Tok.. Tok..
"Kak Rami.."
Tok.. Tok..
Canny mengernyitkan dahi karena Rami tak kunjung membuka pintu atau menjawab panggilannya. Gadis itu memutuskan untuk membuka pintu kamar yang memang tak pernah Rami kunci dan masuk ke dalam, kerutan di dahinya semakin tercetak jelas saat melihat Rami yang masih tertidur di atas ranjang dengan selimut yang menutup separuh wajah cantiknya.
"Kak?"
"Hm?"
"Apa Kakak tidak bekerja hari ini?" Tanyanya seraya mengusap lengan Rami yang masih tertutup selimut
"Pukul berapa?" Tanya Rami parau dan lemas
"Pukul 8 pagi"
"Aigoo~ Aku terlambat" Ia mendesah, terdengar kecewa namun tak menunjukkan tanda akan bangun dari tidurnya
"Apa Kakak sakit?"
"Aniyaa" Rami memalingkan wajah ke arah Canny dan membuka matanya perlahan
"Tapi badanmu hangat, apa kepalamu sakit?" Rami tersenyum mendengar nada cemas sang adik
"Kau tidak pergi sekolah?"
"Ini hari sabtu, sekolahku libur"
"Ah geurae, aku lupa" Si gadis mengusap wajahnya dengan kedua tangan dan terdiam menatap langit-langit kamar.
"Sepertinya Kakak sakit, hari ini istirahat saja, tidak usah bekerja"
"Kau cerewet seperti Eomma, aku akan bekerja di kedai Paman Lim saja"
"Kau keras kepala seperti Appa!" Balas Canny tak ingin kalah, Rami terkekeh kemudian merentangkan kedua tangannya, Canny paham dan masuk ke dalam pelukan sang kakak.
"Nyaman sekali pelukanmu, Riracha" Gumam Rami mengeratkan pelukan di tubuh sang adik
"Kakak baik-baik saja?"
"Aku tidak apa-apa hanya sedikit malas hehe"
"Eoh? Bukankah dalam kamus hidupmu, tidak pernah ada kata malas?" Cibir Canny, Rami mengangguk
"Majja, tapi hari ini— Entahlah, aku merasa enggan melakukan apapun dan hanya ingin bernafas dan berkedip saja" Canny terkekeh, ia mengangkat kepalanya dan menatap wajah sang kakak.
"Kalau begitu, lakukanlah. Aku akan meminta Kak Ahyeon untuk pulang"
"Hm? Ahyeon?"
"Em, dia disini sedari pagi membawakan kita sarapan dari Bibi Jen"
"Kenapa kau tidak bilang!" Kesal Rami mencubit gemas pipi Canny
"Ishhh! Kakak saja tidak bertanya" Balas Canny seraya mengusap pipinya, Rami tersenyum dan mengecup pipi sang adik
"Bantu aku untuk bangun" Canny menegakkan tubuh, ia menarik kedua tangan sang kakak untuk bangun. Rami meraih ikat rambut di sisi bantalnya dan menyerahkannya pada Canny.
"Tolong ikatkan rambutku"
"Haishh~ Kau menyebalkan jika malas!" Gerutunya namun tetap melakukan apa yang Rami pinta, mengikat rambut panjang Rami.
"Sudah selesai, ayo keluar"
"Kajja~"
Rami menjulurkan kedua tangannya pada tubuh Canny yang berjalan di depannya, seolah Canny menggendongnya, juga wajahnya yang ia taruh di pundak sang adik. Ahyeon yang terduduk di meja makan mengernyitkan dahi melihat tingkah Rami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babymonster RamYeon || Second Chance or Choice?? [END]
Fanfiction"Memutar kembali arah atau melanjutkan perjalanan?" Ini lapak GxG member Babymonster ya. yang homophobic menyingkah sajah hihi