Ch 15 - Memperkuat Fondasi

11 1 0
                                    

Setelah keluar dari lokasi warisan melalui jalan rahasia yang ditinggalkan oleh roh pemilik warisan, Lin Xuan menghela napas panjang, merasakan udara segar yang menyentuh wajahnya. Cahaya matahari yang lembut dan suara angin yang berhembus membuatnya tersenyum tipis. Ia akhirnya kembali ke dunia luar setelah pengalaman yang sangat aneh di dalam lokasi warisan.

“Ah… udara yang segar. Rasanya begitu indah.” gumam Lin Xuan sambil menatap langit biru yang cerah.

Sambil berjalan perlahan, ia membiarkan pikirannya melayang ke petualangan yang baru saja berakhir. Ketika mengingat bagaimana ia hampir mati oleh serangan brutal kera bertanduk, Lin Xuan tidak bisa menahan diri untuk meringis sedikit.

“Kera itu benar-benar berbahaya... hampir saja aku jadi makanan.” pikirnya, menggelengkan kepala dengan senyum getir.

Pikirannya kemudian melayang pada Mei Ling. Hubungan singkat mereka di sana begitu mendalam, meskipun mereka sekarang harus berpisah.

“Mei Ling… kita pasti akan bertemu lagi. Aku yakin takdir kita belum selesai.” ujarnya pelan, seakan berbicara pada angin.

Tapi tentu saja, pengalaman paling menegangkan adalah saat dia menguji kemampuan pertama dari jimat jiwa abadi, Manipulasi Jiwa. Menggunakan jimat itu pada roh pemilik warisan adalah langkah yang berisiko, tetapi juga sangat memuaskan. Dengan kekuatan itu, ia bisa mengendalikan roh tersebut dan mendapatkan banyak informasi berharga.

“Aku tidak percaya aku berhasil mengendalikannya... tapi kemampuan itu sangat menakutkan.” Lin Xuan berpikir keras, sambil merasakan kehangatan dari jimat di kantong bajunya.

Namun, Lin Xuan sadar bahwa petualangannya ini tidak sepenuhnya mulus. Hilangnya tasnya saat ia jatuh ke dalam tebing meninggalkan rasa penyesalan yang mendalam. Disisi lain, Jubahnya mengalami robekan besar sehingga tak layak pakai.

Bayangkan saja, didalam tasnya berisi pil-pil buatannya yang sangat berharga, koin emas, dan bahkan buku kuno berisi berbagai metode kultivasi dan pengetahuan alkimia telah hilang entah ke mana.

Itu benar-benar kerugian yang besar!

“Ugh, tas itu… pil-pil yang kubuat dengan susah payah dan buku kuno itu. Seandainya aku lebih berhati-hati…” desah Lin Xuan, tangannya mengepal sejenak, sebelum ia menghembuskan napas panjang.

“Tidak ada gunanya meratapi itu sekarang. Aku masih punya buku metode kultivasi roh surgawi, Selain itu, Pedang itu untungnya terjatuh tidak jauh dari arus sungai sehingga aku bisa mendapatkan nya." Ia melanjutkan, "ada juga pengetahuan tersisa tentang informasi alkemis di buku kuno. Ini harus menjadi pengingat agar aku perlu membeli cincin penyimpanan untuk menghindari kejadian ini.”

Lin Xuan ingat saat di lapisan kesembilan dari lokasi warisan, Mei Ling juga memiliki cincin penyimpanan. Sejujurnya, itu adalah pertama kalinya dia mengetahui tentang benda seperti itu karena ia awalnya berasal dari desa Huai'an, sebuah desa fana terpencil.

Meskipun banyak yang hilang, Lin Xuan juga mendapat keuntungan besar dari perjalanan ini. Salah satunya adalah berhasil menyegel fluktuasi jimat jiwa abadi, membuatnya lebih aman dari pelacakan fraksi-fraksi besar. Selain itu, kemampuan pertama dari jimat jiwa abadi membuatnya tak perlu khawatir terhadap ancaman roh atau jiwa di masa depan.

“Jimat ini benar-benar akan mengubah segalanya…” pikirnya dengan mata penuh keyakinan.

Setelah mengingat kembali bahwa ia telah menerobos dua tingkat selama perjalanan di lokasi warisan, Lin Xuan memutuskan untuk berhenti sejenak di sebuah tempat terpencil untuk memperkuat fondasinya. Ia tahu, jika ia terus memaksakan diri tanpa menstabilkan fondasinya, itu bisa berbahaya di kemudian hari.

Di tengah hutan, Lin Xuan menemukan lembah kecil yang terpencil. Tempat itu dikelilingi oleh pepohonan lebat dan aliran sungai yang jernih, suasana yang sempurna untuk berkultivasi. Tentu saja, untuk menghindari terjadi nya kejadian yang sama dengan kera bertanduk, Lin Xuan memeriksa tempat itu dengan cermat. setelah merasa tempat itu aman, ia duduk bersila di atas batu datar, menutup matanya, dan mulai mengatur napasnya dengan perlahan.

"Ini waktunya memperkuat fondasi." gumamnya, sembari memusatkan pikirannya.

Dalam sistem budidaya yang Lin Xuan ingat di buku kuno, setiap tahap budidaya memiliki makna dan proses tersendiri. Saat ini, ia berada di Tahap Kekuatan, lebih spesifik lagi, pada Tingkat Awal yang dikenal sebagai Gathering. Pada tahap ini, fokus utama kultivator adalah mengumpulkan dan mengendalikan Esensi Qi di sekitarnya, lalu mengubahnya menggunakan metode budidaya untuk menghilangkan energi campuran dari lingkungan sekitar. Qi yang sudah dimurnikan akan dipadukan dengan tubuh dan dantian nya untuk membentuk fondasi kekuatan yang kokoh.

Lin Xuan menutup matanya, dan mulai mengatur napasnya perlahan. Dia mengambil napas dalam-dalam, membiarkan udara segar memenuhi paru-parunya, sebelum menghembuskannya dengan lembut. Setiap tarikan napas diiringi dengan aliran qi yang stabil, menyatu dengan energinya sendiri dan mengalir dalam saluran meridiannya.

“Huuff... Tahap ini adalah tentang pengumpulan dan pengendalian, lalu meledakkan nya.” pikir Lin Xuan sambil memfokuskan pikirannya.

Dia mulai memusatkan perhatiannya pada energi spiritual di sekitarnya. Di Tahap Kekuatan tingkat awal, seorang kultivator harus mampu merasakan, menarik, dan mengendalikan Esensi Qi dari alam ke dalam tubuh mereka, lalu pada puncaknya akan mengeluarkan kekuatan yang meledak dalam tubuh.

Dengan setiap napas, Lin Xuan bisa merasakan Esensi Qi di sekitarnya bergerak seperti ombak yang tenang, mengalir menuju tubuhnya, lalu perlahan diubah oleh metode budidaya roh surgawi menjadi Spiritual Qi. Qi itu melewati saluran-saluran meridian, dan terkumpul di dantian nya.

Seiring waktu, Spiritual Qi yang terkumpul ini mulai mengisi dan memperkuat dantiannya, menciptakan aliran energi yang stabil dan mantap. Dantiannya, pusat kekuatan seorang kultivator, bagaikan lautan yang menerima aliran sungai yang tenang dan tak pernah berhenti. Di dalamnya, Spiritual Qi yang terkumpul semakin padat dan murni, membentuk inti yang semakin kuat.

“Rasakan… kendalikan… lalu, ledakan.” Lin Xuan membisikkan mantranya sendiri, fokusnya sepenuhnya pada proses pengumpulan.

Dalam proses pengumpulan ini, Lin Xuan juga memanfaatkan metode khusus yang ia pelajari dari Metode Budidaya Roh Surgawi. Teknik ini melibatkan penggunaan pola napas yang sinkron dengan aliran energi alam, yang memungkinkan pengumpulan energi yang lebih efektif dan stabil. Dengan setiap tarikan napas, ia memadatkan Qi-nya, memperkuat fondasinya, memastikan bahwa aliran energi di dalam tubuhnya tetap stabil dan seimbang.

Selama proses ini, Lin Xuan juga memantau kondisi meridiannya. Meskipun ia telah menerobos dua tingkat, ia tahu betul bahwa melakukannya dengan cepat bisa menyebabkan ketidakstabilan dalam meridiannya. Oleh karena itu, ia perlahan-lahan mengalirkan Spiritual Qi yang terkumpul melalui meridian satu per satu, memastikan bahwa tidak ada aliran yang terlalu padat atau tersumbat. Dia memanfaatkan teknik pernapasan yang perlahan dan mantap, menjaga aliran energi tetap halus dan stabil.

Dalam proses ini, dia juga menyingkirkan segala bentuk kekotoran yang mungkin terbawa dalam Qi-nya. Dia merasakan sedikit kotoran yang ada di meridiannya, hasil dari penerobosan cepat yang sebelumnya, dan dengan hati-hati membersihkannya, memastikan bahwa aliran energi tetap murni dan bersih. Kotoran-kotoran ini dikeluarkan dari tubuhnya melalui napas yang perlahan dan dalam, bersamaan dengan pengeluaran sisa energi negatif yang tidak diinginkan.

Waktu berlalu tanpa terasa. Setelah beberapa jam berkultivasi dalam keadaan tenang, Lin Xuan akhirnya membuka matanya. Matanya bersinar dengan kilau yang lebih terang dari sebelumnya, tanda bahwa fondasinya telah sepenuhnya diperkuat. Dia merasa lebih kuat, lebih stabil, dan lebih yakin dengan kekuatannya sendiri.

Boom!

itu hanyalah tinju biasa yang mengenai udara, namun mampu mengeluarkan ledakan energi bukanlah hal biasa. Setidaknya ini tidak bisa dilakukan oleh seorang yang masih di tahap dasar!

“Sekarang… fondasiku sudah Stabil.” kata Lin Xuan sambil bangkit berdiri. “Sekarang, waktunya untuk melanjutkan perjalanan.”

Dengan fondasi yang kokoh, Lin Xuan yakin bahwa dirinya tidak akan menghadapi masalah apapun dalam perjalanan pulangnya. Kini saatnya kembali ke desa Huai'an, tempat Xiao Mei menantinya!

Jimat Jiwa AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang