Ahyeon baru saja menghentikan mobilnya di halaman rumah sang kekasih, ia keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu. Berulang kali mengetuk namun tak mendapatkan jawaban padahal Ahyeon yakin jika Rami ada di rumahnya. Tangannya menggenggam kenop pintu dan memutarnya, senyumannya mengembang karena pintu tersebut tak terkunci, dengan langkah riang Ahyeon masuk dan menghampiri Rami di kamarnya.
"Jagiyaaa~"
"Eoh? Kau masih tidur?" Tanya Ahyeon yang melihat Rami masih berada di balik gulungan selimut hangat hingga menutupi wajahnya
"Jagiyaa ireonaa~"
"Jagiyaa, ini sudah sangat siang. Kau malas atau—" Ucapannya terhenti saat tangannya menarik selimut yang menutupi wajah Rami.
"Jagiya, gwaenchana? Mengapa tubuhmu panas sekali?"
"Yeonie~"
"Nde, ini aku. Bangunlah, kita ke rumah sakit"
"Tidak mau, aku ingin tidur bersamamu saja" Lirihnya, Ahyeon menatapnya cemas
"Apa kau sudah makan? Minum obat?"
"Geumanhae, peluk aku"
Ahyeon naik ke atas ranjang, merebahkan tubuh di sebelah Rami dan menyelipkan lengannya di ceruk leher sang kekasih. Rami mendekap tubuh Ahyeon, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Ahyeon.
"Mengapa kau bisa kembali demam? Apa yang kau lakukan semalam?"
"Mianhae, aku mandi tengah malam dengan air dingin"
"Aishhh kau ini nakal sekali, Shin!"
"Jangan memarahiku, aku sedang sakit" Gumam Rami lemas, Ahyeon mendaratkan kecupan di kening sang kekasih
"Baiklah maafkan aku, tidurlah lagi, aku akan menemanimu"
"Yeon-aa, saranghae"
Ahyeon tersenyum, "Nado saranghae Rami-aa, jeongmal"
Rami mengeratkan pelukannya dan berusaha kembali masuk dalam tidur lelapnya, sebenarnya Ahyeon sedikit tak nyaman karena suhu tubuh kekasihnya yang membuatnya ikut kegerahan namun melihat tingkah manja Rami dan wajah tenang di pelukannya, Ahyeon tak mempermasalahkannya biarkan ia kepanasan agar kekasihnya merasa nyaman.
Tiga puluh menit berlalu namun Ahyeon nampaknya tak bisa ikut masuk dalam lelapnya tidur sang kekasih. Ia membuka mata, berusaha menggerakkan tubuhnya yang pegal namun dekapan Rami begitu erat dan menguncinya. Ahyeon mendesah kecil, ia meraih ponsel yang berada di saku celananya dan memainkannya seraya menunggu Rami bangun.
Perhatiannya teralih mendengar suara pintu depan yang terbuka, Ahyeon mengernyitkan dahi.
"Apa itu Kak Ruru atau Kak Riri atau Canny?"
"Tapi, ini belum waktunya Canny pulang" Gumaman Ahyeon membuat Rami terusik, si gadis membuka matanya dan sedikit merenggangkan tubuh dari tubuh Ahyeon.
"Eoh? Mengapa bangun?" Tanya Ahyeon seraya menaruh punggung tangan di kening Rami
"Kau bicara sendirian, aku takut" Timpal Rami bercanda dengan suara lemasnya
"Kau takut aku gila?"
"Em" Ahyeon terkekeh kecil kemudian mendaratkan kecupan di kening Rami.
"Aku akan keluar, aku dengar suara seseorang membukakan pintu"
"Mungkin Kak Ruka dan kekasihnya" Terka Rami, Ahyeon mengangguk
"Tetap saja aku harus memastikan"
"Geurae" Balas Rami seraya kembali memejamkan mata, Ahyeon mencubit kecil hidung sang kekasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Babymonster RamYeon || Second Chance or Choice?? [END]
Fanfic"Memutar kembali arah atau melanjutkan perjalanan?" Ini lapak GxG member Babymonster ya. yang homophobic menyingkah sajah hihi