"Dimana ini?"
Berdiri di tengah kegelapan yang pekat, Lin Xuan melihat dunia di sekitarnya telah lenyap. Tidak ada lagi tempat warisan sebelum nya, tidak ada lagi roh pemilik warisan, tidak ada lagi Mei Ling. Hanya gelap gulita yang terlihat dimatanya.
Drap... Drap... Drap...
Perlahan, suara teriakan dan derap langkah prajurit mulai terdengar dari kejauhan, semakin mendekat dengan setiap detiknya. Saat cahaya redup mulai muncul, ia melihat pemandangan yang mengejutkan. Ratusan ribu... tidak! jutaan prajurit mengepung sebuah sosok dikejauhan.
Dari lautan manusia itu, Lin Xuan bisa melihat sosok yang tampak familiar, meskipun lebih tua dan lebih dewasa. Sosok itu memiliki wajah yang sangat mirip dengannya, namun terlihat lebih tegas dan matang. Pria itu berdiri dengan tenang, dikelilingi oleh prajurit-prajurit yang tampak marah dan putus asa.
"Monster, kenapa kau tidak bunuh diri saja!"
"Saudaraku yang tidak bersalah, mati dengan mengenaskan. Apa kau tidak merasa bersalah?!"
"Menyerahlah dan buang ambisi liar mu itu, Kaisar Jiwa!"
Wajah sosok yang disebut Kaisar Jiwa itu tetap tenang, tanpa ekspresi yang jelas. Seolah-olah dia sudah terbiasa dengan segala cemoohan dan ancaman yang ditujukan padanya.
"Kaisar Jiwa?"
Disisi lain, Lin Xuan yang menyaksikan dari kejauhan, merasa bingung dan takut. Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa pria ini? Mengapa wajah orang yang disebut Kaisar Jiwa itu sangat mirip dengannya?
Drap... Drap... Drap...
Prajurit-prajurit itu semakin mendekat, senjata-senjata mereka terhunus, mata mereka dipenuhi oleh kebencian yang mendalam. "Kau akan membayar dengan nyawamu!" teriak mereka serempak, suara mereka menggema dalam mimpi buruk yang tampaknya tidak berujung.
Lin Xuan mencoba berteriak, namun suaranya tercekik di tenggorokan. Dia ingin menghentikan mereka, ingin lari, tapi tubuhnya terasa kaku, terperangkap dalam ketidakberdayaan yang mencekam.
Di tengah situasi yang semakin menakutkan itu, tiba-tiba semuanya menjadi kabur. Dunia di sekitarnya mulai memudar, dan prajurit-prajurit itu menghilang satu per satu, meninggalkan kekosongan yang mematikan.
"Haa—... hah... hah..."
Dengan napas terengah-engah, Lin Xuan tiba-tiba tersentak bangun dari tidurnya. Tubuhnya berkeringat dingin, dan jantungnya berdegup kencang seolah-olah baru saja keluar dari pertempuran hidup dan mati.
Dia duduk dengan cepat, menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. "Apa... apa itu tadi?" gumamnya dengan suara serak, masih terkejut dengan apa yang baru saja dilihatnya.
Lin Xuan memegangi dadanya yang terasa berat, sementara pikirannya berputar dengan berbagai pertanyaan. Mimpi itu begitu nyata dan hidup, sehingga membuatnya tidak masuk akal. Sosok pria dewasa yang mirip dirinya itu, para prajurit yang mengepungnya, dan kebencian yang begitu mendalam...
Apa arti semua itu?
Setelah beberapa saat, Lin Xuan berhasil menenangkan dirinya. Dia mengusap wajahnya yang basah oleh keringat dan mengamati sekelilingnya. Pandangannya lalu tertuju pada tubuhnya sendiri. Dia terkejut mendapati bahwa semua luka-lukanya telah pulih sepenuhnya.
"Bukankah... aku terluka parah kemarin?" pikirnya, masih bingung. Dia segera memeriksa kondisi kultivasinya dan lebih terkejut lagi menemukan bahwa dia telah menerobos ke tahap Kekuatan tingkat awal!
"Mungkinkah... ini hasil dari kultivasi ganda kemarin?" gumamnya dengan suara pelan, emosi kompleks berkecamuk di dalam dirinya.
Dia mencoba mengingat kembali semua yang terjadi sehari sebelumnya—dari pertemuan dengan kera bertanduk hingga kejatuhannya dari tebing, dan kemudian kejadian yang tak terduga dengan Mei Ling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimat Jiwa Abadi
FantasyDi desa kecil Huai'an, hidup Lin Xuan berubah ketika ia menemukan Jimat Jiwa Abadi saat menjelajah di luar desa. Jimat itu adalah salah satu dari enam jimat kuno yang dicari oleh kultivator di seluruh benua Tianluo. Dengan jimat itu, ia mempelajari...