🎀 Reviews 🎀
Warning!
Ada kejadian lucu dan menyeramkan, juga action pada chapter ini!!
***
Untuk menstabilkan keuangan kembali, selama 6 hari ke depan Apo pun melamar pekerjaan sampingan sebagai hantu jadi-jadian di sebuah taman hiburan. Lelaki itu tak masalah dengan gaji minim untuk ukuran per hari, toh dia hanya bekerja setelah adzan magrib sampai pukul 10 malam. Dia tak mengambil SIP siang karena harus tetap berjualan telur tulung maknyus. Yang terpenting Apo masih bisa makan setiap pagi dan sore, itu pun jangan sampai mengambil tabungan yang harus dipertahankan.
Pada awalnya, petugas taman hiburan "Marvel City Mall" bernama Eddy menawari Apo bantuan karena pernah ditolong mendatangkan orang bengkel ketika mobilnya mogok. Dulu, dengan Astrea bututnya, Apo pun rela putar balik meski hampir pulang malam membawa gerobak telur.
Dia mengetuk-ngetuk pintu bengkel yang hampir ditutup sehingga akhirnya mendapatkan networking kecil. Pak Eddy itu bilang, jika Apo butuh bantuan untuk freelancing dadakan, pasti akan dicarikan sesuai kemampuannya. Tak pernah Apo sangka sekarang kejadian waktu itu dia tuai hasilnya.
Beberapa pilihan pun diberikan kepada Apo, seperti boleh menjadi Genderuwo, Mayat Hidup, Mumi Berdarah, atau Suster Ngesot meski laki-laki.
Dengan jenaka Pak Eddy tidak sungkan menyebut Apo cantik untuk didandani suster berbaju seksi. Toh bagian itu gajinya lebih tinggi dari hantu jejadian lain. Dia bilang para freelancer kebanyakan tidak memilihnya karena harus ngesot ketika mengejar pengunjung, apalagi high-heels kematian tetap dipakai untuk menjiwai peran setan bohay.
Tapi dipikir-pikir, selisih bonus gaji yang diberikan memang lumayan besar. Para hantu biasa mendapatkan 150-175 ribu sekali jadwal, sementara Suster Ngesot dapat 250 ribu dan harus sabar dengan betapa gatal atau sengakrutnya wig hitam kucel yang ditempelkan ke kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐑𝐀𝐕𝐈𝐍𝐆 𝐓𝐎 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐘𝐎𝐔 𝐒-𝟏 ✅
Fanfiction𝐒𝐓𝐑𝐀𝐈𝐆𝐇𝐓 𝐓𝐎 𝐆𝐀𝐘 || 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐄𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 ___________________________________________ Menjadi penjual telur gulung miskin adalah hal yang tak mudah bagi Apo, tetapi dia selalu bertahan menyambung kehidupan yang begitu penuh liku »»--⍟...