Tok tok tok
"Iya sebentar"
Di bukalah pintu tersebut
"Eh nak Lino, Jisung masih tidur. Tante bangunkan terlebih dahulu ya", mama Han ingin membangunkan Han, tetapi di hadang sama Lino.
"Oh, kalau Han masih tidur, saya duluan saja ke kampus tan. Mungkin Han masih kelelahan karena semalam. Ini ada lauk dari mama, di makan buat tante dan keluarga ya. Saya pamit dulu tan", Lino bersalaman dengan mama Han.
Lino mulai keluar dari halaman rumah, tetapi Han berlari dan mengejutkan Lino.
"Baaa, langsung keluar gitu aja"Lino kaget, mereka pun keluar dari halaman rumah Han dan memasuki mobil.
"Kan katanya kamu masih molor, yaudah mending aku langsung berangkat sendiri kan?"
"Ih kakak mah, gak pekaan amat sih jadi pacar. Kan aku maunya, kakak yang bangunin aku, bukan mama aku", Han cemberut.
Bibirnya yang manyun, Lino ingin menyantap bibir milik kekasihnya.
Tapi, di luaran sini masih banyak ibu-ibu yang jalan karena habis berbelanja.Lino menahan nafsunya itu, dan menjalankan mobilnya untuk menuju kampus.
"Maaf ya sayang, aku orangnya emang gak pekaan. So, mau minta apa biar gak pundung?"
"Eumm aku mau ice cream, udah lama gak makan ice cream kan?"
"Kamu ngidam atau bagaimana sih sayang?" Tanya Lino.
"Tuh kan, aku ngambek lagi nih"
Lino terkekeh, "manis banget sih kalau pundung gitu, iya nanti beli ice cream ya pulangnya. Kamu ada jadwal kan pagi ini?"
Han liat jam di tangannya, "astaga kak, aku lupa. Aku ada jadwal jam 9 nanti, ini sudah jam 8 lewat. Apalagi jarak dari rumah ke kampus kan jauh, gimana dong kak?"
"Kamu meremehkan aku nih ceritanya? Kan kakak bisa ngebut"
"Bukan ngeremehin, cuma kan takut kalau kenapa-kenapa di jalan kak", Han menutup mata.
Lino mulai mengebut dengan mobil sport nya.
Tak lama, mereka pun sampai di parkiran.
Semua orang ngelihatin, seperti kayak gak pernah liat orang dengan menaiki mobil sport."Sayang udah sampe, ayok keluar".
"Kak, ini kacanya gelap gak?"
"Hm? Gelap sih, dari luar gak keliatan tapi kalau dari dalam keliatan di luar. Kenapa emangnya?" Tanya Lino.
Han pun menarik tangan Lino, mereka berciuman di dalam mobil. Membutuhkan waktu lama untuk mereka selesai.
Lino mulai memasukkan tangannya ke dalam baju Han, Han langsung memberhentikan tangan kekasihnya.
"Mmhh, kak, jangan disini. Orang orang mulai mendekat", Han tersipu malu.
Pipi Han memerah, Lino memegang pipinya.
"Kalau gak disini, berarti nanti mampir ke rumah kakak ya"Lino membisikkan sesuatu, "kita main sebentar sebelum aku antar kamu ke rumah"
"Ish kakak mah, goda aku terus. Udah ah, aku ke kelas dulu ya. Bye bye sayangnya Hannie".
Han mengecup sebentar bibir Lino sebelum meninggalkan Lino sendirian di dalam mobil.
Lino melihat Han berjalan sambil menahan perihnya bagian sensitif itu.
Tok tok
Kaca mobil di ketok, "kenapa Juyeon?"
"Yok ke belakang", jawab Juyeon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet || MinSung
Novela JuvenilJangan lupa like, share, dan comment nya ya "Sampai kapan kita backstreet terus Han?" "Sampai semua orang tidak membenci kita termasuk keluargaku kak", jawab Han dengan menatap wajah Lino dengan penuh yakin. "Apa kita akan seperti ini terus kak hin...