Chapter VIII

13 0 0
                                    

Author POV

Setelah acara selesai, para mahasiswa dan mahasiswi kembali pulang ke rumah masing-masing. Ada sebagian yang tidur di asrama dan kos, dan sebagian pulang ke rumah mereka.
Tidak dengan Han dan Lino, mereka berdua pergi ke villa dimana villa itu milik Han yang di berikan oleh Lino sebagai hadiah ulang tahunnya.

Yap, 14 September, ulang tahun Han yang di meriahkan di acara prom night sekaligus.

Mereka berdua telah sampai di villa, bergandengan tangan dengan penuh girang dan menampakkan pantai malam dengan angin sepoi-sepoi menghujami tubuh Han.

"Dingin juga ya ternyata, aku kira hanya biasa saja", kata Han sambil berjalan melewati halaman.

Lino pun tersenyum, "di dalam ada penghangat sayang, kamu bisa memakai sepuas kamu".

"Wah iyakah?"
Han pun langsung lari ke dalam, dia melihat sekeliling villa. Sungguh luas, dan villa ini seperti yang ada di dongeng. Tidak seorang pun bisa memiliki villa seluas ini.

"Waaaaa, so big. Kakak, ini sumpah luas banget dan komplit barang-barangnya".

"Are you happy babe?" Tanya Lino sembari duduk di sofa.

Han pun mengangguk, "i'm very very happy kak, ini seperti apa yang aku mau. Tau gak kak, yang seperti di dongeng itu".

"Of course, villa ini buat kamu sayang. Kamu bisa pakai sepuas kamu, dan villa ini hadiah dari aku buat kamu".

Han menoleh, "kak, kakak bercanda kan? Kakak gak serius kan?"

Lino hanya menggeleng tanpa mengeluarkan satu kata pun.

Han berlari dan duduk di pangkuan sangat kekasih, melingkarkan tangannya ke leher Lino.
"Ini hadiah dari kakak buat Hannie? Terima kasih kak, aku akan jaga villa ini sebaik mungkin".

Kecupan bibir dari Han untuk Lino, dan Lino membalasnya.

"Tapi......masa Han tinggal sendiri disini?" Lanjut Han.

"Kamu boleh ajak Hyunjin, tapi hanya Hyunjin. Tidak perlu orang lain lagi oke"

Han mengangguk, "aku janji, gak akan mengajak orang lain selain Hyunjin. Tetapi, kalau kak Felix emang gak boleh kak?"

"Boleh boleh aja, emang kalau ajak Felix mau ngapain sayang?" Tanya Lino sambil mengelus paha Han.

"Eummm, buat main aja sih disini. Siapa tau bisa kenalan sama Hyunjin juga kan?"

Lino pun hanya mengangguk angguk saja, menuruti perkataan sang kekasih.

"Tapi untuk malam ini, hanya kita berdua saja tanpa ada pengganggu"

"Iya sayang iya, malam ini hanya kita berdua".

Han mencium lama kening sang kekasih, Lino menikmati ciuman Han yang menandakan Han sangat cinta kepadanya.

"Makasih ya kak, udah bertahan sama Han, walau Han kadang ngeselin buat kakak", katanya.

Lino menggeleng, "se ngeselinnya kamu pun, nggak mungkin buat aku pergi dari kamu sayang. Ngedapetin kamu pun susah, berbeda dari yang lain".

"Ah kakak bisa aja, aku salting lho", Han menepuk pelan dada Lino dan pipi Han memerah karena salting.

Han menutupi pipinya yang memerah di dada Lino dan membuat Lino terkekeh karena tingkah manis kekasihnya.

"Oh ya kak, disini ada wine? Aku pingin minum wine", kata Han menatap mata Lino.

"Ada sayang, di bawah tanah. Aku ambilkan dulu ya"

Backstreet || MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang