#enam

372 53 12
                                    

Cklek!

"Kau sudah kembali?"

"Eohh~ mengapa kau bangun? Apa aku berisik?" Tanya Rami seraya menghampiri Ahyeon yang terduduk di sofa, gadis itu tersenyum dan menggeleng

"Aku terbangun karena ingin buang air" Rami mengangguk paham

"Kalau begitu silahkan, setelahnya kembali lah tidur" Ahyeon mengangguk dan bangkit menuju kamar mandi.

Rami terduduk di kursi dekat ranjang Canny, mengikat asal rambut panjangnya, membiarkan tengkuknya terbuka agar lebih mudah memijatnya. Ia memejamkan mata dengan kepala yang bergerak ke kanan dan ke kiri, tangan kirinya terkepal dan menepuk-nepuk bagian pundaknya yang terasa sangat pegal.

Cklek!

"Kau kenapa?" Tanya Ahyeon, Rami membuka mata dan menggeleng

"Hanya sedikit pegal" Ahyeon mendekat dan berdiri di belakang tubuh si gadis, tanpa di duga ia mendaratkan kedua tangannya di pundak Rami dan memberikannya pijatan.

"E-eh, apa yang kau lakukan?" Kaget Rami seraya membawa tubuhnya membungkuk ke depan dan menatap Ahyeon

"Memijatmu"

"Tidak perlu, tidurlah.."

"Tapi kau bilang itu pegal"

"Iya, tapi kau tak perlu memijatku, ini hanya sedikit pegal jadi, kembali lah tidur" Tatapan keduanya beradu pekat, Ahyeon yang tak tahan kemudian mengalihkan pandangan dan mengangguk seraya kembali ke arah sofa.

"Tidurlah yang nyenyak, selamat malam"

"Selamat malam, Rami"

Si gadis Jung kembali merebahkan tubuhnya, Rami masih memperhatikan membuatnya harus memejamkan mata agar Rami percaya jika ia kembali tertidur. Cukup lama Rami menatap pada Ahyeon akhirnya ia mengalihkan pandangan karena di rasa gadis itu telah masuk ke dalam mimpi indahnya.

Ruangan itu di biarkan temaram, hanya lampu dari koridor yang menerangi. Rami kembali memijit pundaknya, gadis itu merasa seluruh tulang di tubuhnya hampir remuk, pekerjaan malam tadi lebih berat dari sebelumnya. Ia meringis kala pijatannya mengarah pada lengan hingga sikunya.

"Shhh~"

"Astaga, kenapa sakit sekali?" Bisiknya berusaha memperjelas pandangan untuk melihat bagian yang sakit

"Jangan mengeluh Rami, kau harus kuat untuk mereka" Gadis itu mengangguk atas monolognya sendiri kemudian menegakkan tubuh dan melipat kedua lengannya di tepi ranjang Canny, menaruh kepalanya di atasnya dan memejamkan mata.

~~~

Pukul 5 pagi, ruangan rawat Canny tak lagi gulita. Ruka sengaja menyalakan lampu, membuat Pharita dan Ahyeon mengerjap kemudian terpaksa bangun sementara Rami masih terlelap di sana. Canny pun ikut terbangun karena mendengar percakapan pelan dari para gadis di sana, ia menoleh dan tersenyum mendapati wajah tenang sang kakak di sebelahnya.

"Dia nyenyak sekali" Canny melirik pada Pharita dan mengangguk seraya membawa tangannya mengusap kepala sang kakak.

"Kakak sangat kelelahan, wajah cantiknya terlihat sangat sayu" Gumamnya, Ruka mendekat ke sisi lain ranjang

"Jangan di ganggu, biarkan dia tidur. Semalam aku rasa dia kembali sangat larut"

"Benar, pukul 1 dini hari dia baru kembali" Timpal Ahyeon

"Kau tau?" Tanya Pharita, gadis Jung mengangguk

"Semalam aku terbangun karena ingin ke toilet"

Babymonster RamYeon || Second Chance or Choice?? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang