Langit pagi memberikan sinar hangat yang menembus dedaunan hutan, menyambut Lin Xuan yang sudah bangun lebih awal. Malam sebelumnya, dia berhasil menemukan gua yang ditunjukkan oleh peta jimat. Dengan hati-hati, dia mengeksplorasi lebih dalam, mencari petunjuk yang mungkin dapat menjelaskan lebih lanjut tentang kekuatan jimat tersebut.
Di dalam gua, Lin Xuan menemukan ukiran-ukiran kuno yang tertanam di dinding. Ukiran-ukiran ini menggambarkan pertempuran epik antara makhluk-makhluk berkekuatan besar, baik dan jahat, yang tampaknya berlangsung ribuan tahun yang lalu. Lin Xuan memperhatikan dengan seksama, berusaha mencari informasi yang dapat membantu dalam misinya.
"Pertarungan antara kebaikan dan kejahatan sudah berlangsung sejak zaman dahulu," gumamnya sambil mengamati ukiran yang menunjukkan enam artefak kuno. Ukiran ini mirip dengan lukisan yang dia lihat di gua pertama sebelumnya, menegaskan pentingnya artefak-artefak tersebut.
Saat dia melangkah lebih dalam ke dalam gua, Lin Xuan menemukan sebuah altar yang dihiasi dengan kristal-kristal bercahaya. Di tengah altar, terdapat sebuah prasasti dengan tulisan kuno. Dia mendekat dan mulai membaca prasasti tersebut dengan hati-hati.
"Pada masa lalu, dunia ini mengalami perang yang tak berujung. Bentrokan energi ini menghasilkan kekuatan mengerikan yang lahir secara alami, enam artefak kuno. Enam artefak ini memiliki kekuatan mengerikan yang memicu keserakahan banyak orang, dan babak kedua dari perang yang lain terjadi."
"Jutaan tahun telah berlalu, Walaupun perang sering terjadi, namun ini semakin mereda ketika banyak orang tahu kemampuan enam artefak yang saling bertolak belakang. Tidak ada satupun pemilik jimat dapat merebut pemilik jimat lainnya sehingga menciptakan keseimbangan aneh diantara berbagai Fraksi dan memunculkan sedikit perdamaian hingga sekarang."
Lin Xuan merasa bulu kuduknya meremang. Informasi ini memberikan pengetahuan baru baginya tentang jaman kuno. Ia semakin bertekad untuk menjadi kuat untuk melindungi apa yang dimiliki nya dan orang-orang disekitarnya.
Tiba-tiba, kristal di altar mulai bergetar dan mengeluarkan cahaya yang terang. Lin Xuan terkejut, tetapi tetap berdiri tegak, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Cahaya itu membentuk gambar peta di udara, menunjukkan lokasi berikutnya. Seperti peta sebelum nya, disudut peta tertulis angka tiga.
"Ini peta ketiga." pikir Lin Xuan dengan semangat. Dengan hati-hati, dia mencatat lokasi tersebut di buku catatannya. Saat cahaya meredup, dia merasa ada energi yang mengalir ke dalam tubuhnya, memberinya kekuatan baru dan perasaan yakin.
Lin Xuan segera menyadari bahwa tempat berikutnya yang harus dia tuju lebih jauh dari peta sebelumnya. Lokasi kali ini berada di gua dekat sebuah kota besar.
"Aku harus tetap berhati-hati," pikirnya sambil mengemasi barang-barangnya. Dia tahu bahwa mungkin akan ada banyak bahaya yang mengintai, tetapi dia tidak akan mundur. Dengan tekad yang kuat, dia meninggalkan gua dan melanjutkan perjalanannya.
Perjalanan menuju kota berikutnya tidaklah mudah. Lin Xuan harus melewati hutan lebat dan melewati sungai yang deras. Namun, semangatnya tidak padam. Dia merasa ada kekuatan yang membimbingnya, memberinya keberanian untuk terus maju.
Saat dia mendekati kota yang ditunjukkan oleh peta, Lin Xuan memutuskan untuk beristirahat sejenak. Dia duduk di bawah pohon besar dan memeriksa peta lagi. "Kota ini harus menjadi langkah berikutnya dalam misiku," pikirnya dengan yakin.
Sementara Lin Xuan beristirahat, sekelompok pria berpakaian hitam mengamati setiap gerakannya dari kejauhan. Mereka adalah bagian dari fraksi rahasia yang telah lama mencari artefak-artefak kuno tersebut. Mereka telah menerima laporan tentang salah satu artefak telah aktif dan mungkin sedang mencari pemilik baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimat Jiwa Abadi
FantasyDi desa kecil Huai'an, hidup Lin Xuan berubah ketika ia menemukan Jimat Jiwa Abadi saat menjelajah di luar desa. Jimat itu adalah salah satu dari enam jimat kuno yang dicari oleh kultivator di seluruh benua Tianluo. Dengan jimat itu, ia mempelajari...