#tigapuluh

429 70 25
                                    

"Asa bilang bahwa Rami yang menyebabkan Ibu kandungnya meninggal dunia, a-apa itu benar, Paman?" Tanya Ahyeon yang masih penasaran dengan apa yang baru menimpanya dan Rami beberapa jam lalu.

Kini Ruka, Ahyeon dan Jeonghan berada di ruang rawat Rami yang telah mendapatkan perawatan namun masih belum sadarkan diri. Beruntung tak ada luka yang serius hanya kedua telapak kakinya yang mendapatkan beberapa jahitan dan di bagian kepala belakangnya, selebihnya hanya luka-luka dan lebam ringan.

"Asa salah paham, Ibunya memang menggumamkan nama Rami di saat terakhirnya, Paman juga mengira bahwa Rami adalah pelakunya namun saat Paman menyelidikinya ternyata Rami adalah gadis yang menolongnya dan salah Paman yang tak memberitahukan pada Asa tentang yang sebenarnya. Menyebabkan ia terperangkap dalam rasa dendam, maafkan Paman" Sesal Jeonghan lirih seraya menundukkan kepalanya

"Paman, tapi Asa sudah kelewatan, dia mengakui bahwa dia yang menyebabkan kematian Ayah Rami, dia yang menabrak Canny dan menculik Canny, adiknya Rami" Tutur Ahyeon, Ruka dan Jeonghan melebarkan kedua matanya

"A-apa kau serius?" Kaget Ruka, Ahyeon mengangguk

"Aku mendengarnya sendiri, Asa mengakuinya sendiri" Kedua gadis itu menatap Jeonghan yang terlihat mengeratkan rahangnya, pria itu mungkin merasa marah pada apa yang anaknya perbuat.

"Paman?"

"Kalian fokuslah pada Rami, Paman akan mengurus anak berandalan itu. Meskipun dia anakku, aku akan membuatnya mempertanggung jawabkan apa yang ia perbuat" Tegasnya, Ruka dan Ahyeon saling pandang, ada perasaan lega karena ternyata pria di hadapan mereka bersikap adil meski menyangkut putri semata wayangnya.

"Terimakasih karena Paman sudah bersikap adil" Ujar Ruka, Jeonghan menatapnya

"Kau tahu siapa aku, aku dan keluargamu saling mengenal baik sejak lama. Aku orang yang patuh pada hukum dan aku tidak ingin mencoreng nama baik keluargaku hanya karena kebodohan anakku"

"Tapi Paman, bukankah dengan menjebloskan Asa ke penjara akan mencoreng nama baik keluarga?" Tanya Ahyeon lugu, Jeonghan terdiam sesaat kemudian tersenyum

"Keadilan harus tetap di tegakkan"

Kedua gadis itu mengangguk dengan senyuman, Jeonghan menatap arloji di pergelangan tangannya, pria itu berpamitan untuk mengurus anak semata wayangnya yang melarikan diri entah kemana.
Sepeninggalan Jeonghan, Ahyeon dan Ruka berjalan menghampiri ranjang Rami, Ahyeon terduduk di sebuah kursi di bagian kiri Rami sementara Ruka berdiri di sebelah kanan Rami.

"Aku sudah mengutarakan perasaanku pada Rami, beberapa saat sebelum kami di seret paksa untuk masuk ke sebuah mobil" Ujar Ahyeon dengan tatapan lekat pada wajah Rami dan tangan yang menggenggam tangan Rami, Ruka menatapnya kaget dan tak lama tersenyum

"Apa kalian sudah berpacaran?"

"Belum, Rami belum menjawabnya tapi—" Ahyeon menggantung kalimatnya dengan bibir bawah yang ia gigit

"Tapi apa?"

"Aku sudah memberikan ciuman pertamaku untuknya"

"MWO??" Pekik Ruka tak sadar, Ahyeon menatapnya tajam membuat Ruka dengan cepat menutup mulutnya yang terbuka lebar

"Ini Rumah sakit, sipit!"

"Hehe.. Mian, aku sangat terkejut Ahyeon-ahh" Ahyeon mendelik dan kembali menatap wajah damai Rami, Ruka menatap keduanya bergantian, tersenyum manis penuh arti.

"Aku harap kau tidak seperti panda liar itu. Rami teramat baik jika harus terus tersakiti"

"Aku kupu-kupu yang hanya akan memberikan dia hari-hari yang indah, membawanya terbang dan menggelitiknya dengan cinta" Timpal Ahyeon tanpa menatap pada Ruka.

Babymonster RamYeon || Second Chance or Choice?? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang