#lima

416 57 13
                                    

Keesokan harinya, mereka telah di izinkan untuk masuk dan menjenguk Canny. Rose terlihat kembali menangis melihat kondisi putri bungsunya yang lemah tak berdaya dengan banyaknya kain kasa yang menutup luka-luka di tubuhnya.

Rami mendekap tubuh sang ibu dan mengusap punggungnya, memberikan kekuatan dan ketenangan. Ia pun sama, menatap Canny dengan prihatin namun sekuat tenaga menahan air matanya agar tak jatuh di depan ibu dan kedua sahabatnya.

"Eomma, tenanglah, Canny akan segera bangun"

"Hiks.. Adikmu, Rami.."

"Iya Eomma, anak nakal itu memang selalu membuat kita cemas. Nanti akan ku potong uang sakunya sebagai hukuman agar ia tak lagi bisa membeli ramyeon kesukaannya" Candaan Rami berhasil membuat mereka terkekeh, Rose melepaskan pelukan dan mengusap air matanya.

"Kau harus cepat bangun dan sembuh sayang, agar Kakakmu tak memangkas uang jajanmu" Bisik Rose tepat di telinga si bungsu Shin, para gadis kembali terkekeh.

"Eomma, sebaiknya Eomma pulang"

"Tidak Rami, Eomma akan disini menjaga Canny"

"Ada kita yang akan menjaganya" Ujar Pharita di angguki Ruka

"Kak Riri benar, Eomma harus beristirahat, aku tak ingin Eomma kembali sakit, kondisi Canny juga telah berangsur membaik" Rose menatap lekat wajah cantik Rami, ia mengusap lembut wajah sang anak membuat Rami memejamkan mata sesaat menikmatinya

"Baiklah, Eomma tak ingin jatuh sakit dan semakin menambah bebanmu, Eomma akan mematuhi ucapanmu" Rami mengangguk dan mencium kening Rose

"Jangan memikirkan apapun, selama aku hidup, Eomma dan Canny adalah tanggung jawabku, aku tidak akan membiarkan kalian kesulitan" Bukan hanya Rose namun Ruka, Pharita dan Ahyeon pun tersentuh oleh ucapan si gadis blonde. Rose kembali mendekati tubuh tinggi sang anak dan mencium pipinya.

"Terimakasih sayang"

"Pulanglah, Kak Ruka akan mengantar Eomma" Rami menatap Ruka, gadis itu mengangguk dan tersenyum manis

"Mari kita pulang Eomma dan buatkan aku nasi goreng sosis kesukaanku di rumah"

Plak!

Ruka meringis karena Pharita menampar lengannya dan mendelik tajam

"Jangan merepotkan Eomma"

"Eomma tidak repot, kan?" Tanya Ruka, Rose menggeleng kecil

"Eomma akan memasak untuk kalian semua" Si gadis sipit menjulurkan lidah pada kekasihnya, Pharita menggulirkan bola mata malas.

"Sudahlah Kak"

"Mari Eomma" Rose menatap mereka satu persatu kemudian keluar dari ruangan tersebut setelah berpamitan.

Kini tersisa Rami, Ahyeon dan Pharita yang masih menatap lekat wajah pucat Canny. Rami mendekat dan menggenggam tangan sang adik, mencium punggung tangannya dan menaruhnya di pipinya sendiri.

"Cepatlah bangun, aku berjanji akan membelikan lego keluaran terbaru jika kau sembuh nanti" Ujarnya kemudian terdiam menatap lekat wajah sang adik.

"Ahyeon, kau tidak lelah?" Pertanyaan Pharita berhasil membuat tatapan Rami teralih pada si gadis Jung.

"Sebaiknya kau pulang, tadi malam kau tidak tidur dengan baik" Ahyeon menatap Rami

"Kau juga, bahkan kau tak melanjutkan tidurmu hingga sekarang"

"Aku sudah terbiasa, lagi pula aku harus mencari pekerjaan lain hari ini"

"Ada apa dengan pekerjaan lamamu?" Tanya Pharita dengan kerutan di dahinya

Babymonster RamYeon || Second Chance or Choice?? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang