🦖NAS || Sembilan Belas🦖

14 9 6
                                    

Assalamu'alaikum semuanyaaa...



Fikri pun telah sampai di kediamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fikri pun telah sampai di kediamannya. Saat memasuki rumahnya itu Fikri langsung memasuki kamarnya, ia tidak langsung memberikan paper bag yang ada di tangannya itu kepada sang adik.

Fikri terus berada di kamarnya hingga sore hari. Memang seperti itu jika ia pulang ke rumah, ia hanya akan membuka ponsel dan memainkannya juga bermain PS.

Kini Fikri akan kembali ke pondok pesantren. Sebelum ia kembali, Fikri membelokkan badannya dulu ke pintu kamar sang adik yang berada di sebelah kamarnya sendiri.

Ceklek...

Saat ingin mengetuk pintu kamar sang adik pintu tersebut sudah terbuka lebih dulu, tangannya sudah menggantung di udara.

Fitri ke luar dari kamarnya dengan perasaan terkejut, pasalnya ia sangat dikejutkan oleh keberadaan sang abang kembaran yang berada tepat di hadapannya.

"Ish!!! Abang ngagetin banget sih," tutuk Fitri kepada sang abang sambil mengelus dadanya.

"Maaf."

"Abang kok tiba-tiba ada di sini? mau ngapain?" tanya Fitri dengan langsung dua pertanyaan sekaligus.

"Ini, mau kasih paper bag yang kemarin ke kamu," ucap Fikri seraya menunjukkan paper bag yang ada di tangannya itu.

"Loh!! kok dibalikin sih bang?" kaget Fitri. Fikri pun menjawab, "Ya gak tau, Abang cuma menepati amanat untuk kasih lagi nih paper bag."

Fitri pun pada akhirnya menerima paper bag itu dengan rasa tak enak di dalam hatinya. "Haduh gimana ini cara balikin ke Zafinanya, kok malah dibalikin sih. Azka ini ada masalah apa sih. Ngeselin banget orangnya. Sumpah gue gak enak banget sama Zafina... Ya allah bantuin hambamu ini yang sedang kebingungan ya allah..." ucap Fitri di dalam hatinya. Fitri rasanya ingin menjerit saja ketika dalam situasi seperti ini.

"Haduuhhh... ini gimana cara balikin ke Zafinanya," ucap Fitri dengan nada lemas. Hal itu di dengar oleh Fikri, Fikri pun merasa kaget. "Loh, itu bukan dari kamu?" tanya Fikri.

"Bukaaannn.. abang sih main nyela-nyela aja ucapan Fitri. Inikan dari sahabat Fitri, gimana ini."

"Tapi di dalemnya kayaknya kemaren ada suratnya deh," ucap Fikri tiba-tiba.

"Loh kok abang bisa tau dalemnya?" Ditanya demikian oleh Fitri membuat Fikri mati kutu dan tiba-tiba saja ia merasa kikuk. "K-kemaren abang liat pas Azka buka paper bagnya," balas Fikri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NGECRUSHIN ADE SANTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang