Keren ya Kelen bisa memenuhi target yg Teteh minta di Bab 37
😘😘💋💋Luvv youu Bestot! 💋
Ayo lah yg masih diem2 baca tpi gk Vote jngn di biasain begituuu
Kelen boro2 komen, klik bintang aja kek ny gk sudi 😭😭Kiiiit hati Teteh 🥺
-
-Tidak ramai seperti di kota kota besar, di jam sembilan malam perkampungan tempat Sarah dilahirkan sangat sepi sudah seperti tengah malam apalagi dengan lingkungan rumah mereka yang masih terdapat kebun dan hutan.
Rianti duduk lesehan di teras. Termenung seorang diri. Dulu sekali dia sering duduk duduk sambil makan ubi rebus atau jagung bakar ditemani dua gelas bandrek bersama suami tapi setelah suaminya meninggal, kebiasaan itu tidak lagi dia lakukan.
"Ibu. Kok di luar? Ini udah malem loh." Virra yang dari kamar mandi dan hendak ke kamarnya lagi, melihat pintu rumah sedikit terbuka.
Setelah dilihat ternyata ada ibunya di teras.
Rianti menoleh pelan. "Kamu kenapa belum tidur?"
"Belum ngantuk." Virra ikut duduk di sampingnya.
"Tadi masih main hp tapi sekarang lagi di cas. lowbet."
Lalu keduanya diam. Walaupun sepi dan dingin tapi Virra tidak merasa takut mungkin sedang bersama ibu?
"Teteh mu baik baik aja kan ya di kota?" Ucap Rianti.
"Kemarin kan baru vidio call sama Teteh. Teteh juga bilang kalo di sana dia baik baik aja." Jelas Virra.
"Ibu kok kepikiran terus ya. Gak enak perasaan ibu."
"Jangan terlalu dipikirkan Bu, nanti malah stres. Lagian Teteh juga sering ngirim kabar bahkan beberapa kali ngasih uang padahal belum kerja."
"Itu juga yang ibu pikirkan. Kok masih kuliah punya uang sebanyak itu sampe sering ngirim uang dan beliin kalian pulsa."
Sarah memang rutin mengirim uang pada mereka. Dalam sebulan bisa tiga sampai empat kali dalam jumlah yang tidak sedikit. Seperti tiga ratus atau tujuh ratus. Sarah bilang uang jajan dari Tante dan om nya dikasih banyak.
"Uang yang dikasih ke teteh kan banyak, terus Teteh juga ngirit makanya bisa ngasih kita uang."
"Ibu do'akan saja semoga Teteh di sana baik baik aja dan bisa kuliah sampai tamat."
"Iya Nak." Rianti mengiyakan meski gundah dan perasaan tak enak dalam hatinya masih ada.
"Kita ke dalem yuk Bu. Malam ini aku tidur di kamar ibu deh, aku temenin ya?!"
Rianti pun tersenyum hangat. "Boleh."
***
"Sarah!"
"Sarah turun dulu!"
Rania berdiri di depan tangga. Terlalu malas untuk naik ke atas jadinya dia meminta Sarah lah yang turun. Memanggilnya dengan suara cukup kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair with My Uncle [21+] 💋
RomancePart masih lengkap (48 Part + Prolog)💋 Epilog + Extra Part (only KaryaKarsa) 💋💋 Bagaimana bisa seorang paman yang sudah beristri memiliki hasrat kepada ponakan nya sendiri? Revano Kalingga. Pria matang 32 tahun memiliki perasaan tak wajar pada se...