Affair with My Uncle [21+] 💋

Bab 44

Perkiraan gw bkal tamat di Bab 40-an tpi knap smpe skrng blum dapet ending nya ya 😭😭😭

Happy Reading Bess 💋
Jangan lupa Vote nya ogheeyyy

Deni tidak bisa tidur. Kenapa setelah memberi tahu Vano tentang perselingkuhan nya dengan Rania, Deni jadi kepikiran.

"Apa gue udah melakukan kesalahan besar ya?"

"Rania pasti mendapatkan masalah baru."

"Gue terlalu egois?"

Kiri ke kanan dia mencoba mencari posisi nyaman untuk bisa tidur. Sayangnya dia gelisah.

"Gue harus temui Rania."

Malam baru saja pukul delapan. Masih terbilang sore untuk bertamu ke rumah orang.

"Ayah! ayah mau kemana?" Keysa masih menonton TV ditemani nenek nya.

Tidak benar benar menonton TV karena di meja kecilnya penuh dengan pewarna dan buku buku gambar.

"Ayah mau ke luar sebentar. Ada urusan."

Keysa melempar pensil warna ke meja begitu saja dan segera berdiri. "Ikuuuuut."

"Key. Udah malem sayang. Ayah cuma pergi sebentar."

Keysa tidak mendengarkan ucapan sang nenek. Sudah melompat ke ayahnya minta di gendong.

Deni akhirnya membawa Keysa ikut. "Gpp Bu. Key ikut aku aja."

Dan ketika ia sampai di depan rumah Rania, dia hanya menemukan rumah itu dalam keadaan gelap gulita dan pintu gerbang terbuka.

Setelah memarkirkan mobilnya aman dia pun bersama anaknya masuk ke rumah itu.

"Ayah ini rumah siapa? Kenapa gelap?"

"Ini rumah Tante Rani." Jawabnya sambil menuntun Keysa jalan.

Mulut anak itu hanya membentuk O.

"Kok lampu nya gelap? Rumah Tante Rani kosong ya Ayah?"

"Ayah gak tau. Kita coba cek ya."

Deni mengetuk pintu beberapa kali tapi tidak mendapatkan sahutan dari pemilik rumah padahal mobil Rania ada harus nya orangnya pun ada.

Mencoba membuka pintu yang ternyata tidak terkunci. Ia masuk dan Keysa semakin mendekat memeluk lengan ayahnya. Anak itu takut.

"Rania?"

"Rania kamu ada di rumah?"

"Tante Rani ini Keysa." Keysa ikut memanggilnya.

Deni mencari sakelar lampu menghidupkan lampu ruangan. Mereka disambut dengan keadaan rumah yang begitu berantakan seperti kapal pecah.

Hiasan yang biasa di atas meja pecah dan berantakan di lantai belum lagi bingkai bingkai foto pecah seperti di lempar lempar.

Sudah pasti terjadi sesuatu di rumah ini. Karena tidak tahu yang mana kamar Rania, Deni membuka pintu kamar yang terdekat.

Menyalakan lampu dan kamar itu juga sama berantakan nya.

"Tante." Keysa bersuara ragu menunjuk sosok wanita yang duduk memeluk lutut di ranjang.

Wanita itu sedang menangis ternyata. Deni tidak senang melihatnya. Apa yang sudah Vano lakukan sampai setega ini pada Rania.

Ayah dan anak itu pun menghampiri Rania. Deni menggendong nya agar Keysa tidak susah payah naik ke ranjang.

"Tante." Keysa sedih melihat Rania yang kacau dan bermata sembab.

"Hey.. kok kalian di sini." Suaranya parau dan mindeng.