Chapter XIV

13 1 0
                                        

Sesampai di rumah Lino, Han berjalan bersama Felix.
Sedangkan Lino berjalan di belakang mereka.

Mereka bertiga pun duduk, tak ada obrolan.

"Mau minum apa tuan?" tanya bibi.

"Ice coklat 2 dan ice americano 1", jawab Lino.

Bibi menunduk dan menuju dapur.

"Kak, ayok jelasin ke kak Jisung", kata Felix.

"Gw bingung mulai dari mana Lix", jawab Lino.

"Kalau bingung gak usah cerita kak, berarti itu membuktikan memang benar", celetuk Han.

Lino pun memegang kepalanya, "oke oke bakal gw jelasin. Itu cewek yang chat gw duluan, gw udah nge blok dia tapi pakai WA temennya. Gw udah berusaha buat gak ada pertemuan seperti ini lagi, tapi nyatanya dia ngejar-ngejar gw terus Han"

"Ya tapi kan kakak bisa menolak dia kan? Kenapa sampai semesra itu di hadapan aku yang seolah olah aku udah gak di anggap sama kakak", jawab Han yang hampir menangis.

"Oke, gw minta maaf, gw juga gak ada izinnya sama lo. Tapi itu secara tiba-tiba sepulang dari kampus dia ngajak buat ke pantai. Gw gak enak sama orang orang sekitar yang ngelihatin", kata Lino menjelaskan.

"Tapi kan-tapi kan kakak bisa menolak secara halus", Han mulai meneteskan air mata.

Felix menenangkan Han.

"Lanjutkan kak"

"Kakak janji gak akan ngulangin lagi, kakak gak akan nge bales chat dari dia ataupun dari temannya. I promise Han"

Lino memegang erat tangan Han untuk menenangkan Han.

"Terus, hubungan kita apa kak? Kamu belum ada kepastian lagi buat aku", jawab Han.

"Yang memutuskan hubungan itu elo, bagi gw.....lo masih gw anggap pacar. So, itu terserah lo nganggap gw mantan atau apa".

Han memeluk tubuh Lino, "aku gak mau kehilangan kamu lagi, aku gak mau memutuskan hubungan seperti ini lagi. Aku minta maaf kak, maaf aku yang terlalu ceroboh".

Lino mengeratkan tubuh mungil milik Han, Lino pun membawa Han menuju kamarnya.

"Bilang ke bibi es nya taruh di kulkas dulu, lo tau sendiri gw mau ngapain sama Han".

Felix yang paham pun hanya tersenyum. Dia paham apa yang ada di pikiran kakaknya.

Mereka pun masuk, menidurkan Han dan mengusap pipi Han yang sudah basah akibat tangisannya.

"Udah ya, kakak ada disini. Gak usah nangis lagi, lo kalau cengeng pasti deres".

"Kak, bisa gak gak pake lo gw lagi? Aku gak suka kak", jawab Han.

"Maaf, udah kebiasaan. Tapi gw-eh maksudnya aku akan mencoba buat kamu. Just for you".

Han tersenyum, dia mulai mencium bibir Lino.
Lino pun membalas ciuman sang kekasih.

Lino meraba tubuh milik Han, meremas pelan pantat Han
"Mmmhhh"

Lino pun melepaskan ciuman, dan menelanjangkan tubuh Han dan tubuh dia sendiri.

Lino memberikan kissmark di seluruh leher Han membuat Han semakin bergairah.
"Aahhh kkaakkhhh"

Lino meraba tubuh Han, mengecup ngecup seluruh tubuh Han.

Han menghentikan aktivitas Lino, yang membuat Lino kebingungan.

"Sekarang gantian aku kak"

Han menidurkan Lino, Han membuat kissmark di leher Lino.
"Sshhhh"

Backstreet || MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang