#empatpuluhtiga

313 70 23
                                    

Di dalam mobilnya, Minji nampak terdiam membisu menatap jalanan di sebelahnya. Kejadian beberapa waktu lalu masih merajai pikirannya, saat ia menampar si gadis blonde dan saat Rami menyelamatkannya dari bahaya, perasaannya berkecamuk, bukankah seharusnya Minji berterimakasih pada Rami yang menyelamatkan nyawanya bukan malah semakin membenci Rami karena menganggap gadis itu hanya berpura-pura baik di depannya.

Minji memejamkan mata, mencoba memikirkan hal tersebut meski nyatanya kebencian tetap saja mendominasi akalnya. Semakin ia mencoba berpikiran baik, semakin dalam Minji terperosok pada lubang hitam di masalalunya, masalalu yang membuatnya terluka dan trauma, masalalu yang merubahnya menjadi pribadi seperti sekarang. Ia hanya tak ingin adiknya merasakan kesakitan yang pernah ia rasakan dulu, sebisa mungkin Minji akan melindungi Ahyeon dari luka yang sebenarnya tak akan Ahyeon dapatkan namun Minji khawatirkan dengan sangat.


~~~

Sementara di kediaman Shin, Ahyeon nampak terduduk diam di sofa ruang tengah, televisi yang menayangkan drama pun tak sedikitpun mengundang minatnya, tatapannya memang terpaku pada layar namun pikirannya melayang-layang. Menerka apa yang akan terjadi pada hubungannya jika Minji terus saja mengganggu mereka juga tentang pertanyaan-pertanyaan yang akan Rami lontarkan padanya nanti, setidaknya Ahyeon harus bisa memberikan jawaban yang dapat di percaya oleh Rami agar kekasihnya tak merasa di rendahkan.

Canny baru saja kembali dari dapur, membuatkan minuman untuk Ahyeon dan dirinya sendiri. Gadis itu mengernyitkan dahi menyadari bahwa si gadis Jung tengah melamun, ia menaruh gelas di atas meja kemudian menyentuh pundak Ahyeon membuatnya mengerjap.

"Apa yang kau pikirkan?"

"Obsseoyo"

"Kau adalah orang kedua yang tak pandai berbohong" Malas Canny

"Siapa yang pertama?" Tanya Ahyeon menatapnya lekat

"Tentu saja tiang gawang itu"

"Tiang gawang?" Beo Ahyeon dengan wajah bingung

"Kak Rami maksudku" Timpal Canny, Ahyeon tertawa renyah olehnya

"Akan ku adukan pada Rami bahwa kau mengejeknya"

"Huuu.. Dasar cepu!"

Canny meraih gelas di atas meja, memberikan pada Ahyeon dan meneguk miliknya kemudian kembali menatap Ahyeon dengan tatapan serius.

"Jadi menurutmu, apa yang membuat Kakakmu itu membenci kami terlebih Kak Rami?" Tanya Canny to the poin, Ahyeon menatapnya dan menarik nafas panjang.

"Aku tahu jika Kakakku memang memiliki standar tersendiri dalam hal itu tapi aku tidak menyangka dia akan bertindak sejauh ini"

"Jadi ini memang sifatnya?" Ahyeon menganggukkan kepala membuat Canny juga mengangguk-anggukan kepalanya

"Apa kau akan meninggalkan Kakakku jika nanti ternyata tuduhan Kak Minji benar?" Ahyeon mengulum senyumannya dan menggelengkan kepala

"Jika pun itu benar, aku rela Rami dan kau menghabiskan semua uang dan hartaku"

"Mwo? Mengapa begitu?"

"Karena aku juga masih bisa menikmatinya, aku yakin kalian menyayangiku dan akan membaginya denganku" Canny terdiam sesaat menatap lekat wajah berbinar Ahyeon

"Bukankah itu sama saja? Percuma saja aku dan Kakak menguras hartamu jika kau masih bisa menikmatinya"

"Majja, maka dari itu kalian tidak usah melakukannya karena aku akan dengan senang hati memberikan apapun yang kalian inginkan bahkan berapapun mahal harganya" Jelas Ahyeon masih dengan senyuman manis dan lebar, Canny berdecak sebal

Babymonster RamYeon || Second Chance or Choice?? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang