Bab 8

114K 1.4K 17
                                    

Sudah seminggu Sarah tinggal di Jakarta dan memasuki perkuliahan dengan awal yang baik.
Sarah setiap hari bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuknya dan orang di rumah. Pada awalnya Rania dan Vano merasa asing dengan kegiatan pagi di dapur karena selama menikah belum pernah terjadi. Ada ART pun hanya sebatas melakukan pekerjaan rumah, menyuci dan menyetrika baju.

Untuk masalah makan Vano dan Rania biasa beli di luar atau makan-makan bersama teman kerja mereka.

Tapi sekarang keduanya merasa puas ada yang menyiapkan sarapan bahkan makan malam juga.

Jam lima pagi Sarah bangun dan lekas mencuci wajah dan menggosokkan gigi lalu ke dapur untuk lanjut memasak.

Baju tidur berupa terusan panjang di atas lutut dengan model lengan pendek adalah pakaian tidur yang biasa Sarah pakai. Rambutnya diikat tinggi sehingga memperlihatkan lehernya yang jenjang.

"Sayuran udah mulai habis, bumbu dapur juga." Sarah membungkuk di depan kulkas yang terbuka. mengeluarkan semua bahan masakan yang masih tersisa.

"Yang ini udah layu. Ini juga kentang nya busuk. Hemmm masak apa ya kalo gitu."

Karena hanya ada bihun putih, wortel dan daun bawang. Sarah memanfaatkan bahan bahan yang ada. Mudah untuk dimasak dan akan lebih nikmat ditambah telur.

Semuanya sudah di tangan, Sarah berdiri lalu menutup pintu kulkas. Saat dia berbalik badan, dia hampir jantungan karena Vano sudah berdiri satu meter darinya.

"Om!"

Astaga pria tinggi itu membuatnya kaget setengah mati.

Vano hanya tersenyum tipis lalu mendekat dan semakin membuat Sarah berdebar debar.

Jujur penampilan Vano di pagi hari sehabis bangun tidur tidak bisa menutupi betapa menawan nya lelaki matang itu.

Hanya celana longgar selutut, kaos singlet ketat dengan rambut acak-acakan adalah pemandangan yang seksi. Seringkali Vano juga telanjang dada dan Sarah jadi tahu ada tato kalajengking di bawah dada sebelah kiri.

"O om." Ia tentu saja gugup dengan jarak mereka yang begitu dekat.

"Saya mau ambil minum. Kamu jangan menghalangi pintu kulkas Sarah." Suara serak beratnya mendenyut kan vagina Sarah. Astaga.

Wanita itu pun segera menyingkir dengan wajah memerah seperti tomat rebus. Seketika teringat kejadian minggu lalu yang tak sengaja Vano menyentuh dadanya karena keteledoran nya sendiri.

Sejak saat itu Sarah malu bukan main, berusaha tidak bertemu dengan Vano nyatanya mustahil apalagi seminggu ini pulang pergi Vano yang antar.

Vano menatap geli. Menyenangkan sekali menggoda Sarah seperti ini.

Dia sudah terbiasa sekarang melihat Sarah pagi pagi sudah di dapur tapi posisi Sarah yang membungkuk sehingga memperlihatkan paha mulusnya adalah pemandangan pagi yang baru.

Vano langsung membayangkan menyetubuhi Sarah di depan Kulkas dengan keadaan Sarah yang membungkuk seksi itu.

Hari hari hanya bisa membayangkan saja tidak bisa dia lakukan.

Tiap pagi Vano memang rutin meminum susu kesehatan khusus pria alih alih kopi.

"Kamu mau masak apa Sarah?"

"Hah?... emmm Sarah mau bikin bihun goreng sama telur dadar. Om gpp? Soalnya bahan masakan udah pada abis."

"Gpp. Saya suka semua masakan kamu."

Vano tidak sadar jika ucapan nya sanggup membuat Sarah kegirangan dan salah tingkah. Dia ikut senang jika Vano menyukai masakan nya.

Lalu matanya mengerjap melihat Vano dengan gelas susunya duduk di meja makan menghadap ke arahnya.

Affair with My Uncle [21+] 💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang

An error has occurred. We're sorry about that!