Bnyk typo???
Tandai Besss!💋Sarah merasa diterima oleh keluarga Vano, selama berlibur di Makassar dia sudah seperti bagian dari keluarga mereka. Saat main di pantai, Sarah dan keponakan Vano lainnya seru-seruan bermain di sana seperti naik banana boat, membuat istana pasir, bermain voli, bahkan mereka juga ikut snorkeling yang dipandu oleh para lelaki dewasa yang sudah berpengalaman.
Vano dan dua bersaudara memang sudah biasa melakukan olahraga air seperti snorkeling, diving atau surfing. Yang lebih menyerukan bagi Sarah adalah ketika Vano mengajarinya naik Jet Ski. Sarah mengendarai nya walau takut takut dan itu sangat memacu ardenaline nya.
Selama di pantai Vano benar benar menjaganya alih alih menjaga keponakan yang lain. Kalau saja Sarah tidak memohon pada Vano untuk dibelikan baju pantai agar bisa main basah basahan atau paling tidak membelikan nya celana panjang, mungkin Sarah cuma bisa diam menonton keseruan mereka.
Masalahnya Sarah tidak membawa dompet. Uang darimana buat beli baju ganti? Mau minta ke Anggi mana mungkin Sarah seberani itu, minta ke Om Vano saja dia harus mikir mikir dulu.
Tapi akhirnya Vano membelikan setelan kaos untuk Sarah termasuk celana dalam dan bra baru. Apa yang Vano belikan tidak gratis, Sarah harus membayarnya dengan cara yang lain.
Sarah tidak tahu karena om Vano tidak kasih tahu. Om Vano cuma bilang, "ini gak gratis ya, harus kamu ganti tapi bukan pake uang."
"Terus pake apa?"
"Nanti saja kalo sudah di rumah Mamih, saya kasih tahu."
Sarah penasaran tapi ya sudahlah nanti juga tahu kalau sudah sampai rumah. Pikirnya.
Seharian di pantai memang cukup melelahkan tapi terbayar lunas dengan perut yang kenyang dan menikmati sunset bersama keluarga. Mereka juga banyak berfoto foto untuk kenang kenangan.
Sarah senang sekali berada di antara mereka. Tidak merasa terasing kan meski dia orang asing ditambah lagi para keponakan Vano lengket sekali padanya terutama Syakilla.
"Sarah belum punya pacar, nak?" Tanya Anggi.
Saat ini mereka berdua duduk di kursi malas yang berada di balkon villa. Sunset sudah hilang tapi sinar nya belum sepenuhnya hilang di langit.
"Belum punya Mih. Om Vano juga gak ngasih izin."
"Halah gak usah di dengerin. Kamu kan udah gede gpp lah punya pacar. Tapi yang naksir ada? Atau lagi kenalan sama siapa gitu?"
"Gak ada juga Mih. Sarah kan baru masuk kuliah, pertemanan juga belum banyak."
"Hemmm iya juga sih."
"Mamih tuh pengen loh punya mantu kayak kamu, tapi mamih jodohin ke siapa ya? Anak anak Mamih kan udah berkeluarga."
Sarah tersenyum canggung. Kenapa Anggi bisa bilang seperti itu, mereka baru kenal padahal.
"Sama Bastian aja mau gak?"
"Nggak!"
Itu bukan Sarah yang jawab tapi Vano. Wajah Vano asam banget mengetahui ibunya mau menjodoh jodohkan Sarah dengan Bastian.
Vano berdiri menjulang tinggi di samping Anggi. "Mamih kenapa sih pengen banget Sarah jadi pacarnya Bastian?"
"Ya menurut mu siapa lagi yang cocok buat Sarah? Cucu Mamih cuma Bastian doang yang udah cukup umur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair with My Uncle [21+] 💋
RomancePart masih lengkap (48 Part + Prolog)💋 Epilog + Extra Part (only KaryaKarsa) 💋💋 Bagaimana bisa seorang paman yang sudah beristri memiliki hasrat kepada ponakan nya sendiri? Revano Kalingga. Pria matang 32 tahun memiliki perasaan tak wajar pada se...