🍡 SEASON 1: Chapter 1 🍡

1.4K 135 50
                                    

CW/TW:

MileApo-Lokal, Romance, LGBT+, chapter ini sangat aman. Tidak ada major scene. Sebagian relate sama kehidupan nyata? Silahkan dibaca!

***

Kau dan aku, tidak pernah ada kata terlambat untuk saling menemukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kau dan aku, tidak pernah ada kata terlambat untuk saling menemukan ....

Aroma telur gulung yang baru diangkat dari penggorengan menyeruak luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aroma telur gulung yang baru diangkat dari penggorengan menyeruak luas. Dengan telaten tangan kekar kecoklatan itu menuangkan saus dalam plastik sebagaimana request pelanggan. Dia tersenyum manis kepada bocah-bocah yang mengerebungi. Setelah rampung, digoesnya kembali motor Astrea lawas yang sudah hilang tulisannya itu.

"Lur, telurrrrr!" teriak Apo sambil memenceti bel keliling. Dia menaikkan topi lebar yang ikatannya tertali di bawah dagu. Cuaca terik siang ini membuat kulitnya makin eksotis dengan keringat mengucur deras. Namun bagi Apo tak masalah dia memperjuangkan hidup yang susah. Sebagai lelaki yang tak mampu lanjut ngampus, begini pun sudah bahagia asal bisa makan dalam sehari.

Bila ada bocah yang memanggil dari kawasan perumahan dia tentu berhenti lagi, biasanya Apo ganti target lingkungan apabila dalam seminggu sudah berputar tiga kali. Semua itu dia lakukan demi menjaga engagement, terlalu sering tidak bagus untuk penjualan dagangannya.

"Nanti bisa bosan merekanya," jelas Apo ke kawannya yang diajak ngopi bareng. Suatu malam mereka membicarakan dagangan lain supaya bervariasi. Pelanggan yang bosan, atau alasan-alasan sejenis membuat Apo sempat berpikir, tapi menurutnya lebih baik mempertahankan kualitas saja. Toh Apo sudah dikenal sebagai penjual telur gulung. Kalau ganti nanti, target usahanya bisa mencari dan kecewa.

"Oh, ya udah. Ga masalah. Tapi aku tetep pengen coba menu baru, mungkin crepes akan bagus. Kebetulan istriku kemarin udah bisa bagus," kata Masu, senyum-senyum.

Apo hanya mendoakan kesuksesan Masu akan niatnya barusan. Dia pamit lanjut berdagang lagi supaya tidak keburu sore. Lelaki itu lantas menjajakan dagangannya ke sekitar Tanjung Perak. Surabaya memang memang sangat cantik jika dilihat dari sisi lautannya yang dihiasi kapal-kapal besar dermaga.

𝐂𝐑𝐀𝐕𝐈𝐍𝐆 𝐓𝐎 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐘𝐎𝐔 𝐒-𝟏 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang