Ch 14 - Kegelisahan Fraksi Bayangan Gelap

8 1 0
                                    

Lin Xuan berdiri tegak di depan roh pemilik warisan, matanya memancarkan kilatan tajam seiring pikirannya berputar. Mei Ling telah pergi, meninggalkannya sendiri dengan roh pemilik warisan, sosok yang dulu adalah ahli tahap Transformasi. Namun, kini hanya tersisa sebagai fragmen jiwa yang rapuh. Sebelumnya, roh ini telah mempermainkannya dengan hal memalukan itu. Dan sekarang, kesempatan untuk membalas perbuatan itu telah tiba.

Lin Xuan menarik napas dalam-dalam dan meraba kantung bajunya. Ada sesuatu yang sangat berharga tersimpan di sana, sesuatu yang sudah lama dia ketahui kekuatannya, tetapi belum pernah ia uji dalam situasi nyata. Jari-jarinya menyentuh permukaan dingin dan halus dari sebuah Batu kecil yang tersembunyi di kantungnya. Dia menariknya keluar dengan hati-hati.

Itulah Jimat Jiwa Abadi.

Jimat itu tampak seperti batu biasa dengan ukiran kuno yang menghiasi permukaannya. Namun, di balik penampilan biasa itu, terdapat kekuatan yang sangat besar, kekuatan yang mampu membuat kultivator manapun tergila-gila dengannya. Lin Xuan memandang jimat itu sejenak sebelum mengalihkan pandangannya kepada roh pemilik warisan yang masih melayang di hadapannya.

Roh itu menatap jimat di tangan Lin Xuan dengan mata melebar, merasa ada sesuatu yang sangat berbahaya tentang benda itu. Meskipun ia tidak tahu pasti apa nama benda yang dipegang Lin Xuan, instingnya sebagai seorang ahli segera mengenali bahwa benda ini bukanlah objek biasa.

Dia merasa ketakutan yang samar mulai merayapi dirinya, dan perlahan-lahan sedikit informasi muncul dibenaknya.

"Apakah... Apakah itu salah satu dari enam jimat kuno yang legendaris?" bisik roh itu dengan ketakutan. Lin Xuan yang mendengarnya tidak menjawab. Dia hanya memfokuskan energinya ke dalam jimat itu.

Lin Xuan mengalirkan Qi spiritualnya ke dalam Jimat Jiwa Abadi. Qi-nya bergerak perlahan namun mantap, seolah sedang menjalin koneksi dengan jimat tersebut. Begitu Qi-nya meresap ke dalam jimat, benda itu mulai bergetar lembut di tangannya, memancarkan cahaya biru samar yang misterius. Lin Xuan bisa merasakan kekuatan yang terbangun di dalamnya, dan dia tahu saatnya telah tiba untuk menguji kemampuan pertama dari Jimat Jiwa Abadi, Manipulasi jiwa.

"Ini waktu yang tepat untuk menguji kemampuanmu." pikir Lin Xuan sambil melihat jimat itu. Ia melanjutkan, "Roh itu hanyalah fragmen jiwa dari ahli tahap Transformasi tingkat awal yang sudah mati. Meskipun dia kuat, dia hanya sebuah fragmen jiwa yang sudah mati, dan ini adalah kesempatan yang sempurna untuk mencoba kemampuan pertama mu, Manipulasi jiwa."

Seperti yang diketahui, Jimat Jiwa Abadi memiliki enam kemampuan diantaranya ; manipulasi, perlindungan, penguatan, pemulihan, dan reinkarnasi jiwa.

Untuk menggunakan enam kemampuan itu, diperlukan tingkat kultivasi tertentu dan hubungan dekat dengan Jimat Jiwa Abadi. Adapun apakah ia sudah memenuhi persyaratan atau belum, tidak ada salahnya bagi Lin Xuan mencobanya kan?

Selain itu, ia sudah menjadi Pemilik dari salah satu enam jimat kuno. Akan sangat disayangkan jika dia tidak menggunakannya.

Dengan hal itu, Lin Xuan menjadi fokus, ia mencoba memerintahkan jimat itu untuk mengaktifkan kemampuan pertamanya. Cahaya biru dari jimat semakin kuat, dan Lin Xuan merasakan energi yang sangat besar tiba-tiba melesat keluar dari jimat, menjangkau roh pemilik warisan itu. Energi ini bukan hanya Energi biasa, melainkan Energi unik yang mampu mempengaruhi esensi jiwa itu sendiri.

Roh pemilik warisan itu kini merasakan ketakutan yang luar biasa. Dia merasakan bagaimana kekuatan yang tidak terlihat itu menembus jiwanya, mencengkeramnya dengan paksa. Ada sensasi mengerikan seolah-olah sebagian dari kesadarannya diambil alih oleh sesuatu yang jauh lebih kuat daripada dirinya.

"Apa yang kau lakukan?!" teriak roh itu, suaranya bergema dengan ketakutan yang tak bisa disembunyikan.

Lin Xuan menatap roh itu dengan tatapan datar, "Aku hanya menguji jimat ini, sama seperti kau mengusilku sebelumnya. Sekarang, giliranmu untuk merasakan bagaimana rasanya tidak bisa melawan."

Jimat Jiwa AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang