Selamat sore 😊🎀 jangan lupa menyempatkan baca karya gemasku ini 🤏
Warning!
Tidak ada adegan major dalam chapter ini.
***
Begitu pulang ke kosan Apo pun memasang lampu barunya menggunakan tangga kayu. Dia naik perlahan-lahan dan menempel seperti Spider-Man gadungan. Lelaki itu memutar bolham yang mati karena arus listriknya diputus. Senter kecil digigit dengan rongga mulut untuk memudahkan pemasangan hingga selesai.
"Sip, nyala."
Apo meringis bangga sambil bertelakan pinggang. Dia mendongak ke atas usai turun kembali dengan selamat. Hatinya gembira dapat mengulik gadget-gadget baru tanpa merasa terganggu. Apo menyalakan laptop sesuai instruksi pamflet dan scrolling ponsel walau tak ada pesan kecuali dari Mile.
[Mile: Jadi, akhir pekan kita betulan bertemu?]
Oh? Iya juga, mereka ada janjian.
[Mile: Konfirmasi saja ya, Po, semisal kau mendadak tak bisa. Soalnya aku perlu bikin jadwal dengan notaris dan developer kenalan. Kau tahu? Properti bukan lah hal yang dapat kau urus seperti tahu bulat. Kita tidak bisa cepat-cepat]
Apo pun membiarkan layar laptopnya menggelap untuk membalas terlebih dahulu. Dengan hati-hati dia merangkai kata supaya Mile tak tersinggung karena berniat baik.
[Apo: Iya, Mas. Jadi kok. Terima kasih]
[Apo: Untuk tempat meeting aku ngikut, tapi kalau bisa jangan mahal-mahal. Soalnya si developer bisa mencarikanku perumahan mewah kalau berekspektasi ketinggian]
Jawaban Mile ternyata muncul secepat kilat, padahal bilangnya tadi keluar bersama pacar.
[Mile: 😆]
[Mile: -Pesan ini dihapus-]
[Mile: Yeah, minimal kasih tahu bagaimana gambaran hunian yang kau impikan]
[Mile: Maksudku, aku minta maaf sempat merendahkanmu mengenai spesifikasi desain dan harga. Siapa tahu kau justru punya model khusus yang ingin diwujudkan suatu hari]
[Mile: Pokoknya, ya begitu]
[Mile: Aku mendukungmu ambil style apa pun kok. Tenang saja kalau soal range budget]
[Mile: Po, kau boleh menegosiasikannya denganku kapan pun itu, oke?]
Apo tak tahu mengapa perutnya tergelitik melihat Mile se-fast-respond itu--ehem, apakah Mile sangat excited atau gabut sampai-sampai kepergok menarik pesan plus memberondong.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐑𝐀𝐕𝐈𝐍𝐆 𝐓𝐎 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐘𝐎𝐔 𝐒-𝟏 ✅
Hayran Kurgu𝐒𝐓𝐑𝐀𝐈𝐆𝐇𝐓 𝐓𝐎 𝐆𝐀𝐘 || 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐄𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 ___________________________________________ Menjadi penjual telur gulung miskin adalah hal yang tak mudah bagi Apo, tetapi dia selalu bertahan menyambung kehidupan yang begitu penuh liku »»--⍟...