🔥Bab ini 3000 kata 🔥
Sarah tidak tenang selama penerbangan mereka ke Makassar. Siap tidak siap dia harus menerima kenyataan bagaimana nanti respon dan reaksi keluarga Vano."Apa pun yang terjadi, kamu harus ingat Mas akan selalu ada di samping kamu. Aku pasti belain kamu sayang." Vano mencoba menangkan nya. Mengusap lembut bahu kecil itu dan mengecup kepala Sarah.
"Sarah takut." Wanita itu memeluk nya dalam kegundahan.
Satu jam lebih pesawat mengudara menuju Makassar dan perjalanan darat yang menempuh waktu sekitar setengah jam, keduanya pun saling menggenggam tangan berdiri di rumah besar milik orang tua Vano.
Mereka tidak bilang akan pulang hari ini, kalau tau sudah pasti mereka dijemput oleh supir di rumah ini.
Begitu masuk ke pekarangan rumah, dua tukang kebun yang bekerja di sana menyambut nya.
"Nyonya dan tuan ada di dalam Mas. Mas Reyhan juga lagi nginep dari semalam." Kata salah satu dari mereka.
Jadi ada Reyhan juga?
Sampai kemudian mereka duduk di ruang tamu menunggu Anggi dan Daffa. Sarah masih gelisah dalam diamnya lalu langkah kaki mulai terdengar mendekat, jantung Sarah semakin berdebar-debar.
"Vano." Anggi menyambutnya hangat dan pria itu berdiri memeluk Anggi.
"Kenapa gak bilang mau ke sini? Kirain besok. Tau gitu kan tadi di jemput aja."
Vano hanya tersenyum tipis. "Papih mana Mih?"
"Lagi di kamar mandi dulu."
"Sarah..." Anggi emeluk nya hangat. "Kirain gak ikut. Kamu sehat nak?"
Sarah mengangguk gugup. "S sehat Mih."
Anggi mengerutkan kening. Ada yang aneh dari mereka. Apa hanya perasaan nya saja?
Dalam duduknya, Anggi memperhatikan mereka seksama. Lalu membuka obrolan lain tanpa basa basi lebih lanjut.
"Kenapa kamu sama Rania bercerai? Parahnya lagi Mamih gak di kasih tau."
Sarah semakin menunduk. Meremas kuat baju di lututnya.
Vano tidak perlu menyembunyikan apa pun dari sang ibu, apalagi kemarin dia sudah dimaki maki karena tidak memberitahu bahwa dia dan Rania bercerai.
"Karena Vano akan menikahi Sarah." Katanya tanpa keraguan.
Daffa yang baru saja muncul langsung menyela. "Kamu bercanda Revano?"
Vano menoleh. "Nggak Pih. Vano serius, karena kesalahan Vano makanya saya bercerai dengan Rania."
"K kalian. Kalian bermain belakang dari Rania?" Tanya Anggi tajam.
"Iya Mih. Vano sudah merayu dan menyeret Sarah pada hubungan gelap."
Semula duduk tegap, Anggi luruh ke sandaran sofa. Lemas mendengar kejujuran Vano barusan. Kalau saja berdiri sudah pasti Anggi jatuh terduduk.
"Bajingan sekali kamu jadi laki-laki!" Hardik Daffa tajam.
"Bermain main dengan pernikahan dan selingkuh dengan keponakan istri mu sendiri! Di mata otak kamu Vano!"
"Tidak ada sejarahnya di keluarga ini melakukan perselingkuhan! Kamu benar benar mencoreng nama baik keluarga!"
Daffa tersulut emosi. Dia maju dengan langkah cepat. Menarik kerah baju sang anak kedua.
Bugh.
Satu pukulan pun melayang keras di wajah Vano. Sarah terkesiap begitu juga Anggi.
Vano tidak melawan sedikit pun membiarkan sang ayah memberinya pukulan baru.
![](https://img.wattpad.com/cover/375577551-288-k496828.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair with My Uncle [21+] 💋
RomancePart masih lengkap (48 Part + Prolog)💋 Epilog + Extra Part (only KaryaKarsa) 💋💋 Bagaimana bisa seorang paman yang sudah beristri memiliki hasrat kepada ponakan nya sendiri? Revano Kalingga. Pria matang 32 tahun memiliki perasaan tak wajar pada se...