Pagi hari di desa Huai’an begitu tenang dan indah. Matahari baru saja terbit, memberikan kehangatan pada tanah yang dingin. Lin Xuan sudah bangun sejak fajar, bersiap-siap untuk melanjutkan penyelidikannya tentang batu misterius yang ditemukannya.
Setelah berpamitan dengan Xiao Mei, Lin Xuan menuju ke perpustakaan desa. Perpustakaan itu adalah satu-satunya tempat di desa yang memiliki buku-buku dan catatan penting. Ia merasa mungkin ia dapat menemukan petunjuk tentang batu misterius tersebut di sana.
Perpustakaan desa terletak di ujung desa, bangunan tua yang penuh dengan buku-buku berdebu dan gulungan perkamen. Lin Xuan masuk ke dalam dengan hati-hati, menghindari perhatian penjaga perpustakaan yang sering kali terlihat tidur di sudut ruangan.
Dia mulai mencari di rak-rak yang penuh dengan buku-buku tua. Satu per satu, dia membuka dan memeriksa halaman demi halaman, mencari informasi tentang batu itu atau simbol-simbol yang mirip dengan yang ada di batu miliknya.
Setelah beberapa jam mencari tanpa hasil, Lin Xuan hampir putus asa. Untungnya, matanya kebetulan menatap pada sebuah buku tua dengan sampul yang tampak lebih usang dari yang lain. Buku itu terletak di sudut rak yang hampir tidak terlihat. Lin Xuan mengambil buku itu dan membuka halamannya dengan hati-hati.
Di dalam buku itu, Lin Xuan menemukan sebuah bagian yang membahas tentang "Artefak kuno" dan salah satu artefak itu sangat mirip dengan batu misterius yang dimilikinya!
Buku itu menjelaskan bahwa Artefak tersebut memiliki kekuatan yang luar biasa dan hanya pemilik yang sah yang bisa mengaktifkannya. Artefak itu disebut-sebut berasal dari masa lalu yang sangat kuno, dan banyak orang telah mencarinya karena kekuatannya yang luar biasa.
Saat Lin Xuan membaca lebih lanjut, dia menemukan sebuah bagian yang menjelaskan cara mengaktifkan Artefak tersebut. Buku itu menyebutkan bahwa pemilik Artefak harus menyentuh simbol-simbol tertentu dengan urutan yang benar untuk mengungkap rahasia Artefak Kuno.
Dengan rasa penasaran yang semakin besar, Lin Xuan memutuskan untuk mencoba mengaktifkan Artefak itu malam nanti. Dia kembali ke rumah dengan buku tersebut, memastikan tidak ada yang melihatnya.
Malam itu, setelah memastikan Xiao Mei sudah tidur, Lin Xuan mengambil kembali Batu misterius yang disimpannya dari kotak kayu dan duduk di kamarnya dengan buku tua yang terbuka di depannya. Dia menyentuh simbol-simbol di batu tersebut sesuai dengan instruksi dalam buku.
Tiba-tiba, batu itu mulai bersinar terang, memancarkan cahaya biru yang memenuhi ruangan. Lin Xuan terkejut dan mundur sedikit, tetapi tetap memperhatikan batu misterius itu dengan cermat. Cahaya itu mulai membentuk pola-pola yang berubah menjadi peta tiga dimensi yang melayang di udara.
“Ini… sebuah peta!” gumam Lin Xuan dengan takjub. Dia melihat peta itu dengan teliti dan menemukan ada angka satu disudut peta.
"Apa ini? Satu? apa maksudnya akan ada peta kedua?" Ucap Lin Xuan bingung.
Menghindari pikiran yang membingungkan, Lin Xuan kembali fokus pada peta dan menyadari bahwa itu menunjukkan lokasi sebuah gua yang tersembunyi di dalam hutan tidak jauh dari desa.
Peta itu memberikan petunjuk yang jelas tentang bagaimana cara menuju ke gua tersebut. Lin Xuan merasa ini adalah petunjuk yang dia cari. Dengan peta di tangan, Lin Xuan merasa semangatnya kembali. Dia memutuskan untuk mengikuti petunjuk peta dan mencari gua tersebut. Namun, dia tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah dan bisa berbahaya. Dia perlu mempersiapkan dirinya dengan baik.
Selama beberapa hari berikutnya, Lin Xuan mempersiapkan segala sesuatu yang dia perlukan untuk perjalanan. Dia mengumpulkan persediaan makanan, air, dan peralatan dasar yang mungkin berguna. Dia juga mempersiapkan fisiknya untuk memastikan bahwa dia siap menghadapi segala ancaman yang mungkin muncul di perjalanan.
Walaupun gua yang ditujunya berada tidak jauh dari desa, tidak ada salahnya untuk berhati-hati. Toh, gua itu berada di dalam hutan.
Akhirnya, hari keberangkatan pun tiba. Lin Xuan berpamitan dengan Xiao Mei. Ia berkata dengan lembut, “Mei'er, aku akan pergi untuk beberapa hari. Ada sesuatu yang perlu aku selidiki di luar desa.” kata Lin Xuan dengan suara tenang.
“Hati-hatilah, Xuan gege. Kembali dengan selamat,” kata Xiao Mei dengan lembut.
Lin Xuan mengangguk dan tersenyum. “Jangan khawatir, Mei'er. Aku akan kembali dengan selamat.”
Dengan itu, Lin Xuan meninggalkan desa Huai’an dan menuju hutan sesuai dengan petunjuk yang ada di peta. Untungnya, perjalanannya mulus tanpa ada satupun binatang didekatnya, sehingga hanya setelah beberapa jam perjalanan, Lin Xuan akhirnya tiba di lokasi yang ditunjukkan oleh peta.
Di depannya terdapat sebuah gua yang tersembunyi di balik pepohonan lebat. Gua itu tampak misterius dan penuh dengan aura kuno. Lin Xuan mengambil napas dalam-dalam dan memasuki gua tersebut dengan hati-hati.
Di dalam gua, udara terasa dingin dan lembap. Lin Xuan menyalakan obor yang dibawanya untuk menerangi jalan. Dinding-dinding gua dipenuhi dengan stalaktit dan stalagmit yang memancarkan cahaya samar saat terkena sinar obor.
Semakin dalam dia masuk ke dalam gua, Lin Xuan merasakan kehadiran energi yang kuat dan misterius. Energi ini membuat bulu kuduknya merinding, tetapi dia tahu bahwa ini adalah tempat yang tepat untuk mencari jawaban.
Setelah berjalan beberapa waktu, Lin Xuan tiba di sebuah ruang besar yang penuh dengan cahaya alami yang masuk melalui celah-celah di langit-langit gua. Di tengah ruangan itu, ada sebuah altar kuno yang terbuat dari batu hitam. Altar tersebut dipenuhi dengan simbol-simbol kuno yang bersinar lembut.
Lin Xuan mendekati altar dengan hati-hati. Saat dia menyentuh salah satu simbol dengan rasa ingin tahu, sebuah kilatan cahaya tiba-tiba muncul, dan suara asing yang pernah didengarnya kembali terdengar, kali ini lebih jelas dan keras.
“Selamat datang, Pemilik Jimat. Di sinilah perjalananmu yang sebenarnya dimulai. Ungkaplah rahasia di balik jimat ini, dan temukan takdirmu.”
Lin Xuan terkejut dan mundur beberapa langkah. Ia bertanya, “Jimat? Apa itu?” pikirnya dengan rasa takut dan kebingungan bercampur aduk.
Tidak ada jawaban karena suara itu kembali menghilang. Karena tidak ada respon, Lin Xuan akhirnya memutuskan untuk melanjutkan penelitiannya di altar tersebut dengan gugup.
Mau bagaimana lagi, dia awalnya hanyalah anak laki-laki biasa yang mencoba mengungkap informasi artefak ditangannya. Tidak bisa dihindari untuk merasa gugup terhadap hal-hal aneh ini.
Lin Xuan menyentuh simbol-simbol lainnya secara acak, mencoba mengaktifkan mekanisme yang tersembunyi didalamnya. Setiap kali dia menyentuh simbol, kilatan cahaya dan suara misterius semakin intens.
Akhirnya, sebuah pintu rahasia di bawah altar terbuka, menampakkan tangga yang turun ke ruang bawah tanah yang lebih dalam. Lin Xuan menatap ke bawah dengan perasaan campur aduk antara ketakutan dan ekspektasi.
“Seperti nya ini tempatnya.” gumam Lin Xuan dengan penasaran. Dia mulai menuruni tangga, siap mengungkapkan informasi pada batu misterius yang ditemukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimat Jiwa Abadi
FantasyDi desa kecil Huai'an, hidup Lin Xuan berubah ketika ia menemukan Jimat Jiwa Abadi saat menjelajah di luar desa. Jimat itu adalah salah satu dari enam jimat kuno yang dicari oleh kultivator di seluruh benua Tianluo. Dengan jimat itu, ia mempelajari...