🥳 Reviews 🥳
Warning!
Tidak ada major scene dalam bab ini.
***
TIGA hari kemudian, tepatnya pada hari Minggu, Mile hadir di Kafe Moonback, Sukolilo untuk bertemu si telur gulung. Sesuai janji, pukul 9 pagi Mile memesan matcha latte dua gelas, walau sebenarnya tak tahu selera minuman Apo apa. Lelaki itu menikmati scrolling iPad sambil mendengarkan lagu pop-rock. Senyumnya mengembang tipis saat Apo memasuki pintu berlonceng dengan kemeja jingga. Mereka saling sapa selayaknya sohib yang telah berkawan lama. Kata Mile, "Kau datang, Po," sambil melepas headset yang menempel pada telinga.
Apo pun dipersilahkan duduk di kursi yang berhadapan. Lelaki itu cengar-cengir sambil meletakkan telur gulung hangat dari kotak bening. "Iya, Mas. Semoga tak terlalu telat," katanya senang.
"Tidak kok. Santai saja, aku juga baru datang," timpal Mile tak kalah ramah.
"Hehe, bagus deh. Oh, iya barangkali Mas penasaran dengan rasa daganganku. Aku bawa ini, sebagai rasa terima kasih dan lain-lain," kata Apo, terdengar sungkan. "Tenang, aku tadi menggorengnya dengan minyak baru. Mas tak perlu khawatir akan kolesterol atau obesitas."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐑𝐀𝐕𝐈𝐍𝐆 𝐓𝐎 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐘𝐎𝐔 𝐒-𝟏 ✅
Fanfic𝐒𝐓𝐑𝐀𝐈𝐆𝐇𝐓 𝐓𝐎 𝐆𝐀𝐘 || 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐄𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 ___________________________________________ Menjadi penjual telur gulung miskin adalah hal yang tak mudah bagi Apo, tetapi dia selalu bertahan menyambung kehidupan yang begitu penuh liku »»--⍟...