Ch 7 - Menginterogasi musuh

7 1 0
                                    

Lin Xuan terus berjalan menyusuri hutan dengan hati-hati. Meskipun telah berhasil mengalahkan para pengejarnya, ia tahu bahwa bahaya masih mengintai. Malam semakin larut, dan hanya cahaya bulan yang menjadi panduannya di tengah kegelapan.

"Ini sudah malam, aku harus menemukan tempat berlindung segera." gumam Lin Xuan sambil memandang sekeliling. Napasnya yang berat dan luka-luka di tubuhnya membuatnya sadar bahwa ia harus segera mencari tempat aman untuk beristirahat dan memulihkan diri.

Di kejauhan, ia melihat sebuah gua kecil yang tampak cukup tersembunyi. Dengan langkah mantap namun penuh waspada, ia mendekati gua tersebut dan masuk ke dalamnya. "Gua ini tampak aman untuk sementara," pikirnya sambil memeriksa keadaan sekitar.

Setelah memastikan bahwa gua itu aman, Lin Xuan duduk dan mulai memeriksa luka-lukanya. Luka itu tidak terlalu parah jadi ia hanya mengoleskan ramuan ke luka-lukanya. Untungnya, Walaupun tidak sehebat saat meminum pil, ramuan itu masih tetap bekerja dengan baik, meredakan rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan luka-lukanya.

Saat ia beristirahat, pikiran Lin Xuan kembali pada pertempuran yang terjadi sebelum nya. Ia menyadari betapa pentingnya untuk terus maju dalam kultivasinya dan menguasai tahapan berikutnya. Dengan semangat baru, ia bertekad untuk menjadi lebih kuat dan melindungi apa yang berharga baginya.

Pagi tiba, dan Lin Xuan merasa jauh lebih baik. Luka-lukanya sudah mulai sembuh, dan energinya pulih kembali. Ia tahu bahwa dia harus segera melanjutkan perjalanannya dan menghindari lebih banyak pengejar. Dengan hati-hati, ia keluar dari gua dan melanjutkan perjalanannya.

Namun, perjalanan Lin Xuan tidak akan mudah. Suatu ketika, saat melewati lembah yang sempit, ia melihat bayangan besar yang mendekat dengan cepat. Seekor Harimau, jauh lebih besar dari yang pernah ia lihat sebelumnya, muncul dari balik bebatuan.

"Roaaarrr..."

Harimau itu mengeluarkan raungan yang memekakkan telinga, menunjukkan gigi-giginya yang tajam dan siap menyerang. Lin Xuan tahu bahwa kali ini, tidak ada pilihan lain selain bertarung. Jadi, dia segera menghunus pedangnya dan bersiap menghadapi binatang buas itu.

"Harimau Jelek, mari kita selesaikan ini." Ejekan nya membuat harimau itu marah, ia bergegas menuju Lin Xuan untuk menyerangnya. Namun, dengan gerakan cepat dan taktis, ia menghindari serangan binatang buas itu dan melancarkan serangan balik dengan pedangnya.

Clang!

Suara pedang bertemu dengan cakar binatang itu, menciptakan percikan api di udara.

Teknik "Pukulan Roh" yang telah ia kuasai kembali digunakan, menghasilkan gelombang kejut yang menghantam binatang buas itu dengan keras.

Bam!

Terdengar suara benturan keras saat Spiritual Qi menghantam tubuh binatang tersebut.

Pertarungan berlangsung sengit, namun Lin Xuan tidak gentar. Dengan kekuatan dan keterampilan yang ia miliki, ia akhirnya berhasil mengalahkan binatang buas itu.

"Roaaarrr!"

Raungan terakhir harimau itu menggema sebelum jatuh tak berdaya ke tanah. Nafasnya terengah-engah, namun kemenangan ini memberinya kepercayaan diri yang lebih besar.

Setelah memastikan bahwa tidak ada bahaya lain yang mengintai, Lin Xuan melanjutkan perjalanannya. Di setiap langkahnya, ia berusaha memperkuat kultivasinya dan memahami lebih dalam tentang Metode Budidaya "Roh Surgawi".

Hari demi hari berlalu, dan Lin Xuan akhirnya mencapai sebuah Desa Yan. Walaupun hanya sebuah desa, namun Desa Yan memiliki banyak kultivator didalamnya. jelas itu bukan desa biasa.

Jimat Jiwa AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang