"Feliiixxxx"
Han mengetuk pintu rumah Lino, tak ada yang membuka.
Han melihat jam di hpnya sudah menunjukkan pukul 23.30"Apa mereka sudah tidur ya? Gw balik aja apa gimana ini? Tapi keadaan di luar langsung hujan deres, mana gw gak bawa jas hujan lagi".
Han mulai kedinginan, dia duduk sembari memegang tubuhnya yang sudah tidak bisa buat berdiri.
Tiba-tiba pintu terbuka, Han melirik ke belakang.
"Loh kak Jisung? Kenapa gak ketika pintu?" Tanya Felix yang memberikan handuk ke tubuh Han."Tadi udah gw ketuk, gw kira kalian sudah tidur. Gw pingin balik lagi tapi langsung deras hujannya", jawab Han.
"Sorry kak, gw kira gak ada yang ketuk. Gw sedari tadi juga nungguin di sofa, gw kira kak Jisung gak datang. Yaudah kak, yok masuk", kata Felix memapah Han menuju ruang tamu.
Felix menyuruh Han menghangatkan diri karena Felix ingin mengambil pakaian untuk Han ganti.
Han pun duduk dan membersihkan rambutnya yang basah.
Tak lama, Felix pun datang dan membawa pakaiannya untuk di berikan kepada Han."Nih kak, tapi sorry kalau kegedean", senyum Felix.
"It's okay, badan gw emang kecil kok", katanya.
"Btw, kak Lino udah tidur?" lanjutnya sambil berganti baju.
Felix mengangguk, "udah kak, lo nanti langsung masuk aja ke kamarnya. Oh ya, gw hampir lupa......lo beneran putus sama kakak gw?"
Han terdiam, dia menunduk, "gw bingung Lix, waktu ketahuan itu gw gak kepikiran yang lain. Padahal posisi itu gw juga tau kalau kak Lino sahabatan sama kak Juyeon. Tapi......otak gw gak bisa di ajak kompromi, langsung aja gw putusin kak Lino".
Felix menepuk pundak Han, "gpp, hal kayak gitu udah biasa. Gw tau lo masih sayang sama kakak gw, mending lo langsung ke kamarnya aja. Siapa tau kak Lino udah bangun dan nungguin lo".
Han menatap Felix, "iya, gw mau ke kamarnya. Gw masih cinta sama kakak lo, gw pingin dapat kesempatan lagi dari kak Lino. Gw ke atas ya Lix, dan thanks bajunya".
Han langsung berlari ke kamar Lino, dia terdiam tepat di depan pintu kamar Lino.
Han berdiam, dia tidak berani membuka pintu kamar milik mantannya.
Tiba-tiba saja pintu terbuka sendiri, Han diam mematung. Kamarnya begitu gelap, tak terlihat benda ataupun pemilik kamar.
Han masuk secara perlahan, dia menyalakan flash agar tidak tertabrak barang-barang yang ada di dalam.Sampai suatu titik yang membuat dia terdiam, dia melihat Lino diam mematung di dekat jendela. Han mematikan flash nya dan menyalakan lampu.
"Kak?"
Lino masih terdiam, dia memajukan diri dan mendekatkan tubuhnya ke Lino.
Peganglah punggung Lino, Lino membalik badannya.
Han yang melihatnya mulai menitikkan air matanya, dia tidak sanggup melihat mantannya yang sangat berantakan.
Peluklah Lino di pelukan Han, Han memeluk erat. Dia tidak mau kehilangan Lino lagi.
"Kak, maaf. Aku minta maaf"
Lino masih terdiam, Han mendongak.
Han melepaskan pelukan, di tangkuplah pipi Lino. Mereka saling bertatap.
"Kak, sadar. Ini aku Han, kak.....jangan gini. Aku gak kuat liat kak Lino seperti ini. Aku mohon kak, aku mohon kakak sadar".
Lino mulai menatap tajam Han, "ngapain lo disini? Siapa yang nyuruh lo masuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet || MinSung
Teen FictionJangan lupa like, share, dan comment nya ya "Sampai kapan kita backstreet terus Han?" "Sampai semua orang tidak membenci kita termasuk keluargaku kak", jawab Han dengan menatap wajah Lino dengan penuh yakin. "Apa kita akan seperti ini terus kak hin...