Lin Xuan merasa kesadarannya perlahan kembali. Kepalanya terasa berat, dan rasa sakit terasa menusuk di seluruh tubuhnya. Saat dia membuka matanya, pandangannya awalnya buram, namun perlahan-lahan mulai fokus. Yang pertama kali dia lihat adalah wajah seorang wanita muda, berdiri tak jauh darinya dengan tatapan dingin dan acuh tak acuh. Wajahnya cantik dan mempesona, namun tampak tak terpengaruh oleh keadaan di sekitarnya.
Dengan sedikit usaha, Lin Xuan berhasil menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku. Ketika dia akhirnya sepenuhnya sadar, dia mengenali sosok di hadapannya, wanita ini adalah Mei Ling, kultivator tahap Kekuatan tingkat puncak yang mengincar warisan sebelumnya. Namun, yang membuatnya terkejut bukan hanya melihat Mei Ling, tetapi juga fakta bahwa dia masih hidup.
Mei Ling mengamati Lin Xuan dengan dingin, tidak menunjukkan sedikit pun emosi pada wajahnya. Namun, di balik tatapan dinginnya, ada secercah rasa penasaran. Pemuda ini terluka parah, jelas berada dalam kondisi yang sangat buruk. Namun, apa yang membuatnya lebih penasaran adalah bagaimana seseorang seperti Lin Xuan bisa berada di sini, di lapisan kesembilan dari warisan, dengan kekuatan yang lemah dan kondisi yang terluka parah.
Lin Xuan berusaha bangkit, namun tubuhnya terasa lemah. "Di mana aku?" gumamnya, suaranya serak dan penuh kebingungan.
"Kau berada di lapisan kesembilan dari warisan seorang ahli tahap transformasi." jawab Mei Ling dengan nada datar, tetapi penuh perhatian pada setiap reaksi Lin Xuan.
"Lapisan kesembilan?" Lin Xuan terkejut mendengar itu. "Itu tidak mungkin... Aku memang pernah pergi kesana, tapi aku tidak memasuki lokasi warisan dan pergi setelah beberapa saat ketika formasi penyegelan terbuka. Bagaimana bisa aku berada di sini?"
Mei Ling memandang Lin Xuan dengan mata yang menyipit, pikirannya bekerja cepat untuk mencoba memahami situasi ini. Dilihat dari raut wajahnya, Pemuda ini jelas tidak berbohong, apalagi mencapai lapisan kesembilan dengan budidaya nya yang berada di tahap Dasar tingkat puncak.
"Sebelum kau pingsan, apa yang sebenarnya kau lakukan?" Mei Ling bertanya dengan nada yang tegas, jelas ia tertarik tentang cara Lin Xuan bisa sampai di sini.
Lin Xuan menarik napas dalam-dalam, mencoba mengingat kembali kejadian terakhir yang di alaminya lalu menjelaskan dengan tenang. Ia tidak lupa untuk menyembunyikan peristiwa saat dia menyegel Jimat Jiwa Abadi. "Aku berada di gunung terpencil, tidak jauh dari lokasi warisan ini. Di sana, aku diserang oleh seekor Kera Bertanduk, binatang buas yang sangat kuat. Aku berusaha melarikan diri, tetapi pertempuran semakin sengit, dan akhirnya, kami berdua jatuh dari tebing. Setelah itu... semuanya menjadi gelap."
Seolah menyadari sesuatu, Lin Xuan segera memeriksa tubuhnya. Setelah beberapa saat, ia menghela nafas lega Walaupun ada beberapa kesedihan dalam ekspresi nya.
"Urrgh... Semua yang didalam tasku menghilang termasuk buku kuno yang berisi pengetahuan alkemis, Kerugian yang sangat besar. Tapi untungnya, aku tidak menyimpan semua hal penting disana." Pikir Lin Xuan sambil menggelengkan kepala nya. Ia melanjutkan, "Setidaknya, Jimat Jiwa Abadi dan Metode Kultivasi Roh Surgawi masih aman di kantung bajuku."
Disisi lain, Mei Ling sepertinya tidak peduli dengan keanehan Lin Xuan. Ia memfokuskan Pikirannya berputar saat mendengar penjelasan Lin Xuan sebelumnya dan mencoba menganalisis situasi yang tidak biasa Itu.
Jika Lin Xuan memang jatuh dari tebing, dan tiba-tiba muncul di lapisan kesembilan, ada kemungkinan besar bahwa di bawah tebing itu terdapat aliran sungai bawah tanah yang cukup kuat untuk membawa tubuhnya masuk ke lokasi warisan ini.
"Mungkin..." Mei Ling akhirnya berbicara, lebih kepada dirinya sendiri, "Di bawah tebing itu ada aliran sungai bawah tanah. Sungai itu bisa saja terhubung dengan tempat ini dan membawa tubuhmu ke dalam lapisan kesembilan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimat Jiwa Abadi
FantasyDi desa kecil Huai'an, hidup Lin Xuan berubah ketika ia menemukan Jimat Jiwa Abadi saat menjelajah di luar desa. Jimat itu adalah salah satu dari enam jimat kuno yang dicari oleh kultivator di seluruh benua Tianluo. Dengan jimat itu, ia mempelajari...