Pagi ini, dengan malu-malu sinar mentari memasuki celah-celah jendela kamar seorang pemuda manis yang masih bergelung di dalam selimutnya. Siapa lagi jika bukan tokoh utama kita, Devano.
Ia terlihat begitu nyenyak sampai sebuah suara alarm berbunyi dengan nyaring, mengusik tidur si pemuda.
𝑷𝒓𝒂𝒏𝒈
"Eghm, Alarm anjing. Gue lagi enak-enak tidur juga, " ucapnya seraya membanting alarm tersebut hingga pecah tak terbentuk.
Ia bangkit dari aksi tidurnya, kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk mandi.
Selang beberapa menit kemudian, Vano telah rapih dengan seragamnya. Ia melangkahkan kakinya menuju ke arah dapur guna untuk sarapan.
Sesampainya di meja makan, semuanya sudah berkumpul, kecuali para orang tua. Karena mereka sedang ada dalam perjalanan bisnis ke luar kota.
Vano mendudukkan bokongnya pada salah satu kursi yang kosong, kemudian mengambil roti dengan selai coklat dan susu sebagai sarapannya. Semuanya makan dengan hikmat, tidak ada yang mengeluarkan satupun suara kecuali dentingan sendok yang saling beradu.
"Gue selesai, " ucap Vano, kemudian melangkah keluar.
Sesampainya di luar, dapat Vano lihat seorang pemuda tengah bersandar dengan santai di samping motornya. Pemuda tersebut memandang Vano intens kemudian tersenyum manis.
"𝑆𝑒𝑛𝑦𝑢𝑚𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎, 𝑖𝑡𝑢𝑙𝑜ℎ. 𝑀𝑎𝑛𝑖𝑠𝑠𝑠 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑒𝑡𝑡, " gemas Vano, tapi berbeda dengan wajahnya yang nampak datar.
Baru saja Vano ingin membuka suara, tiba-tiba saja terdengar suara lain yang membuat Vano kembali menutup mulutnya.
"Hai, Kak Nathan! " pekik seorang gadis.
Vano hanya memandang malas, dan candra hanya memasang wajah santainya.
"Cih, alay" ucap gadis lainnya, siapa lagi jika bukan antagonis kita, Clara.
"Aku kan c-cuma mau nyapa kak Nathan aja, " ucap Rissa pelan.
Vano memandang muak pemandangan di depannya ini, kemudian dia menarik tangan clara ke arah mobilnya.
"Ayok berangkat, " ucap Vano.
Clara hanya diam saja dan mengikuti Vano. Tak seperti biasanya, jika ada Nathan di dekatnya, Clara pasti tidak akan pergi dari sana apa lagi jika ada Rissa. Tapi hari ini, Clara meninggalkan Nathan begitu saja dengan Rissa, walaupun candra juga ada di sana, tapi Clara pasti tidak akan membiarkan Rissa dekat-dekat dengan Nathan.
Mobil milik Vano meninggalkan perkarangan mansion atmajaya, juga meninggalkan Nathan yang sedang di gelayuti oleh Rissa.
***
Mobil Lamborghini Aventador terlihat memasuki area Sekolah elite. Pekikan para siswa-siswi mulai terdengar kala pemilik mobil keluar.
𝐴𝑛𝑗𝑖𝑟𝑟, 𝑖𝑡𝑢 𝐶𝑙𝑎𝑟𝑎?!
𝐽𝑖𝑎𝑘𝑘, 𝑉𝑎𝑛𝑜 𝑔𝑎𝑛𝑡𝑒𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑒𝑡𝑡!!
𝐴𝑑𝑒𝑘 𝑘𝑎𝑘𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑤𝑜𝑤𝑤!
Dan pekikan lainnya yang membuat telinga Vano berdengung, sedangkan Clara hanya memandang malas mereka semua yang terlihat alay.
Tak lama kemudian, terdengar kembali pekikan yang lebih alay dari yang tadi. Terlihat lima motor sport memasuki kawasan sekolah. Terdapat juga seorang gadis yang berada dalam boncengan seorang pemuda, Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ke dunia novel [BXB]
Fiksi PenggemarBagaimana jika kalian mengalami transmigrasi ke dalam novel yang kalian baca terakhir kali? Apalagi transmigrasi ke dalam tubuh seorang figuran yang akan mati ditangan protagonis pria? Itulah yang dialami oleh Kavero, Kavero Almat djanur. Seorang p...