Affair with My Uncle [21+] 💋

Bab 46

Sorry ya Bes baru Up💋

Lumayan sibuk nich sma kerjaan, bukan sibuk bngt kek presiden tpi sibuk nya gw di tempat kerja bikin mood gw ilang buat nulis. kek udah capek dluan njir 😭🤏🏻

Teteh ga double up tpi Bab ini udah 3300 word 🔥🔥

Kuy ramein komentarnyaaaa!!!!

Seru gw bacain komen kelen yg mengamuk wkwk

Baca Bab ini jam brapa Bestot???

***

Sudah seminggu berlalu. Sarah juga sudah kembali pada rutinitasnya di kampus dan masih di antar jemput oleh Vano.

Seminggu tidak cukup untuk menyembuhkan kesedihan Sarah. Tiap harinya masih dibarengi tangis oleh keadaan yang dia alami akibat perbuatannya yang sulit dimaafkan oleh ibu dan tantenya.

Beberapa kali Sarah telpon adik adiknya berharap bisa bicara dengan Rianti tapi sang ibu tidak mau.

"Ibu gak mau Teh."

"Kata ibu gak usah nanyain ibu lagi."

"Ibu ke luar pas tau yang nelpon Teteh."

"Ada teh. Ibu di kamar tapi gak mau ngomong sama Teteh."

Kurang lebih seperti itu yang disampaikan adik adiknya setiap Sarah menanyakan Rianti dan ingin bicara pada sang ibu.

Mereka yang berencana mau ke Makassar juga di tunda karena Sarah belum siap menghadapi kemarahan keluarga Vano.

Sampai sekarang semua keluarga Vano di Makassar belum tahu masalah ini termasuk perceraian antara Vano dan Rania.

Vano dan Rania sudah resmi bercerai dua hari yang lalu. Semua barang pribadi Vano yang ada di rumah Rania di simpan di teras rumah agar diambil Vano tanpa harus masuk ke rumah nya.

Rania tidak sudi. Tidak menerima Vano masuk ke rumah nya.

"Lo mau langsung balik Sar?" Tanya Elin memeluk akrab lengan Sarah.

"Nggak. Aku mau ketemu Tante ku dulu."

"Lagi?"

Sarah mengangguk. "Doain ya semoga kali ini Tante mau temui aku."

"Iya Sar. Gue tahu apa yang udah Lo perbuat udah pasti sulit dimaafkan sama Tante Lo tapi Lo gak boleh nyerah, Lo harus minta maaf!"

Sarah tersenyum pelan. Seminggu ini Sarah selalu datang menemui Rania seorang diri tapi Tante nya tidak pernah mau menemuinya.

Ke rumah, Rania selalu mengabaikan suara Sarah yang mengetuk pintu dan memanggilnya.

Di kantor pun satpam lah yang menyampaikan bahwa Rania tidak mau menemuinya.

Sarah sengaja ingin menemui Rania sendiri tanpa Vano.

"Jangan merasa kesepian ya Beb. Lo punya Vano, punya gue juga." Elin memberinya semangat.

"Elin... Kok kamu masih mau sih punya temen kayak aku?"

"Kayak aku gimana? Kayak Lo yang udah rebut laki orang?" Katanya pedas.

"Yang Lo rebut kan suami orang bukan suami gue. Kecuali Lo ambil Papah Juan, baru! Selain gue musuhi, Lo bakal dapet siraman air keras dari gue. Minimal muka cantik Lo ini melepuh ancur ancur." Ucap Elin enteng.

"Agak jahat sih mulut gue, tapi gue gak bohong! Kalo ada perempuan yang berani rebut Papah gue! Besoknya, dia bakal berakhir di ruang operasi." Ucap Elin sungguh sungguh.