Assalamu'alaikum semuanyaaaa...
•
•
•"Ini?" tanya Zafina sambil mengangkat paper bag itu. Fitri pun menganggukan kepalanya.
"Oh ini, gue mau nitip ini ke lo Fit. Tolong titip ini ke abang lo, dan minta kasihin ke Azka, hehehehe," ujar Zafina kepada Fitri.
Fitri, Cahaya dan Ainun yang mendengar hal itu pun terkejut. "Waw, Fin! lo mau langsung terang-terangan nih kasih sesuatu sama si Azka. Padahal si Azka belum buat apa-apa sama lo. Kalo lo mau makasih, lo mau makasih apaan adah," ucap Fitri, ia berbicara tanpa ada jeda sama sekali. Terobos terus kayak kereta kalau lagi jalan.
"Gue cuman mau ngasih aja sih, plus caper, bjirrr... canda ae lah."
"Ya ngasih aja si, emang gak boleh?" lanjut Zafina. Ainun pun menjawab perkataan Zafina tadi, "Ya, gak papa sih sebenernya. Cuman, emang lo gak khawatir gituh kalo nanti si Azka di marahin gituh sama pengurusnya?"
"Sebenernya sih gue tadi juga mikir gituh, tapi kan ini mau di titipin ke abangnya Fitri jadi kayaknya gak bakal ketahuan kalo ini dari cewe. Kan jadi pengurusnya gak bakal penasaran gituh."
"Kiw, Zafina udah meluncur ya ges ya. Semoga berhasil deh Fin, Goodluck!!" ucap Cahaya dengan nada menyemangati.
"Nih nitip dulu, nanti lo bawa ya pas balik," ucap Zafina kepada Fitri.
Fitri pun menerimanya, "Kebetulan banget, lo kok bisa tau banget sih kalo abang gue lagi balik?"
"Iya lah, ini kan abis Porak, terus libur juga, jadi gue tau lah kalau abang lo itu lagi balik."
"Iya juga ya. Ya udah, sini paper bagnya Fin." Zafina pun memberikan paper bagnya kepada Fitri. Lalu Fitri pun menaruh paper bag itu ke nakas yang ada di dalam kamar Cahaya.
"Assalamu'alaikum semuanyaa.. Bila datan!!!" ucap Abila yang baru datang.
"Wa'alaikumussalam," jawab semuanya dengan serempak.
"Kayaknya kalian dari tadi lagi bicarain yang seru-seru nih, ajak gue dong!!!" seru Abila saat sudah bergabung dengan sahabat-sahabatnya itu.
"TELAT!!!"
"Yah, kok kalian gak nunggu gue dulu si!!!" rajut Abila dengan memalingkan wajahnya.
"Lama njirr, masa kita diem-diem aja pas lagi nunggu lo, makanya lo datengnya paling awal. Kalo bisa lo dateng dari subuh tadi," ujar Cahaya, memang Cahaya ini cewek yang sangat blak-blakan orangnya.
"Iya-iya, sorry deh kalo gue lama."
Mereka pun berbincang-bincang sebentar. "Eh kalian pada bawa snack atau makanan-makanan yang gak terlalu berat, atau gak dessert gituh? Minuman juga, yang udah jadi gituh, minum kemasan," tanya Ainun.
"Gue tadi bawa banyak snack," ucap Fitri. "Pas banget, gue tadi bawa roti sama kue pai," Ainun juga ikut menyahuti.
"Kalo gue tadi cuman bawa yakult lima sama susu UHT njirr," ujar Zafina. Diam-diam tadi sebelum datang ke rumah Cahaya, Zafina mengambil lima botol yakult dan juga susu UHT yang berukuran besar isinya sekitar 700ml.
Mereka memang selalu mewanti-wanti atau juga sudah berinisiatif sendiri untuk membawa sesuatu dari rumah mereka masing-masing saat akan kumpul bersama, entah itu di rumah salah satu dari mereka atau juga akan main ke sebuah taman.
"Loh gue bawa buah tau!!! Gue bawa banyak buah," ucap Abila.
"Widiihhh pas niihh, gimana kalau kita piknik aja, gue bawa tikar, piring sama gelas ya," ucap Cahaya. Cahaya merasa bahwa mereka tengah berada di kediamannya, jadi ia mengusulkan bahwa ia yang membawa barang-barang yang diperlukan, daripada nanti teman-temannya yang pulang untuk mengambil barang-barang tersebut.
"Yok lah gas, kalau gak sambil piknik gak seru makan banyaknya nih. mumpung kita semuanya bawa makanan dan minuman," ujar Zafina menanggapi usulan Cahaya.
"Nah iya tuh, gimana kalau kita pikniknya di taman deket danau di ujung sawah. Kayaknya kita jarang ke situ deh, mumpung udah hampir sore juga, kita bisa sambil liat sunset terus kita bikin vidio estetik gituh," usul Fitri dengan excited.
"SETUJU!!!" ucap mereka serempak.
"Iihh nyadar gak sii, outfit kita sekarang mirip-mirip soalnya warnanya kue semua," ujar Ainun dengan nada ceria saat ia menyadari pakaian yang dipakai oleh kelimanya.
"Lucuuu bangettt siii," kata Abila.
"Udah ah ayo, keburu ke sorean," Zafina si paling protektif pun langsung saja berucap demikian.
Mereka pun keluar dari kamar Cahaya lalu menuruni anak tangga yang berada di kediaman, Cahaya berbelok ke arah dapur untuk mengambil barang yang tadi dibutuhkan. Yang lainnya menunggu di ruang keluarga.
Saat Cahaya sudah datang, mereka pun berdiri, beranjak dari tempat yang mereka duduki. "Mau pada kemana nih?" tanya mamah Cahaya saat melihat putri beserta para sahabatnya akan pergi meninggalkan rumahnya.
"Mau piknik tan," jawab Ainun dengan ulasan yang ada di bibirnya.
"Oh, ya udah sana, nikmati masa libur kalian," ujar mamah Cahaya. "Hati-hati yah."
"Siap tan!" "Siap Mah!" jawab mereka dengan serempak.
Akhirnya, mereka pun meninggalkan kediaman Cahaya. Lalu berjalan menuju taman yang berada di dekat danau. Kebayang bukan se menyejukkan apa disana juga se aesthetic apa. Pokoknya di sana itu indah sekali. Biasanya santri jika sedang di bebaskan untuk bermain kemana pun, banyak santri yang main ke taman tersebut. Namun, taman tersebut sudah termasuk zona hitam untuk santri, pasalnya wilayah itu sudah jauh dari pondok pesantren. Jika sore hari mengunjunginya lebih enak bejalan kaki untuk pergi kesana pasalnya suasana yang di dapat dari wilayah itu sangat menenangkan juga sangat enak di pandang di mata. Banyak orang yang sering mendatangi tempat itu, tapi lebih sering di kunjungi saat pagi hari.
*******
•
•
•Terimakasiiihhh semuanyaa....
oh ya jangan lupa ikutin instagram aku @ffhtsslkhh & @storiesby.ffhtsslkhh klo yg awal itu terserah kalian mau follow apa gaknya wkwk... klo yg kedua yuk di follow yuk buat tau spoiler-spoiler untuk bab berikutnya.
Jangan lupa vote and komen untuk next bab selanjutnya....
spam next
spam 🐷🐷
spam maa syaa allah
sekian dari aku kurang-kurangnya mohon maaf🙏
Wabillah Hi Taufik Wal Hidayah Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
KAMU SEDANG MEMBACA
NGECRUSHIN ADE SANTRI
Teen FictionWARNING!! DILARANG PLAGIAT!! YG PLAGIAT HUSH HUSH SANA PERGI YG JAUH DARI CERITA INI! HAI GUYS INI CERITA PERTAMA KU JADI MOHON DI MAKLUM KALO ADA KESALAHAN DALAM KETIKAN NYA MAUPUN KATA PERKATA NYA YA!!😄 JANGAN DI HUJAT YGY HARUS DI MAKLUM KARNA...