#tiga

438 57 19
                                    

"Aduh~ Aku kesiangan"

"Sayang, jangan berlari, kau bisa jatuh nanti"

Rami menggelengkan kepala melihat kekasihnya yang berlari tergesa memasuki kamar mandi. Ia kembali menata makanan di atas meja untuknya dan kekasihnya. Gadis itu tanpa sengaja melirik ke arah jendela dan mengernyitkan dahi saat menyadari di sana terparkir sebuah mobil mewah, tepat di depan rumah yang ia tempati.

"Aku terlambat, maaf aku tidak bisa sarapan bersamamu"

"Sebentar saja, satu suap pun tak apa" Melihat wajah sendu Rami, Aurora dengan terpaksa menerima permintaan gadisnya, ia mengambil satu sendok nasi goreng kimchi dan memasukannya dalam mulut, Rami berbinar

"Bagaimana, enak?"

"Masakanmu selalu memanjakan lidahku, sayang" Ujarnya seraya kembali menyuapkan nasi goreng tersebut, bukan hanya satu atau dua suap, bahkan separuh isi dari piring telah berpindah ke dalam perut si gadis.

"Astaga aku lupa jika temanku menunggu di depan" Ia mengambil gelas susu yang Rami sodorkan dan meneguknya hingga habis.

"Aku berangkat ya, sampai jumpa"

Cuph!

Rora mendaratkan kecupan di bibir Rami kemudian berlari keluar dari rumah.

"Hati-hati dan semangat, Kim"

"Ya"

Setelah kepergian kekasihnya, Rami menatap jam dinding. Ia menyantap sarapannya dengan tenang kemudian membenahi bekas masak dan makan mereka. Gadis itu kemudian beranjak menuju kamar untuk membereskannya.

Srekk..

Dahinya mengernyit saat membuka salah satu laci yang berada di dalam lemari pakaian sang kekasih, ia melihat beberapa pakaian yang terlampau asing baginya, bahkan aroma dari pakaian itu benar-benar beda dari aroma parfum yang sering Aurora gunakan, Rami meraihnya dan menelitinya.

"Pakaian siapa ini?"

"Aku yakin Rora tak memiliki ini dan aromanya berbeda sekali dengan miliknya"

Cukup lama terdiam, Rami kembali melipat dan menaruh pakaian itu di tempat semula, melanjutkan aktivitasnya dan beranjak masuk ke dalam kamar mandi.

"Apa teman-temannya sering menginap disini?" Monolognya di bawah kucuran shower karena tanpa sengaja kembali mendapati barang-barang asing di dalam kamar mandi.

Tak ingin membiarkan pikirannya menjadi buruk, Rami bergegas menyelesaikan mandi dan memakai pakaian kerjanya. Gadis itu keluar dari rumah setelah mengirim pesan pada Aurora dan berjalan menuju halte bis yang berada cukup jauh dari kediaman Aurora.

Ia mengedarkan pandangan kemudian terduduk di salah satu kursi yang berada di halte. Menanti kedatangan bis yang akan membawanya menuju tempatnya bekerja, jadwal bis selanjutnya hanya sekitar 10 menit lagi namun terasa sangat lama dan membosankan. Rami mengeluarkan ponsel dari saku jaketnya, memakai earphone dan menyalakan musik.

Kepalanya mengangguk-angguk kecil, bibir berbentuk hatinya pun terlihat bergerak mengikuti lagu yang ia putar meski tanpa suara juga jemari lentiknya yang berulang kali menjentik. Rami nampak asik dengan dunianya hingga tak menyadari sepasang mata indah dengan senyuman manis tengah menatapnya dari balik kaca mobil yang tertutup tepat di seberang halte.

Ckittt..

Bis terhenti tepat di hadapannya, Rami menarik tali ranselnya dan bergegas naik ke dalam bis, terduduk tenang di salah satu kursi yang dekat dengan jendela. Mobil yang berisikan seseorang yang sedari tadi menatap Rami pun dengan cepat memutar arah dan mengikuti laju bis yang membawa si gadis blonde.

Babymonster RamYeon || Second Chance or Choice?? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang