya Vano, tapi karena kakeknya Vano telah tiada jadi mansion ini di huni oleh adik dari daddynya Vano. Sebenarnya Vano sekeluarga juga tinggal di sana, tapi karena sebuah kejadian di masa lalu, mereka harus meninggalkan Indonesia dan tinggal di London.

Vano menatap rumah mewah yang berdiri dengan megah seperti istana di depannya.

***

Vano dan orangtuanya masuk ke dalam rumah. Dapat mereka dengar canda tawa yang berasal dari ruang tengah. Mereka melangkahkan kakinya menuju sumber suara. Dapat mereka lihat, seorang wanita dan pria juga pemuda dan seorang gadis yang tengah tertawa, sungguh keluarga yang harmonis. Namun, pandangan mereka teralihkan saat melihat seorang gadis lain yang tengah duduk di sofa singel dengan tatapan malasnya.

"Sepertinya tidak ada yang menyambut kita, "

Suara Bryan, daddy dari Vano membuat atensi mereka teralihkan, sontak mereka melihat ke arah sumber suara.

"Mommy! " pekik seorang gadis yang sedari tadi memasang wajah malasnya langsung terlihat bahagia saat melihat kedatangan mereka.

"Hai, sayang. Kamu apa kabar? " ucap mommy Sovia, ibu dari Vano.

"Rara baik kok, mom" ucap gadis yang dipanggil Rara itu. Lalu pandangannya beralih ke belakang punggung mommy Sovia, tepatnya pada Vano.

"Gue pikir lo bercanda pas bilang mommy sama daddy bakal ke sini, " ucapnya seraya berjalan ke arah Vano sembari merentangkan tangannya untuk memeluk Vano.

"Gue udah bilang kan, gue gak akan pernah ninggalin lo lagi. Gue janji, Clara" ucap Vano seraya membalas pelukan Clara tak kalah erat.

"Mmm... T-tante a-pa kabar? " terdengar suara dari gadis lainnya.

Mommy Sovia memandang gadis tersebut dengan tatapan tak senang. "Saya baik!, " ucap mommy Sovia dengan ketus.

"Kak~, Rissa baik udah mau nanya kabar kakak Sovia, " ucap Intan.

Mommy Sovia hanya mendengus. "Candra, kamu gak kangen mommy? "

Candra tertawa kecil, kemudian melangkah menuju mommy Sovia dan memeluknya.

"Candra kangen bangetttt sama mommy, " ucapnya manja.

"Ya, sudah. Lebih baik kalian istirahat dulu, setelah itu turun untuk makan malam, " ucap Rio, ayah dari Candra dan Clara.

Semuanya mengangguk dan pergi ke arah kamar masing-masing.

"Ayok, gue antar ke kamar lo. Kuncinya masih ada di gue, tenang aja gak ada yang bisa masuk kamar lo seijin gue, " ucap Clara. Sedangkan Vano hanya mengangguk dan tersenyum.

Kemudian ia merangkul Clara dan menaiki tangga untuk menuju ke lantai atas, menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar milik Vano, tidak ada yang berubah sama sekali, bahkan terlihat sangat terawat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi ke dunia novel [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang