𝐔𝐭𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐕𝐨𝐭𝐞 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚!
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠....
*
Saat ini, mereka sedang berada di dalam mobil dengan Nathan yang menyetir. Nathan bilang, ia akan membawa Vano ke suatu tempat, dan sampai kurang lebih 20 menit mereka berkendara, mereka masih belum juga sampai di tempat tujuan.Vano menoleh ke arah jendela dan memejamkan matanya sejenak. Lalu mengarahkan pandangannya ke samping. Menatap Nathan yang sedang berkonsentrasi menyetir, namun senyumannya yang penuh rahasia tidak lepas dari wajahnya.
Vano bertanya dalam hatinya, "𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑎 𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎? "
"Apa tempatnya masih jauh? " tanya Vano.
Nathan menoleh sekilas ke arahnya. "Gak juga. Paling lima menit lagi kita sampai, " ucap Nathan dengan santai.
Vano menarik napas panjang, lalu mengangguk. "Lo gak ada niat kasih tau gue sebuah... 𝐶𝑙𝑢𝑒, mungkin? " tanya Vano.
Nathan menahan senyumnya. "Enggak, " kata Nathan singkat, padat, dan jelas.
"Menyebalkan! " umpat Vano sambil mengerucut bibirnya.
"Setidaknya beri tahu gue, kita mau kemana? " ucap Vano.
"Kita akan ke cafe, " ucap Nathan dan sedikit melirik Vano.
Pandangan mata Vano beralih ke depan. Mereka tiba di sebuah cafe yang tampak romantis.
Saat Vano ingin membuka sabuk pengamanannya, Nathan menahan tangannya. Vano menoleh ke arahnya, menatap Nathan dengan pandangan bingung. Kemudian, Nathan bergerak setengah menindih dan memeluk Vano.
Nathan membuka sabuk pengamanannya, lalu bergerak menjauh dari Vano.
"Ehem, thanks" ucap Vano gugup.
Kemudian Vano keluar dari mobil Nathan dan menutupnya dengan sedikit keras. Nathan mengikuti Vano keluar dari mobilnya.
Saat Vano hendak membuka pintu cafe, tangannya terasa Dicengkram seseorang.
"LO─"
Vano menghentikan ucapannya saat melihat orang yang mencengkram tangannya ternyata adalah Kevin.
"Vano? Lo sama siapa ke sini? " kata Kevin.
"Gue─"
"Dia ke sini sama gue"
Vano merasakan tangan Nathan yang melingkar di pinggang Rampingnya, membuat Vano tersentak kaget. Kemudian ia menatap ke arah Kevin, Kevin langsung tersenyum datar.
"Oh, gue masuk duluan" kata Kevin dingin kepada Nathan... Atau Vano?
"Oke, " jawab Vano.
Kevin nampak berjalan tergesa-gesa dan sesekali melihat jam yang melingkar ditangannya.
Nathan berdecak lalu menggenggam tangan Vano, dan menariknya masuk ke arah cafe dengan cepat.
Begitu mereka sampai di dalam, suasana cafe tidak terlalu sepi juga tidak terlalu ramai, benar-benar pas.
Lagi-lagi Nathan menarik Vano untuk duduk di salah satu meja, meja yang mereka tempati cukup strategis.
"Tunggu di sini bentar. Gue bakal ngasih surprisenya sekarang. Lo pesan makanan aja dulu. 𝐼'𝑙𝑙 𝑏𝑒 𝑟𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑏𝑎𝑐𝑘, " ucap Nathan sambil tersenyum lebar pada Vano. Vano menganggukkan kepalanya tanpa menjawab.
![](https://img.wattpad.com/cover/375924018-288-k248828.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ke dunia novel [BXB]
Fanfiction[END] * Bagaimana jika kalian mengalami transmigrasi ke dalam novel yang kalian baca terakhir kali? Apalagi transmigrasi ke dalam tubuh seorang figuran yang akan mati ditangan protagonis pria? Itulah yang dialami oleh Kavero, Kavero Almat djanur. S...