Ch 22 - Berangkat

16 1 0
                                    

Desa Fenghua, Pegunungan Utara

Pria tua berjubah emas itu berdiri di depan markas Fraksi Bayangan Gelap yang tersembunyi. Dengan pandangan tajam, ia merasakan energi dari setiap petinggi fraksi yang berada di dalam markas, memastikan bahwa tidak ada satu pun yang melarikan diri. Ia tahu bahwa mereka semua berkumpul di sana, dan ini adalah kesempatan yang tepat untuk menghancurkan mereka sekaligus.

Tanpa ragu, pria tua itu mengangkat tangannya ke langit, memusatkan seluruh Qi murni yang ia miliki. Langit di atas desa mendadak gelap, seolah-olah menanggapi panggilannya. Awan hitam berkumpul, dan energi yang sangat kuat mulai berkumpul di titik yang tepat di atas markas Fraksi Bayangan Gelap.

"Dengan nama Tangan Surgawi Pemusnah, Musnahlah!" gumam pria tua itu dengan suara yang dipenuhi ketegasan.

Dalam beberapa napas, Sebuah tangan besar yang terbuat dari Qi murni, memancarkan aura yang luar biasa mulai terbentuk di langit.

Tangan itu turun perlahan dari langit, semakin mendekat ke markas yang ada di bawahnya. Petinggi Fraksi Bayangan Gelap yang merasakan energi mengerikan itu mulai panik, namun sebelum mereka sempat melarikan diri atau melakukan apapun, tangan besar itu menghantam markas dan orang-orang didalam nya dengan kekuatan yang menghancurkan.

Booooooommmmm!

Ledakan besar terjadi, mengguncang seluruh desa dan pegunungan sekitarnya. Markas Fraksi Bayangan Gelap hancur berkeping-keping, tidak ada yang tersisa, bahkan tidak sebutir abu. Orang-orang di dalamnya lenyap seketika, tidak ada yang bisa melarikan diri dari kekuatan teknik itu.

Setelah memastikan bahwa semuanya hancur, pria tua berjubah emas itu menurunkan tangannya dan menatap reruntuhan yang berasap. Setelah merasa tidak ada satupun yang selamat, ia berbalik dan meninggalkan desa itu, menghilang dengan cepat ke dalam kabut, seolah-olah ia tidak pernah ada di sana.

***

Berita tentang kehancuran total Fraksi Bayangan Gelap dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru Benua Tianluo seperti api yang membakar hutan kering. Dari desa-desa kecil hingga kota-kota besar, dari sekte-sekte rendah hingga klan-klan paling berpengaruh, semua orang berbicara tentang peristiwa mengejutkan ini. Tidak ada yang tahu pasti siapa yang bertanggung jawab atas kehancuran tersebut, namun spekulasi dan rumor berkembang pesat, menambah bumbu pada kisah yang sudah menegangkan itu.

Mereka menyebutkan bahwa tangan besar yang terbentuk dari Qi murni turun dari langit dan menghapus seluruh markas tersebut dalam sekejap mata. Berita ini membawa kegemparan di antara para kultivator.

Ketika Lin Xuan mendengar berita ini di Menara Fenghuang, dia merasa terguncang. Dia sendiri memiliki hubungan buruk dengan Fraksi Bayangan Gelap, dia tahu betapa kuat dan berbahayanya mereka. Mereka adalah salah satu kekuatan yang dipimpin oleh ahli tahap kebangkitan di Benua Tianluo, dan sekarang mereka hancur dalam satu serangan?

“Siapa yang memiliki kekuatan sebesar itu untuk menghapus seluruh markas Fraksi Bayangan Gelap dalam satu serangan?” pikirnya. Rasa was-was bercampur dengan rasa penasaran, membuatnya semakin ingin memahami apa yang sebenarnya terjadi di dunia yang penuh misteri ini.

Sementara benua Tianluo bergejolak, minggu berikutnya berlalu dengan cepat bagi Lin Xuan. Di bawah bimbingan Feng Yulan, ia terus memperdalam pengetahuannya tentang alkimia, mempelajari berbagai resep pil, dan berlatih meracik pil-pil tingkat rendah dengan tingkat kesulitan yang semakin meningkat. Namun, Lin Xuan tidak melupakan satu hal penting, Kultivasinya.

"Meskipun waktu untuk budidaya berkurang, aku tak boleh lengah." pikirnya sambil mengingat betapa pentingnya kultivasi didunia ini.

Selama ini, Lin Xuan tetap rajin menjalani latihan menggunakan Metode Budidaya Roh Surgawi, teknik yang ia temukan di reruntuhan kuno dan merupakan salah satu rahasia terbesarnya. Setiap malam, setelah pelajaran dan latihan alkimia selesai, ia duduk dalam meditasi, merasakan aliran Esensi Qu di sekitarnya, memurnikan dan memperkuat Spiritual Qi miliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jimat Jiwa AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang