Mereka berdua pun pulang, Lino mengantarkan Han dengan selamat.
Lino memolang tubuh Han, karena bagian sensitif nya masih kerasa sakit, tak lama mamanya Han keluar dengan kekhawatiran.
"Ya ampun sayang, kamu kenapa? Mana yang terluka? Nak Lino, Han kenapa?"
"Emmm begini tan-"
Tak sempat menjawab lebih jauh, Han langsung menyerobot perkataan itu
"Anu, itu, aku jatuh dan kena bagian belakang. Tapi udah di bawa sama kak Lino ke rumah sakit kok, dan syukurlah gak kenapa-kenapa, hanya butuh istirahat saja ma".Lino yang sadar hanya menggeleng dan tersenyum kecil.
"Astaga sayang, mama kira kenapa. Yasudah ayok masuk, kita ke kamar. Nak Lino bantu tante buat mopang Han sampai ke kamar ya", kata mama Han.
Lino pun mengangguk, karena ini kesempatan Lino buat berduaan lagi dengan Han selama di kamarnya.
Udah lama Lino juga tidak ke kamar Han, dia ingin melihat apakah ada perubahan di kamar tersebut.
Sesampai di kamar milik Han, Lino dan mama Han menidurkan Han agar tidak semakin sakit.
"Nak Lino, tolong jaga Han sebentar ya. Tante mau buatin teh hangat buat kalian berdua dan membawa sedikit cemilan".
"Eh gak-"
"Terpotong lagi perkataan gw", batin Lino.
Han hanya tertawa kecil, "gak perlu sungkan sih kak menurutku. Lagian mama juga udah tau kamu kan?"
Lino duduk di sisi kasur milik Han, "ya emang tau sih sayang, tapi kan gak enak jadinya. Ini juga aku kesini baru baru lagi kan? Atau jangan-jangan-"
Lino menyudutkan Han, Han merasa terintimidasi.
"Dih, jangan jangan apaan sih kak, orang gak ada siapa-siapa lagi. Mama sama ayah itu gak mau ada yang datang lagi selain kakak, kak Felix. Mama dan ayah malah pinginnya yang datang cewek".Lino memberhentikan aktivitasnya, dia memegang tangan Han.
"Kenapa maunya cewek sayang? Emangnya kamu belum beritahu mereka?"Han menggeleng, "kan kakak tau, kalau mama sama ayah gak suka anaknya seperti itu. Dan kakak udah janji kalau kita backstreet, dan gak mau kalau mama sama ayahku tau".
Lino tersenyum kecut, "iya sayang, maaf ya".
Terbukalah pintu kamar milik Han, Lino segera menghempaskan tangan Han
"Jjjaaa, ini dia teh hangat dan cemilan buat kalian berdua. Oh ya, makasih ya nak Lino udah mengantarkan Han sampai rumah", senyum mama Han dan di balas dengan anggukan Lino.
"Sama-sama tante, seharusnya justru aku yang berterima kasih karena telah melahirkan Han dengan sosok yang kuat dan gak menangis ini".
"Bisa aja kamu nak Lino, yasudah, tante mau beres-beres lagi ya. Han, jangan nakal ya ke nak Lino", mama Han mengusap rambut Han dan berlalu meninggalkan mereka berdua.
"Ejek aja terus kak, mana ada aku kuat dan gak menangis", cemberut Han.
"Ya biar gak salah paham atuh, kamu maunya gimana sih? Kenapa pacar aku gampang mewek sih"
Lino mengecup-ngecup pipi milik Han, Lino selalu gemas dengan tingkah Han yang kekanak-kanakan.
"Aaaaa udah kak, nanti pipi aku jadi tambah tembem"
"Ya gapapa dong, justru aku suka kamu yang tembem", Lino masih terus memainkan pipi Han.
Han pun pasrah apa yang di lakukan kekasihnya itu.
...............
Lino dan Han tertidur dengan saling berpelukan, Lino terbangun. Dia melihat HPnya sudah menunjukkan pukul 20:15.Lino pun segera beranjak pergi, dia melihat Han yang masih tertidur pulas, di kecup lah kening Han dan meninggalkan Han sendirian.
Dia turun ke bawah, melihat ayah dan mama Han berada di sofa menonton film.
"Eh pak Lino, sejak kapan ada disini?" Tanya ayah Han.
"Eh gak usah manggil pak om, panggil nama saja. Udah dari siang, Han terjatuh jadi saya temenin. Maaf sudah mengganggu malam-malam", kata Lino.
"Gak repot kok, justru saya senang jika Han bisa berteman dengan kamu nak", jawab mama Han.
"Haha, tante bisa saja. Eumm kalau begitu, saya pamit ya om tante, udah malam. Besok juga saya kuliah, besok pagi saya jemput Han ya", Lino pun berpamitan kepada kedua orang tua Han dan meninggalkan mereka yang berdiri di depan pintu.
Ting
Notif dari sang kekasih
"Makasih ya sayang, maaf ya kalau aku masih tidur disaat kamu mau pulang"
"Aku bentar lagi tidur lagi kok, kamu pulang dengan hati-hati ya, i love you pangeranku"Lino tersenyum senang, dia pun pulang dengan hati-hati seperti keinginan sang kekasih.
**********
"Hoooaaammm, mama ayah, ada makanan apa hari ini?" tanya Han yang masih belum sepenuhnya sadar."Ada udang asam pedas sama cah kangkung Han. Oh ya, gimana keadaan belakang kamu? Sudah sehat?" Tanya ayah Han.
"Lumayan yah, tadi aku buat tidur sih. Jadi gak banyak gerak, dan sedikit ada bantuan pijatan dari kak Lino".
Han pun duduk di kursi sambil mengambil makanan yang telah di siapkan mamanya tersebut.
"Han, kamu kapan mau ngenalin calon ke mama sama ayah? Ayah udah gak sabar liat kamu nikah"
"Tiba-tiba saja ayah mempertanyakan itu, ayah......Han baru saja masuk kuliah. Han itu udah gede yah, Han pasti bakal nyariin kok buat ayah sama mama. Tapi, takutnya kalian gak nge restuin aja"
Mama kaget, dia langsung duduk di samping Han, "siapa orang itu sayang? Apa orang itu satu kampus sama kamu?"
Han mengangguk, mama sama ayahnya tidak percaya ternyata anak semata wayangnya sudah memiliki kekasih.
"Kapan-kapan diajak kesini ya sayang, mama mau kenalan", mama Han tersenyum girang.
"Seandainya mama sama ayah tau, bahwa pacar aku itu kak Lino. Tapi pasti mama sama ayah gak akan setuju jika aku berpacaran dengan seorang pria", batin Han.
"Sayang, mama mau tanya dong. Orang itu cantik? Atau biasa aja?"
"Rahasia ma, ma udah ya. Han lagi makan lho, mama gak mau kan kalau Han sakit lagi?" Jawab Han.
Dia mulai badmood, mama nya terus saja bertanya ini itu tanpa aku mau.
"Maaf ya nak, mama saking senengnya aja kamu bisa punya kekasih".
"Aku udah gak selera makan ma, maaf", Han pun langsung menuju kamarnya.
Mama dan ayahnya merasa bersalah membuat anaknya jadi tidak berselera makan.
"Kamu sih yah, jadi anak kita gak mood makan kan?", tuduh mama kepada ayah Han.
"Lah? Kok aku sih ma? Kan mama yang terus bertanya ini itu ke Han", elak ayah Han.
"Aaaaahhhhh, ini sama-sama salah kita berdua ma, udah gak usah membahas itu lagi di hadapan Han. Kasian kan jadinya", lanjut ayah Han.
Ayah Han segera membereskan bekas makan anaknya dan masuk ke dalam kamar untuk tidur karena besok harus berangkat awal.
Sedangkan mama Han harus membereskan bagian depan agar tidak banyak semut maupun nyamuk berada di halaman rumahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet || MinSung
Novela JuvenilJangan lupa like, share, dan comment nya ya "Sampai kapan kita backstreet terus Han?" "Sampai semua orang tidak membenci kita termasuk keluargaku kak", jawab Han dengan menatap wajah Lino dengan penuh yakin. "Apa kita akan seperti ini terus kak hin...