Bab 15

107K 1.2K 31
                                    

Part ini add sedkit profil Vano & profesi ny, gw gx paham soal arsitektur jd gw kutip dri gogle ajj, koreksi dah klo slah 🤣💋

Vano memiliki kantor sendiri di daerah Jakarta selatan. Ia membuka Kantor Konsultan Arsitek mandiri kemudian memainkan peran seperti arsitek, cost estimator, construction documentary, building controller.

Kemudian memiliki tim sekitar tiga puluh karyawan berlatar pendidikan Arsitektur atau Teknik Sipil yang memiliki perannya masing seperti surveyor dan quantity surveyor, drafter, development designer, computer specialist, building controller, construction documenter, cost estimator, designer architect, developer arsitektur,

Vano sendiri selain sebagai atasan, dia juga akan terjun langsung ke lapangan untuk perancangan dan mengawai secara berkala jika klien memintanya secara pribadi dan tentu bayarannya pun lebih mahal.

Tidak hanya personal, Vano juga sering bekerjasama dengan perusahaan BUMN bahkan menjadi salah satu arsitek dalam perancangan di pemerintahan yang bertemu langsung dengan para pejabat atau menteri.

Selama sekolah Vano adalah murid pintar namun nakal seperti anak anak remaja pada umumnya. Ia pernah terlibat perkelahian seperti tawuran, merokok, bolos sekolah bahkan saat SMA lah untuk pertama kalinya dia melakukan hubungan intim dengan mantan kekasihnya.

Perlahan kebiasaan buruknya berubah apalagi setelah masuk di dunia perkuliahan dam mengambil jurusan yang dia inginkan, Vano berusaha keras dan fokus dalam pendidikan S1 dan S2 nya.

Sedang fokus membuat sketsa, ponselnya berdering. Vano menerima panggilan yang ternyata dari sang ibu.

"Ya Mih?"

"Ampun deh! Kalo bukan mamih yang nelpon kamu gak akan telpon mamih ya."

Vano tersenyum hangat. "Maaf. Vano sibuk banget."

"Sodara mu juga pada sibuk tapi masih sempet tuh kabarin Mamih."

"Mamih sama Papih apa kabar?"

"Mamih baik dong tentunya. Si papih juga sehat. Kamu apa kabar nak? Sehat sehat aja kan?"

"Kabar ku baik Mih."

"Bener? Istrimu kan gak pernah masak, kamu makan apa tiap harinya?" Sang ibu, Anggi Damayanti sedikit mencibir di sana.

Anggi iti bukan tipikal mertua yang tidak akur pada mantu, buktinya pada istri kakak dan adiknya Vano mamih nya akur akur saja sampai sekarang tapi kalo ke Rania agak beda, Anggi tidak menyukai nya.

"Rania masak kok. Tapi kalo gak sempet kita beli yang penting makan."

"Heran deh kamu kok masih bertahan aja sih sama istri mu, bukannya apa-apa kamu gak ada bedanya kayak masih bujang."

Kelurga besarnya tahu kalau Rania adalah wanita karir yang bahkan mengurus suami saja tidak telaten karena kesibukan nya. Mereka tahu Rania mandul dan itu menjadi alasan utama Anggi tidak setuju dengan rumah tangga mereka.

Vano dan Rania memang menutup nutupi itu pada awalnya tapi karena bosan ditanya 'kapan punya anak' akhirnya mereka berterus terang soal kekurangan Rania.

Anggi pernah meminta sang anak untuk menikah lagi dan akan mencarikan calon yang pas tapi Vano menolaknya.

"Mamih nelpon cuma mau bahas itu?" Vano malas. "Vano lagi di kantor loh Mih. Sibuk."

Affair with My Uncle [21+] 💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang